Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pengertian Diksi Dan Misalnya Maupun Jenisnya

Konten [Tampil]

Inilah pengertian diksi dan contohnya maupun jenisnya lengkap. bagi sebagian orang istilah “Diksi” masih terasa gila atau banyak yang belum mengetahui artinya. Istilah ini biasanya bekerjasama dengan kalimat atau kata yang terdapat pada suatu dongeng atau pembicaraan. Oleh sebab itu untuk memahaminya, mari kita baca penjelasannya pada goresan pena ini.


A. Penjelasan Tentang Diksi?


Yang dimaksud diksi yakni suatu pilihan kata pembicara ataupun penulis dalam menggambarkan dongeng yang dibuatnya. Akan tetapi yang dimaksud dengan Diksi bukan hanya Pilihan Kata saja, tapi sanggup juga diartikan sebagai pernyataan untuk mengungkapkan sebuah gagasan maupun mengungkapkan suatu dongeng yang mencakup kasus menyerupai pada gaya bahasa, ungkapan gagasan, dan lain-lain. Dengan diksi maka setiap kata-kata sanggup di baca  maupun di pahami oleh pembaca atau pendengar.


B. Fungsi Diksi


Dengan diksi maka suatu kata akan menjadi lebih jelas, kata tersebut akan terasa sempurna dan sesuai dengan penggunaannya. Ketepatan dalam pemilihan kata bertujuan untuk tidak menjadikan interpretasi yang berlainan antara penulis dengan para pembaca. Diksi juga berkhasiat untuk memperindah kalimat. Selain itu pengarang atau penulis sanggup menciptakan sebuah dongeng menjadi lebih runtut, terutama dalam mendeskripsikan tokoh-tokoh cerita, lebih terperinci mendeskripsikan latar, waktu, dll. Selain itu beberapa fungsi diksi yang lainnya seperti:



  • Membuat pembaca memahami mengenai apa yang di sampaikan penulis.

  • Membuat komunikasi menjadi lebih efektif dan juga efesien.

  • Melambangkan ekspresi yang terdapat pada gagasan.

  • Membentuk gagasan yang tepat.


 masih terasa gila atau banyak yang belum mengetahui artinya √ Pengertian Diksi Dan Contohnya Maupun Jenisnya

Apa itu Diksi?


C. Manfaat Diksi


Manfaat dari diksi yaitu supaya pembaca/pendengar sanggup membedakan secara baik terhadap kata-kata denotatif, konotatif, sinonim, antonim, dan juga kata yang hampir mempunyai ejaan yang mirip. Bagi penulis sendiri diksi bermanfaat supaya sanggup membedakan kata-kata yang di tulisnya sendiri, dan kata-kata yang dikutipnya dari orang terkenal.


a. Jenis-Jenis Diksi


1. Jenis Diksi Berdasarkan Maknanya


1.1 Makna Denotatif


Denotatif, yaitu menyetakan makna yang tolong-menolong dari suatu kalimat atau kata. Atau disebut juga dengan makna yang apa adanya.


Contoh:



  • Rendi “kerja keras”, bekerja pagi hingga sore untuk menghidupi keluarganya.

  • Lutfi seorang yang “gemar membaca”, maka tidak heran kalau ia pandai dan berpengetahuan luas.

  • Rizal terlihat senang, mungkin ia sedang menerima “keuntungan yang melimpah”.


1.2 Makna Konotatif


Konotatif, yaitu menyatakan makna yang mempunyai arti bukan yang tolong-menolong dari suatu kalimat atau kata.


Contoh:



  • Rendi “banting tulang”, bekerja pagi hingga sore untuk menghidupi keluarganya. (kata “banting tulang” diartikan sebagai kerja keras).

  • Lutfi seorang “kutu buku”, maka tidak heran kalau ia pandai dan berpengetahuan luas. (kata “kutu buku” diartikan sebagai gemar membaca buku).

  • Rizal terlihat senang, mungkin ia sedang menerima “durian runtuh”. (kata “durian runtuh” diartikan sebagai menerima laba melimpah).


2. Jenis Diksi Berdasarkan Leksikal


2.1 Sinonim, yaitu kata yang mempunyai makna sama.


Contoh:


Bahagia – Senang, Matahari – Mentari, Cantik – Elok, Lezat – Enak, Sedih – Murung, Pintar – Pandai, dan lain-lain.


