Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 4 Teori Terbentuknya Alam Semesta Yang Fenomenal Dan Populer

Konten [Tampil]
Teori Terbentuknya Alam Semesta - semesta merupakan istilah untuk menyebut ruang angkasa beserta benda langit yang ada di dalamnya baik mikrokosmos maupun makrokosmos. Asal muasal alam semesta menjadi misteri dan selalu dipertanyakan oleh manusia. Ahli astronomi berlomba-lomba mengusulkan teori terbentuknya alam semesta dan klarifikasi detailnya. Teori tersebut tidak hanya sekadar muncul, tetapi juga menurut observasi panjang.

Perdebatan proses terbentuknya alam semesta sudah ada semenjak lama. Banyak andal mengutarakan pendapatnya mengenai pembentukan alam semesta. Pendapat-pendapat tersebut tidak pernah ada yang mengkategorikan salah alasannya ialah masing-masing mempunyai dasar yang sama kuatnya. Untuk lebih memahami, berikut akan diuraikan wacana proses pembentukan alam semesta.

Daftar Isi:
  1. Teori Keadaan Tetap
  2. Teori Big Bang
  3. Teori Nebula
  4. Teori Bintang Kembar

 semesta merupakan istilah untuk menyebut ruang angkasa beserta benda langit yang ada di d √ 4 Teori Terbentuknya Alam Semesta yang Fenomenal dan Populer

Teori Keadaan Tetap

Ahli yang mempercayai teori keadaan tetap meyakini bahwa tidak akan terjadi kiamat. Penemu teori ini berprinsip bahwa alam semesta selalu berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan adanya galaksi yang semakin cepat menjauhi bumi kalau jarak galaksi tersebut berjarak jauh dari bumi. Hasil temuan tersebut menunjukkan bahwa alam semesta berkontraksi dan berekspansi.

Proses kontraksi alam semesta bisa menghasilkan energi dan panas yang sangat tinggi, sedangkan proses perluasan membutuhkan tenaga besar yang berasal dari inti hidrogen. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa alam semesta mempunyai jumlah galaksi yang senantiasa sama dari waktu ke waktu.

Teori Big Bang

Big bang merupakan teori terbentuknya alam semesta paling terkenal yang diungkapkan oleh George Lematitre. Teori Big Bang menyampaikan bahwa alam semesta ada diawali dengan ledakan besar. Berdasarkan perhitungan, ledakan besar terjadi 13,7 miliar tahun lalu. Sumber ledakan tersebut berasal dari suatu massa yang sangat padat dan panas. Adanya ledakan tersebut bisa berbagi dan menciptakan massa tersebut acak-acakan menjauhi sentra ledakan. Massa tersebut berkembang menjadi bintang dan planet. Sampai ketika ini, massa di alam semesta terus bergerak menjauhi sentra alam semesta.

Berdasarkan teori big bang, terdapat beberapa massa penting yang terjadi selama proses pembentukan. Informasi tersebut sanggup dilihat di tabel berikut:
Jenis Massa Usia Alam Semesta
Massa Batas Dinding Planck 10^-43 detik
Massa Jify 10^-23 detik
Massa Quark 10^-4 detik
Massa Pembentukan Lipton 10^-1 detik
Massa Radiasi 1 detik


Teori Nebula

Emanuel Swedenborg ialah astronom yang mengemukakan teori nebula pertama kali pada 1724. Teori ini hasilnya disempurnakan pada 1796 oleh Pierre Marquis De Leplace. Teori Nebula atau juga biasa dikenal dengan teori kabut menyatakan bahwa alam semesta terbentuk dari kondensasi kabut gas bersuhu tinggi. Proses kondensasi tersebut usang kelamaan memisah dan memutar.

Di bab tengah kondensasi kabut tersebut terdapat partikel yang memusat. Pusat inilah yang menjadi cikal bakal sebuah bintang. Partikel lain yang di tepi dan jauh dari sentra lahir menjadi benda langit lain ibarat planet, meteor, asteroid, dan lain sebagainya.

Teori Bintang Kembar

Teori Bintang Kembar merupakan teori yang diusulkan oleh Lyttleton. Berdasarkan teori ini, alam semesta terbentuk dari 2 bintang kembar. Salah satu bintang tersebut meledak akhir bahan bersuhu tinggi dan sangat padat. Hasil ledakan tersebut menghasilkan banyak sekali benda langit yang berserakan. Bintang lainnya menjadi sentra alam semesta dan mempunyai gravitasi yang besar sehingga benda-benda langit lainnya mengitari sentra tersebut.

Pembentukan alam semesta diusulkan oleh beberapa ahli. Masing-masing teori terbentuknya alam semesta mempunyai dasar yang besar lengan berkuasa dan hingga ketika ini masih belum ditentukan mana teori yang paling benar dibandingkan lainnya.
Sumber http://www.geologinesia.com