√ Pengertian Dan Bentuk Kontak Sosial
Pengertian dan Bentuk Kontak Sosial – Apa itu kontak sosial? Simak artikel berikut.
A. Pengertian
Kontak Sosial ialah sebuah tahapan awal dari berlangsungnya prosesi interaksi sosial. Kontak sosial secara definitif merupakan turunan dari interaksi sosial. Jika ditinjau secara harfiah, interaksi bermaknakan tindakan (action) yang terdapat timbal balik di dalamnya antar individu atau antar komunitas. Perilaku yang saling menghipnotis satu sama lain ini acapkali dideskripsikan ke dalam bentuk simbolisai atau konsep-konsep. Dengan demikian, definisi dari interaksi sosial ialah suatu kekerabatan / kekerabatan timbal balik yang mempunyai dinamika antara masing-masing individu, antara individu dan komunitasnya, atau antara komunitas dengan kelompok baik aneka macam bidang baik dalam hal bekerja sama, bersaing, atau sanggup juga dalam hal perseteruan. Interaksi sosial mengaitkan aneka macam macam prosesi sosial yang tersusun atas unsur unsur yang dinamis. Unsur-unsur dinamis tersebut berasal dari masyarakat serta perlaku yang berkaitan dengan struktur sosial. Interaksi sosial ini sanggup ditemui di aneka macam daerah umum menyerupai di ladang, di pasar, di kantor dan lai-lain. Oleh risikonya sanggup disimpulkan bahwa interaksi sosial yaitu sebuah prosesi dasar / mendasar yang ada dalam masyarakat. Tipe-tipe interaksi tersebut sangat besar lengan berkuasa pada karakteristik masyarakat, akan tetapi interaksi tersebut juga turut dipengaruhi oleh norma / kaidah sosial yang terdapat dalam masyarakat. Karakteristik interaksi sosial yaitu sebagai berikut!
– Dilakukan oleh dua orang dan terdapat reaksi dari pihak yang lain.
– Terdapat interaksi / kontak sosial serta komunikasi.
B. Bentuk Kontak Sosial
Kontak sosial ialah tahap utama dari terciptanya interaksi sosial. Kontak sosial tersebut sanggup berlangsung dalam tiga bentuk yakni sebagai berikut!
1. Antara orang-perorangan, misalnya kalau seorang anak kecil mengikuti kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dalam keluarganya.
2. Antara orang-perorangan dengan suatu komunitas masyarakat tertentu atau sanggup juga sebaliknya. Contohnya antara partai politik dengan kader-kadernya.
3. Antara suatu komunitas masyarakat dengan komunitas masyarakat lainnya, misalnya dua pengusaha yang saling menjalin kolaborasi bersama.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
Kontak sosial juga sanggup bersifat primer dan sekunder. Berikut penjelasannya!
1. Kontak primer sanggup terjadi kalau pengadaan kekerabatan / kekerabatan sanggup pribadi berhadapan dan berinteraksi secara pribadi dengan saling berjabatan tangan, saling menyapa dan lain-lain.
2. Kontak sekunder sanggup terjadi kalau diikuti dengan perantara.
Selanjutnya komunikasi interaksi sosial sanggup terjadi apabila seseorang menawarkan makna pada perlakuan orang lain dengan menyatakan suatu perasaan. Orang yang mempunyai kekerabatan tersebut selanjutnya mendapatkan dan memberi respon terhadap perasaan yang hendak disampaikan oleh orang tersebut. Urgensi dari kontak dan komunikasi, yakni supaya terwujud kontak / interaksi sosial yang sanggup diuji terhadap sebuah kehidupan terasing (isolation). Terdapatnya kehidupan yang terisolasi tersebut kalau ditandai dengan ketidaksanggpan untuk
melakukan interaksi sosial dengan pihak-pihak yang lain.
Terdapatnya hidup dan kehidupan yang terisolir / terasing yaitu lantaran faktanya secara jasadiah mereka memang diperlakukan demikian. Padahal perkembangan jiwa seseorang banyak ditentukan oleh pergaulan / interaksi dengan orang lain. Jika seorang anak didiskriminasikan dengan cara diasingkan dari pergaulannya dengan orang lain. Selanjutnya ia hanya berada di tengah-tengah kehidupan hewan-hewan berdekatan dengan hewan, sanggup dipastikan ia akan mempunyai sikap yang tidak lazim. Menurut Drs. Achmadi, terasingnya seseorang sanggup disebabkan oleh beberapa hal, yakni:
1. Adanya perbedaan tingkat kebudayaan,
2. Adanya efek dan perbedaan ras atau suku,
3. Wilayah yang pemukiman yang terpencil jauh dan jauh dari keramaian,
4. Faktor kekurangan pada anggota badan menyerupai adanya cacat indera, syaraf, lumpuh yang membuatnya mengurung di rumah atau mengasingkan diri.
5. Dalam kehidupan bermasyarakat yang mempunyai kasta di mana gerak vertikal sangat sulit, dan urgensi kontak sosial dan komunikasi dalam interaksi sosial.
Sumber :
Ruswanto, 2009, Sosiologi Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA kelas X, Jakarta, CV. Mefi Caraka.
Sumber https://www.kakakpintar.id