√ 11 Film Yang Tidak Boleh Tayang Di Indonesia Ini Dipenuhi Oleh Isu-Isu Sensitif
Kali ini kita akan membahas film yang tidak boleh tayang di Indonesia baik itu film luar maupun dalam negeri. Seperti yang kita ketahui jika Indonesia mempunyai forum khusus untuk memfilter konten film yang akan dikonsumsi penonton Indonesia. Lembaga sensor film bertugas untuk memfilter konten yang ada pada film yang akan ditayangkan di Indonesia begitu juga dengan poster serta jadwal promo yang lainnya sehingga layak untuk penikmat film di tanah air.
Lembaga yang bertanggung jawab kepada Presiden ini berada di bawah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kalian niscaya akan melihat nama forum ini pada layar bioskop sebelum film dimulai. Semua film yang tayang di bioskop sudah melewati proses penyensoran oleh forum sensor.
Semua film yang tayang dibioskop biasanya akan menerima tanda lulus sensor. Biasanya pada layar bioskop selalu ditampilkan sebelum film mulai. Film-film tersebut selain menerima tanda lulus sensor juga akan digolongkan sesuai dengan kategori usia. Ada yang anak-anak, remaja, butuh dampingan orang tua, atau dewasa.
Film yang Dilarang Tayang di Indonesia
Film yang tidak lulus sensor dari Lembaga Sensor Film Indonesia sudah niscaya tidak akan tayang di bioskop tanah air. Berikut ini beberapa film yang tidak boleh tayang di Indonesia.
1. Something in the Way (2013)
Ada yang ngefans dengan pemain film Reza Rahadian? “Something in the Way” merupakan salah satu film yang dibintangi oleh pemain film tampan Reza Rahadian. Mungkin kalian absurd dengan film Reza yang satu ini alasannya yakni memang tidak tayang di bioskop tanah air. Film ini tidak menerima ijin tayang di Indonesia alasannya yakni ditakutkan film ini akan memicu kontroversi jawaban adegan yang kelewat sensual.
Meskipun begitu film ini berhasil ditayangkan dan diapresiasi pada Festifal Film Berlin. Film ini bercerita ihwal seorang supir taksi berjulukan Ahmad (Reza Rahadian) yang jatuh cinta pada seorang pelacur berjulukan Kinar alias Santi (Ratu Felisha). Di film ini bahkan terdapat adegan Reza tanpa sehelai benang pun ditubuhnya.
2. Lady Terminator (1989)
“Lady Terminator” merupakan salah satu film Indonesia yang tidak dirilis di Indonesia. Meskipun begitu film ini dirilis dan ditayangkan di banyak sekali negara, menyerupai USA, Jepang, Jerman, Irlandia, Republik Ceko, Finlandia dan beberapa negara lainnya. Selain dibintangi oleh pemain film dan aktris kawakan tanah air film ini juga dibintangi oleh Barbara Constable.
Film ini dirilis memakai bahasa Inggris. “Lady Terminator” mengisahkan ihwal pembalasan Nyi Roro Kidul lewat badan seorang Mahasiswi absurd berjulukan Tania. Film ini tidak boleh tayang alasannya yakni banyak adegan secual serta kekerasan. Jika melihat potongan-potongan film yang ada di dunia maya, film ini niscaya mengingatkan kita akan film-film mendiang Suzana.
3. The Act of Killing / Jagal (2012)
Film “Jagal” merupakan sebuah film Indonesia yang disutradarai oleh Joshua Oppenheimer yang berkebangsaan Amerika. Film dokumenter ini menyoroti pembunuhan kelompok anti-PKI yang terjadi di tahun 1965 hingga tahun 1966. “The Act of Kiling / Jagal” berhasil masuk nominasi pada ajang Academy Awards (Oscar) di tahun 2014 untuk kategori film dokumenter terbaik.
Hal-hal yang berbau kekejaman PKI memang tidak boleh tayang di Indonesia termasuk salah satunya film ini. Meskipun begitu film ini sudah banyak ditonton secara tertutup. Bahkan lewat situs resminya kita sanggup mend0wnl0ad film “Jagal” lho.
4. Look of Silence/ Senyap (2015)
“Senyap” merupakan sekuel atau lanjutan dari film “Jagal” yang rilis di tahun 2012. Meskipun perilisan antara film pertamanya terdapat rentang waktu 3 tahun nyatanya syuting untuk sebagian dari film ini dilakukan bersamaan dengan sekuel pertamanya.
Film ini juga tidak boleh tayang di Indonesia alasannya yakni konten yang sama dengan film terdahulunya. Film garapan sutradara Joshua Oppenheimer lagi-lagi masuk dalam nominasi Oscar untuk kategori Dokumenter Terbaik di tahun 2016.
