√ Pola Tajuk Rencana Singkat Dalam Bahasa Indonesia
Salah satu diantara jenis-jenis karangan semi ilmiah yakni tajuk rencana. Tajuk planning sendiri merupakan suatu goresan pena di media massa yang berisi balasan atau pandangan media tersebut terhadap warta yang sedang hangat di masyarakat. Tajuk planning sendiri biasanya ditulis oleh beberapa orang yang ditunjuk khusus oleh pihak redaksi. Adapun warta yang ditanggapi bukanlah sekadar warta yang hangat di masyarakat. Isu yang ditanggapi di tajuk planning biasanya merupakan warta yang relvena untuk ditanggapi, baik oleh media ataupun masyarakat.
Di artikel kali ini, kita akan mengetahui salah satu pola dari tajuk rencana. Contoh ini sendiri merupakan pola tajuk planning yang diambil dari suatu media massa dan ditulis secara singkat, lebih singkat daripada versi aslinya. Adapun pola tersebut yakni sebagai berikut ini!
Memperbaiki Kompetensi ASN*
Sebanyak 60% dari total 4,5 juta Aparatur Sipil Negara (ASN, pen) ternyata hanya menguasai kemampuan administrasi. Tak lebih dari 40% yang mempunyai keahlian teknis. Data tersebut dilontarkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur, pekan lalu. Apakah data tersebut mengejutkan?
Fakta tersebut bergotong-royong sudah usang terjadi. Bahwa kementerian PANRB gres menyadarinya dalam bentuk angka dan persentase sehabis melaksanakan pemetaan selama satu bulan terakhir, itulah fakta barunya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 TAhun 2014 perihal Aparatur Sipil Negara (ASN), ASN yakni profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) yang bekerja pada instansi pemerintah.
Agar negara ini sanggup bergerak cepat mengimbangi kemajuan negara-negara lain, tentu saja diperlukan lebih banyak ASN yang mempunyai keahlian khusus, bukan sebatas kemampuan administrasi. Yang kemudian menjadi masalah, ternyata lebih banyak ASN yang tidak mempunyai keahlian teknis. Perhitungan sederhananya, 60% persen dari total 4,2 juta ASN berarti terdapat sekitar 2,7 juta ASN tidak berkeahlian di seluruh negeri.
Itu berarti ada yang salah dalam perekrutan mereka, Kita setuju dengan Asman yang menyatakan, tidak sedikit dari 60% ASN tersebut direkrut melalui jalur titipan. Bagaimana seseorang dengan keahlian dan prestasi justru tersingkir oleh mereka yang nyaris tidak tahu apa-apa, sudah bukan dongeng baru. Karena kenyataan itu sudah ama terjadi, bisa kita bayangkan betapa parahnya kerusakan sistem di negeri kita.
Dengan kondisi menyerupai ini, pilihannya memang hanya dua, tetap meneruska dengan tenaga yang ada atau memberhentikan mereka yang tidak mempunyai keahlian teknis tersebut. Untuk dikala ini, pemerintah menempuh jalan pertama, yaitu akan mendidik 60% ASN tersebut. Untuk mendukung langkah tersebut, presiden–dikatakan Asman–menginstruksikan semua forum pendidikan di bawah Kementrian dalam Negeri (termasuk IPDN) untuk berbenah. Instruksi serupa disampaikan kepada lembaga-lembaga pendidikan yang berada di bawah kementerian lain, menyerupai Kementerian Keuangan dan Kementerian Perhubungan.
Demikianlah pola tajuk planning singkat dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai tajuk planning khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Jika pembaca ingin menambah eferensi soal hal-hal yang berkaitan dengan jenis karangan semi ilmiah, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: jenis-jenis esai, struktur esai yang baik, cara menciptakan esai yang benar, contoh resensi buku novel, contoh resensi buku cerpen, serta artikel cara menulis resensi film.
Sekian dan juga terima kasih.
*Dikutip dari koran Pikiran Rakyat edisi Senin, 29 Agustus 2016 (dengan sedikit perubahan).
Sumber aciknadzirah.blogspot.com