Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Smart Girls: Geek Girls Indonesia Di Gelanggang Teknologi Dunia X Banyolan – Part Ii

Konten [Tampil]
 Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi √ Smart Girls: Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi Dunia X Dagelan – Part II
Ken Ratri, Founder & CEO, IT Recruitment Consultant Geekhunter

Teknologi.id – Pada artikel sebelumnya, kita telah melihat bagaimana partisipasi dari geek girls Indonesia di bisnis teknologi atau khususnya startup. Salah satunya, yaitu sosok Crystal Widjaja yang merupakan Business Intelligence and Growth di GO-JEK. Sosoknya bahkan telah menjadi idola setiap orang di dalam industri tersebut.


Kali ini Teknologi.id kembali akan menawarkan informasi lainnya, bagi kau yang ingin tau wacana siapa lagi perempuan elok dan inspiratif yang berkarier di dunia startup. Dan tentunya, sanggup menjadi ide bagi perempuan di luar sana semoga tidak menutup kemungkinan untuk mengejar mimpi di bidang ini.


Berikut ini daftar 5 geek girls Indonesia di gelanggang teknologi (part 2).


5 Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi (Part 2)


1. Jessylin Tannady – Software Engineer CTRL-labs


 Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi √ Smart Girls: Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi Dunia X Dagelan – Part II
Jessylin Tannady, Software Engineer CTRL-labs. Foto: @jtannady

Geek girls yang pertama, yaitu Jesslyn Tannady. Ia ialah seorang Software Engineer di CTRL-labs yang mengerjakan aplikasi XR pada neutral-computer interfaces. Dia mempunyai passion di bidang komunitas developer, dan bersemangat untuk menjadi belahan dari proyek yang membuat kembali wacana bagaimana kita berinteraksi dengan komputer dan robot.


Jesslyn lulus dari Wellesley College jurusan Ilmu Komputer dan Seni & Ilmu Media. Dia selalu berusaha menerapkan keterampilannya untuk mengembangkan virtual reality, augmented reality, dan grafik komputer.


Di sekolah tinggi tinggi, ia pernah menjadi belahan dari Program Peluang Penelitian Sarjana MIT yang mengerjakan aplikasi augmented reality. Aplikasi tersebut berfungsi sebagai prototipe alat navigasi yang akan dipakai oleh astronot di Mars.


Jesslyn juga pernah magang di Apple sebagai Software Engineer. Sebelumnya, ia juga bekerja pada aspek virtual reality dari proyek Interfaces Tangible Virtual Reality Robotic di Tangible Media Group, sebagai peneliti virtual reality sekaligus Software Engineer di Reality Reflection di Korea Selatan, kontributor konten di Lrn, dan penasihat online di Codecademy Inc .


Didorong oleh kondisi kehidupan yang sulit untuk tinggal di Indonesia, Jesslyn menentukan berkontribusi pada penelitian wacana kursus online terbuka sebagai sarana untuk memberdayakan masyarakat di Wellesley College Data Analysis and Visualization Laboratory.


2. Ken Ratri Iswari – Founder & CEO, IT Recruitment Consultant Geekhunter






Ken Ratri memulai karir profesionalnya sebagai Account Manager di P&G dan Recruiter di Shell. Demi mengejar impiannya untuk berwirausaha, ia tetapkan berhenti dari karir perusahaan multinasional dan bergabung dengan inkubator pemula, yaitu Contenga International (sekarang Liv.it) sebagai Human Capital Manager. Pada 2013, ia secara resmi mendirikan Geekhunter, konsultan perekrutan TI bersama dengan rekannya, Yunita Anggraeni.


Ken ada di dalam daftar Gen.T Indonesia Tatler 2018 sebagai top 50 Generasi Muda yang Membentuk Masa Depan Indonesia, Cleo Magazine’s 30 Under 30 Young, Passionate and Successful Women; Recruiting Daily’s 300+ Women in HR Technology Worth Watching.


Ia juga pernah menjadi mentor untuk ShellLiveWire Indonesia 2016, Gerakan 1000 Startup Digital, dan The Greater Hub. Hingga ketika ini, Ken menjabat sebagai eksekutif Startup Grind Bandung.


Ken sendiri memperoleh gelar sarjana dan MBA-nya dari School of Business and Management ITB. Dengan Geekhunter, ia mempunyai tujuan untuk membantu perusahaan teknologi dalam merekrut programmer yang tepat, membantu programmer untuk mempunyai karier yang lebih baik,  dan mempromosikan bakat teknologi Indonesia.