5. Pocong (2006)
Film karya sutradara Rudi Soedjarwo ini tidak menerima ijin tayang dari forum sensor film dikarenakan menyuguhkan kisah horor sadis yang kemungkinan sanggup ditiru pelaku kejahatan di luar sana. Tidak hanya itu film “Pocong” juga dianggap membuka luka usang ihwal kejadian pada tahun 1998, menyinggung Sara serta adegan pelecehan secual yang brutal.
6. Murudeka 17805 (2001)
Film drama perang yang diproduksi berkat kerja sama Jepang dan Indonesia ini menjadi salah satu film yang tidak boleh tayang di tanah air. Sesuai judulnya film ini bercerita ihwal usaha bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia namun dari sudut pandang orang Jepang. Ada beberapa adegan di dalam film ini yang melenceng dari sejarah aslinya.
Penjajahan Jepang yang kala itu sangatlah kejam justru tidak terlalu diperlihatkan. Jepang justru dibentuk seakan-akan menolong Indonesia dari penjajahan Belanda dan sekutunya. Bisa dibilang film ini akan mengakibatkan kontroversi dan menyakiti hati para warga Indonesia bila tetap ditayangkan. Apalagi adegan seorang nenek bau tanah yang bersujud di kaki panglima Jepang.
7. Fifty Shades of Grey (2015)
“Fifty Shades of Grey” merupakan sebuah film yang diubahsuaikan dari sebuah novel dengan judul yang sama. Film dari negara Amerika ini tidak boleh tayang di Indonesia alasannya yakni banyak adegan secual yang kelewat vulgar untuk budaya timur.
Apalagi si tokoh laki-laki digambarkan sebagai seorang masokis maniak yang dominan. Nggak kebayang kan gimana balasannya jika adegan-adegan panas dalam film ini terpampang di layar bioskop. Meskipun begitu film ini sukses meraup laba hingga triliunan rupiah hingga dibentuk triloginya.
8. Noah (2014)
Film yang juga ikut dibintangi oleh aktris Emma Watson ini menceritakan ihwal perjalanan Nabi Nuh menurut kitab taurat atau yang dalam bahasa Inggris disebut Genesis. Berhubung Indonesia merupakan negara dengan keberagaman agama maka film ini tidak boleh tayang di tanah air. Dikhawatirkan apabila tayang film ini akan memicu perdebatan antar agama yang nantinya sanggup berujung pada perpecahan.
9. True Lies (1994)
Dibintangi oleh bintang senior Arnold Schwarzenegger dan Jamie Lee nyatanya tak menciptakan film yang mengambil sebagian besar lokasi syuting di Miami ini sanggup tayang di Indonesia. “True Lies” tidak sanggup tayang di Indonesia dikarenakan mengangkat kisah ihwal seorang jasus yang memerangi t3r0ris.
Dimana t3r0ris pada film ini digambarkan dengan seseorang berkebangsaan Arab. Takut akan mengakibatkan Islamophobic di tanah air yang sebagian besar memeluk agama Islam. Film ini pun tak menerima ijin untuk tayang di Indonesia.
10. Irreversible (2002)
“Irreversible” merupakan sebuah film Perancis yang disutradarai oleh Gaspar Noe. Film ini berisi kejadian yang dialami oleh Alex (Monica Belluci) di suatu malam yang membuatnya trauma.
Film ini tidak boleh tayang di Indonesia alasannya yakni ada adegan pelecehan secual yang brutal terhadap seorang wanita pada film ini. Apalagi adegan tersebut memakan waktu hingga 9 menit. Tidak hanya pelecehan secual film ini juga terdapat adegan kekerasan yang mengganggu sehingga beberapa negara termasuk Indonesia dan Selandia Baru melarang tayang film ini.
11. Schindler’s List (1993)
Mengangkat kisah ihwal pembantaian umat Yahudi yang dilakukan oleh kelompok Nazi pada kurun perang dunia kedua menjadikan “Schindler’s List” masuk ke dalam daftar film yang tidak boleh tayang di tanah air.
Seperti yang kita ketahui jika Indonesia mayoritas memeluk agama Islam. Sehingga film-film yang mengangkat tema sara menyerupai ini dikhawatirkan akan memicu perpecahan. Apalagi ketika ini Israel sebagai negara mayoritas Yahudi sedang menjajah Palestina yang mayoritas beragama Islam.
Itulah tadi beberapa film yang tidak boleh tayang di Indonesia sehubungan dengan banyaknya konten yang dilarang. Kebanyakan dari film-film di atas tidak boleh tayang alasannya yakni menyuguhkan adegan kekerasan yang sadis, adegan secual yang berlebihan, serta hal-hal yang berkaitan dengan SARA.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com