2.2 Antonim, yaitu kata yang mempunyai makna yang berlawanan.


Contoh:


Naik – Turun, Besar – Kecil, Banyak – Sedikit, Tinggi – Pendek, Gelap – Terang, Cepat – Lambat, Ganteng – Cantik, Mahal – Murah, dan lain-lain.


2.3 Homonim, yaitu kata yang maknanya berbeda, tapi lafal atau ejaannya sama.


Contoh:



  • Pada awal Bulan, ayah selalu mendapatkan upah kerja.

  • Bulan purnama dikala ini terlihat sangat terperinci sebab langit tidak berawan.


Dapat di lihat pada kata “Bulan”, pada kalimat pertama dan kedua kata tersebut mempunyai lafal dan ejaan yang sama tapi mempunyai makna yang berbeda. Jika pada kalimat pertama menandakan tanggal, sedangkan pada kalimat kedua menandakan bulan di langit.


2.4 Homofon, yaitu kata yang makna dan ejaan berbeda, tapi dengan lafal yang sama.


Contoh:



  • Agus rajin menabung di Bank.

  • Bang Andi, merupakan saudara Agus.


Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut bahwa kata “Bank” dan “Bang”, mempunyai lafal yang sama tapi ejaan dan maknanya berbeda. Pada kalimat pertama menandakan tempat, sedangkan pada kalimat kedua menandakan arti saudara.


2.5 Homograf, yaitu Kata yang makna dan lafalnya berbeda, tapi ejaannya sama.


Contoh:



  • Rizki sedang makan Tahu goreng di warung.

  • Rizki tidak Tahu bahwa hari ini hari sabtu.


Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut terdapat kata “Tahu” yang mempunyai ejaannya sama. Kalimat yang pertama merupakan makanan, dan kalimat kedua menandakan lupa akan hari.



  • Rizki mempunyai mental yang berpengaruh dikala menghadapi permasalahan hidup.

  • Handphone rizki terjatuh dan pribadi mental ke lantai.


Dapat di lihat dari kedua kalimat tersebut terdapat kata “mental”, kalimat yang pertama merupakan watak, dan kalimat kedua menandakan memantul ke lantai.


Baca Juga: Pengertian gaya bahasa atau majas dan jenisnya serta contohnya.


2.6 Polisemi, yaitu kata yang mempunyai banyak pengertian.


Contoh:



  • Jika menabung di bank, maka akan mendapatkan Bunga.

  • Dia yakni bunga desa tercantik.

  • Bunga sakura merupakan bunga yang indah.


Dapat di lihat pada kalimat pertama kata “bunga” merupakan laba kalau menabung di bank, kemudian pada kalimat ke dua merupakan wanita paling cantik, dan pada kalimat ketiga merupakan bunga pada tanaman. Makara kata Bunga di sini mempunyai banyak sekali pengertian.


2.7 Hipernim dan Hiponim.


Hipernim, yaitu kata yang mewakili banyak kata lain. Makara suatu kata hipernim sanggup menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan Hiponim, yaitu kata yang terwakili artinya oleh suatu kata hipernim.


Contoh kalimat yang mengandug kata hipernim dan hiponim:



  • Di hutan banyak hidup banyak sekali macam hewan liar, contohnya menyerupai harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dll.


Kata hipernim: Binatang liar. Sedangkan kata hiponim: harimau, srigala, macan tutul, rusa, kera, dll.



  • Jika mengunjungi akuarium raksasa, maka banyak sekali Jenis Ikan yang sanggup kau lihat menyerupai ikan pari, hiu, lumba-lumba, dll.


Kata hipernim: Jenis Ikan. Sedangkan kata hiponim: ikan pari, hiu, lumba-lumba, dll.



  • Tadi ibu ke supermarket membeli buah-buahan, diantaranya apel, jeruk, semangka dan anggur.


Kata hipernim: buah-buahan. Sedangkan kata hiponim: apel, jeruk, semangka dan anggur.


Mungkin itulah klarifikasi mengenai pengertian diksi, yang dilengkapi dengan fungsinya, jenis-jenisnya dan contohnya. Sekian pembahasan kali ini biar sanggup di pahami dan biar bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com