Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Simbol Invasi Hening Tiongkok Dengan Kunjungan Angkatan Bahari Yang Mengejutkan Ke Sydney Harbour

Konten [Tampil]





Awal pekan ini 3 kapal perang Tiongkok yaitu fregat Peoples Liberation Armey (PLA), kapal isi ulang, dan kapal amfibi, dengan brigade marinir PLA melaksanakan kunjungan kejutan ke Sydney Harbour.
Rupanya kontingen Angkatan Laut Cina telah melaksanakan operasi anti-pembajakan di Teluk Aden sebelum berhenti di Pangkalan Angkatan Laut Australia di Garden Island selama 4 hari. Menurut Perdana Menteri Australia Scott Morrison yang berbicara dari Kepulauan Solomon bahwa kunjungan niat baik Tiongkok itu membalas sebuah kapal Angkatan Laut Australia yang mengunjungi Qingdao April lalu. Lebih lanjut Morrison menyatakan bahwa kunjungan kapal-kapal Cina telah usang direncanakan meskipun tidak ada pengumuman publik sebelum kunjungan tersebut dilakukan.
Namun kunjungan armada Tiongkok yang mendadak itu menyebabkan beberapa kalangan khawatir melalui media.
Ada laporan ihwal kapal-kapal Angkatan Laut Tiongkok yang membayangi kapal-kapal Angkatan Laut Australia di Laut Cina Selatan baru-baru ini. Penyiar nasional ABC juga mengklaim bahwa kunjungan Cina itu sangat mengejutkan.
Profesor Universitas Nasional Australia dan pakar pertahanan Rory Medcalf menurut Business Insider Australia tidak yakin dengan upaya Pemerintah Australia untuk meyakinkan publik bahwa kunjungan Cina itu direncanakan. Medcalf melanjutkan dengan menyampaikan bahwa kunjungan Tiongkok ialah cuilan dari upaya orang Cina untuk menawarkan kehadiran serius di Pasifik Selatan dan ada banyak hal lain dalam ceritanya.
Debat ihwal imbas Cina di Australia telah berlangsung selama beberapa waktu sekarang. Namun debat ini terjadi sehabis kuda itu melesat keluar dari gerobak.
Cina melalui Institusi Konfusius yang berlokasi di beberapa Universitas Australia telah menghasilkan imbas di kampus universitas. Cina sudah mengendalikan cuilan strategis penting infrastruktur Australia ibarat Pelabuhan Darwin. Cina sudah mempunyai saham yang berpengaruh di pertambangan dan pertanian Australia. Juga telah usang diakui bahwa ada mata - mata dalam populasi besar Tionghoa yang tinggal di Australia.
Cina telah membuatkan imbas besar dengan tetangga-tetangga Pasifik Australia melalui seni administrasi 'infrastruktur dan utangnya'. Cina berhasil membangun beberapa pangkalan penelitian ilmiah di Wilayah Antartika Australia bahkan tanpa protes dari Pemerintah Australia.
Sangat dipertanyakan seberapa besar upaya yang dilakukan Pemerintah Australia untuk membendung gelombang peningkatan imbas Cina di Australia. Sejumlah besar politisi Australia sehabis pensiun di DPR karenanya bekerja sebagai konsultan untuk Perusahaan yang sangat akrab dengan Partai Komunis Cina.
Ada pertanyaan besar ihwal kesetiaan kepada bangsa yang harus diselesaikan. Mendasarkan loyalitas pada kewarganegaraan tidak berhasil di sini. Dengan terpilihnya warga negara Cina (Hong Kong) pertama yang lahir sebagai orang Cina di DPR dalam pemilihan federal baru-baru ini, pertanyaan ihwal kesetiaan ini harus diperiksa lebih mendalam. Seorang anggota DPR kelahiran Cina Yang Jian di Selandia Baru dituduh sebagai mata-mata. Hanya duduk perkara waktu sebelum skandal yang sama terjadi di Australia.
Loyalitas tidak akan pernah dapat dibuktikan hingga terlambat.
Cina tidak memandang kedaulatan dengan cara yang sama ibarat yang dilakukan negara lain. Cina melihat pentingnya potensi daripada imbas kasatmata dan kehadiran fisik. Kepentingan Cina bukan ideologis, politik, ihwal kontrol wilayah tetapi lebih pada memulai memperoleh teknologi dan mendapat pasokan barang-barang strategis yang aman.
Jadi seni administrasi Cina tidak sepenuhnya militer. Strategi Cina ialah ihwal bisnis, ekonomi, teknologi pencarian, semua membutuhkan alat non-militer.
Inilah sebabnya mengapa seni administrasi pertahanan Australia sepenuhnya gagal menahan imbas Cina. Strategi Australia berbasis militer sementara Cina memakai alat-alat ibarat Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), Institut Konfusius, dan alat yang paling kuat, warga negara gila yang tinggal di Australia.
Invasi Australia dimulai sempurna sehabis Pembantaian Lapangan Tiananmen pada tahun 1989 saat mantan Perdana Menteri Bob Hawke mengizinkan 50.000 warga negara Cina yang tinggal di Australia untuk tinggal secara permanen. Ironisnya, kunjungan ketiga kapal Angkatan Laut Cina ahad ini terjadi pada hari peringatan Pembantaian Lapangan Tiananmen. Invasi yang hening terus berlanjut.

Sumber http://teknosentrik.com