√ Ingress Prime, Game Yang Gunakan Ai Sebagai Influencer
Teknologi.id – Pernahkah kalian mendengar atau familiar dengan sosok Lil Miquela? Miquela Sousa atau yang lebih dikenal dengan nama “Lil Miquela” merupakan seorang model perempuan, sekaligus influencer Instagram dengan jumlah pengikut lebih dari 1,5 juta. Sekilas profil Miquela terlihat biasa saja, namun ternyata influencer asal Los Angeles ini merupakan produk Artificial Intelligence(AI) hasil kreasi dari Brud Group.
Artificial Intelligence(AI) sekarang tidak bekerja hanya sebagai robot yang membantu pekerjaan fisik insan saja. Namun, kecerdasan buatan ini sanggup dipakai sebagaiinfluencer yang membantu menaikan popularitas produk. Niantic selaku pembuat game yang dulu fenomenal, Pokemon GO, telah merilis game berjudul “Ingress Prime”
Ingress Prime yaitu game remake dari game pertama Niantic, yaitu Ingress yang dirilis pada 2012. Konsep permainannya tetap sama. Pemain diminta untuk menentukan satu dari dua faksi yang ada: The Enlightened yang futurist, dan The Resistance yang konservatif. Kedua faksi ini harus berebut kekuasaan dengan mengamankan portal-portal yang muncul, biasanya terdapat di lokasi landmark sungguhan.
AI yang dipakai Niantic tidak akan menyerupai NPC game yang sering kali menabrak tembok. Yang mereka gunakan malah akan merekrut banyak para calon pemain, dan mempromosikan Ingress Prime layaknya influencer sungguhan. Terdapat AI di setiap faksi yang dipilih pemain, yaitu ADA untuk The Resistance dan Jarvis untuk The Enlightened.
Pemain sanggup ikut melatih ADA dan Jarvis melalui situs web. Meski tidak diwajibkan bagi pemain yang berpartisipasi tentunya akan menerima hadiah in-game. Dengan interaksi para pemain, secara tidak pribadi membantu AI untuk berguru dan mengenal bagaimana situasi masyarakat kini, terlebih dalam sektor gaming. Sehingga nantinya, AI ini akan bisa mengikuti isu terkini yang ada dan membantu kiprah utamanya, yaitu merekrut lebih banyak pemain dari dunia luar.
AI yang Mampu Belajar dari Trending Media
Tidak menyerupai bot yang mengembangkan HOAX, atau bot comment yang sangat mengganggu di sosial media lainnya. ADA dan Jarvis akan membuat propaganda untuk mendorong jadwal mereka sendiri. Mereka akan berguru dari interaksi rutin dengan pengunjung ke situs, sembari membangun fatwa dan persiapkan senjata marketing yang sempurna.
AI ini bisa berguru dari media yang sedang trending menyerupai meme, poster, bahkan video. Mereka juga akan mempunyai kepribadian yang unik seiring berjalannya waktu interaksi dengan pemain. Misalnya, ajari ADA bagaimana cara untuk marah, maka poster perekrutan yang ADA berikan akan terlihat sangat agresif. Seiring kepribadian ini berkembang, pemain dalam proses akan menyaksikan AI yang mereka dampingi balasannya mempunyai perasaan dan hati.
Memang teknologi ini bisa mengurangi biaya promosi, namun perlu diketahui bahwa biaya penciptaan awalnyalah yang mahal. Mungkinkah di masa yang akan datang, seluruh pekerjaan insan akan diambil alih oleh kecerdasan buatan?
(FM)
Sumber https://teknologi.id