√ Jenis-Jenis Dan Sifat Sikap Menyimpang
Jenis-Jenis dan Sifat Perilaku Menyimpang – Perilaku menyimpang yakni tindakan yang berada di luar jalur norma dan nilai yang berlaku san diakui secara moral istiadat, kaidah atau peraturan dalam suatu sistem tatanan sosial masyarakat. Berikut ini merupakan klarifikasi mengenai jenis-jenis dan sifat sikap menyimpang!
A. Jenis-jenis Perilaku Menyimpang
Berikut klarifikasi mengenai beberapa jenis sikap menyimpang!
a. Penyimpangan Primer dan Sekunder
Manusia mempunyai pola-pola sikap tertentu jikalau dikaitkan dengan sifatnya sebagai makhluk sosial. Terkadang insan berperangai sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat umum, namun di lain daerah dan waktu insan juga tak jarang berperilaku menyimpang atau tidak berkesesuaian dengan moral istiadat serta norma yang berlaku pada masyarakat. Terdapat setidaknya dua macam penyimpangan sosial, yakni penyimpangan sosial primer dan penyimpangan sosial sekunder. Berikut Penjelasannya!
1. Penyimpangan Sosial Primer
Penyimpangan sosial primer ialah sikap menyimpang yang bersifat temporer atau hanya sementara saja. Orang yang berperilaku menyimpang dalam kategori primer ini masih tetap sanggup diterima oleh komunitas sosialnya. Hal tersebut dikarenakan yang bersangkutan tidak secara terus-menerus melanggar norma-norma umum yang berlaku dalam masyarakat. Mislanya saja pelanggaran terhadap peraturan sekolah.
2. Penyimpangan Sosial Sekunder
Penyimpangan sosial sekunder ialah jenis penyimpangan sosial yang dikerjakan secara terpola dan terus-menerus. Walaupun hukuman eksekusi telah diganjarkan kepada pelakunya, namun yang bersangkutan tidak juga merasa jera. Hal tersebut berakibat pada dikenalnya si pelaku sebagai insan yang mempunyai sikap menyimpang. Misalnya saja seseorang yang seringkali mabuk-mabukan, di mana pun ia berada akan meresahkan banyak orang.
3. Penyimpangan Individu dan Kelompok
Jika didasarkan pada jumlah individu yang berafiliasi dalam sikap menyimpang, maka penyimpangan sosial berdasarkan sanggup diklasifikasikan ke dalam dua jenis ibarat yang disampaikan oleh Drs. Kuswanto sebagai berikut!
– Penyimpangan Individu
Penyimpangan Individu ialah jenis penyimpangan sosial yang ini dilakukan secara individu / sendiri atas dasar harapan eksklusif tanpa adanya campur tangan dari pihak manapun / orang lain.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
– Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok ialah penyimpangan yang terjadi jikalau sikap menyimpang dilakukan secara kolektif / bahu-membahu dalam sebuah kelompok tertentu. Perilaku menyimpang dalam komunitas / kelompok ini sedikit mempunyai kerumitan, hal tersebut dikarekan kelompok tersebut mempunyai norma-norma, nilai-nilai, sikap, dan tradisi sendiri. Fanatisme yang terjadi pada setiap anggotanya terhadap kelompoknya berpotensi mengakibatkan tidak adanya perasaan bersalah ketika mereka sedang melaksanakan acara tersebut. Misalnya saja kelompok geng berandal yang melaksanakan kejahatan dalam bidang tertentu contohnya perdagangan narkoba, perdagangan insan dan lain-lain.
B. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang dan Sikap Antisosial
Perilaku menyimpang mempunyai bentuk-bentuk secara aplikatif dalam kehidupan masyarakat. Misalnya saja perkelahian pelajar, penyalahgunaan narkotika, sikap secual di luar nikah, dan lain sebagainya.
– Penyalahgunaan Narkotika
Narkotika mempunyai fungsi utama sebagai analgetika, yakni memberi pengaruh mengurangi rasa sakit serta penenang yang hanya dipergunakan untuk kepentingan medis di rumah sakit. Biasanya dipakai untuk kepentingan operasi dan lain-lain. Hal yang menjadi problem ketika ini ialah penyalahgunaan narkotika yang dikonsumsi secara sembarangan yang mengakibatkan ketergantungan, menjadikan pengaruh halusinasi, hingga dampak terburuknya yakni meninggal dunia. Jenis-jenis narkotika yang sering dikonsumsi dan diperjualbelikan diantaranya ialah Candu (Opium), Kokain, Morfin, Alkohol, Kofein, LSD, Ganja (Mariyuana), dan Tembakau.
– Perkelahian Pelajar
Perilaku penyimpangan dalam bentuk ini berpotensi merusak dan memperlemah rasa persatuan dan kesatuan antara para pelajar. Selain itu perkelahian pelajar sepert tawuran ini sanggup merusak tatanan nilai-nilai sosial. Oleh kesudahannya diharapkan peranan organisasi cowok / pelajar ibarat Rohis, OSIS, Pramuka, Palang Merah Remaja, dan lain-lain begitu penting dalam pembentukan sikap serta sikap para pelajar. Dengan adanya organisasi-organisasi cowok / pelajar, kita sanggup membuatkan kreativitas serta membangun abjad kaum cowok / pelajar.
– Perilaku s3kual di Luar Nikah
Perilaku penyimpangan jenis ini sanggup terjadi sebagai jawaban dar masuknya kebudayaan barat. Jika kebudayaan barat yang bersifat positif, tentu tak akan jadi masalah. Hal yang menjadi problem ialah kebudayaan barat yang tidak sesuai dengan moral ketimuran bangsa Indonesia berpotensi meracuni abjad serta mental kaum muda Indonesia. Perilaku secual di luar nikah tentu saja sangat bertentangan dengan norma dan nilai agama serta nilai-nilai sosial yang ada pada masyarakat Indonesia.
Sumber :
Ruswanto, 2009, Sosiologi Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA kelas X, Jakarta, CV. Mefi Caraka.
Sumber https://www.kakakpintar.id