Baca juga: Smart Girls: Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi Dunia 2018 – Part I


3. Alamanda Shantika – Founder Sekolah Programming Binar Academy






Kecintaan Alamanda Shantika pada dunia coding dan programming telah tumbuh semenjak usia 14 tahun dan membuatnya terus berkiprah di bidang teknologi sampai ketika ini.


Ia memulai kariernya dengan membuat startup sendiri semenjak usia 21 tahun dan sempat bekerja di aneka macam perusahaan berbasis teknologi, sampai jadinya turut membangun GO-JEK bersama Nadiem Makarim. Saat itu, ia berhasil menjabat sebagai Vice President, People’s Journey-People and Culture di sana. 


Berada di puncak karier tidak serta merta membuat Alamanda tetap berada di zona nyaman begitu saja. Ia justru ingin menawarkan bantuan lebih bagi Indonesia, khususnya dalam dunia teknologi dan pendidikan.


Dengan tekadnya, pada September 2016 kemudian Alamanda kemudian tetapkan untuk meninggalkan GO-JEK dan membangun sekolah programming berjulukan Binar Academy. Sekolah yang berdiri semenjak Maret 2017 ini menawarkan sekolah gratis selama tiga bulan untuk melahirkan programmer berkualitas yang siap menghadapi dunia kerja.


4. Anne Regina Nancy Toar – Engineer Manager Bukalapak






Geek girls selanjutnya yaitu seorang perempuan yang telah usang menekuni bidang IT profesional. Ialah Anne Regina Nancy Toar. Ia menempuh pendidikan sarjana di jurusan Information Technology Universitas Klabat dan magister untuk jurusan Management Information Systems Universitas Bina Nusantara.


Dengan latar belakang pendidikan tersebut, Anne juga aktif mengembangkan sebuah komunitas IT untuk para perempuan yaitu Femalegeek. Kini, ia telah menentukan untuk berprofesi menjadi Engineer Manager di Bukalapak.


Sebagai Engineer Manager, Anne berharap bahwa ia bisa memberdayakan perjuangan di tiap pelosok Indonesia dan juga mengubah stereotipe bahwa perempuan bisa menawarkan solusi dan mempunyai kekuatan di bidangnya masing-masing.


Anne juga pernah bekerja sebagai seorang Consultant di PT Inovasi Informatika Indonesia dan Technical Trainer & Developer di ExecuTrain.


5. Aulia Halimatussadiah – Co-Founder Storial.co dan NulisBuku.com


 Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi √ Smart Girls: Geek Girls Indonesia di Gelanggang Teknologi Dunia X Dagelan – Part II
Aulia Halimatussadiah, Co-Founder Storial.co dan NulisBuku.com. Foto: @salsabeela

Salah satu lagi perempuan Indonesia yang meraih kesuksesan di bidang teknologi yaitu Aulia Halimatussadiah. Perempuan lulusan Information Technology Universitas Gunadarma ini memulai karirnya sebagai web developer Kutukutubuku, yang merupakan toko buku online. 


Ia kemudian membantu membentuk industri penulisan dan penerbitan di Indonesia berjulukan NulisBuku.com, platform penerbitan berdikari online dengan 150.000 penulis. Serta Storial.co, platform membuatkan kisah yang memungkinkan penulis menulis dan memonetisasi buku mereka per babnya.


Aulia juga ialah seorang penulis untuk 30 buku, bervariasi dari novel sampai buku wacana how-to. Buku terbarunya ialah ‘Done is Better Than Perfect’, sebuah biografi dari Digital Marketer dan Pengusaha Serial Indonesia, Denny Santoso.


Kegemarannya dalam buku, menulis, dan teknologi membuatnya terpilih sebagai Kartini Next Generation, Inspiring Woman in ICT 2013 oleh Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Indonesia.


Aulia juga aktif dalam #StartupLokal, sebuah komunitas startup terbesar di Indonesia.


Selain itu, ia ialah Co-Managing Director untuk Girls in Tech Indonesia yang bertujuan untuk mendorong lebih banyak perempuan untuk memakai teknologi dalam meningkatkan kehidupan. Mereka telah melaksanakan kampanye #WhyNot semenjak 2016 kemudian dengan serangkaian seminar, lokakarya, dan sesi bimbingan.


Nah itulah Geek Girls Indonesia yang tak hanya cantik, tetapi juga pintar, cerdas, dan pekerja keras. Nantikan para Geek Girls Indonesia yang lain di artikel selanjutnya.



Sumber https://teknologi.id