√ Teknik Budidaya Jahe Merah Dalam Polybag
Kabartani.com – Teknik Budidaya Jahe Merah dalam Polybag. Jahe (Zingiber officinale) merupakan tumbuhan rimpang yang banyak dimanfaatkan sebagai materi tambahan dalam bumbu masakan dan obat. Rimpang jahe berbentuk jemari yang bergelembung pada belahan ruas-ruas tengah.
Ada beberapa jens jahe, pada ulasan kali ini akan saya bahas mengenai jahe merah mempunyai rasa khas yakni pedas yang menghangatkan yang disebabkan oleh adanya kandungan kimia alami yakni senyawa keton yang berjulukan Zingeron.
Jahe merah termasuk dalam tumbuhan berumbi yang juga termasuk dalam tumbuhan jenis jahe-jahean yang merupakan herbal yang sudah semenjak usang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Jahe yang banyak dimanfaatkan ialah rimpang jahe lantaran pada belahan rimpang jahe banyak menyimpan kandungan senyawa alami yang mempunyai khasiat dan manfaat yang luar biasa.
Simak juga Manfaat Dan Khasiat Jahe Untuk Kesehatan
Berikut ialah langkah-langkah simpel dalam membudidayakan Jahe Merah dalam karung atau polybag.
Persiapan Media Tanam
Pertama-taman yang harus anda siapkan yaitu polybag sebagai media tanamnya dengan ukuran minimal 40×50 cm jumlahnya sesuai kebutuhan anda.
Atau anda bias menggunakan karung ibarat karung bekas beras atau pakan ternak. Semakin besar ukuran karungnya, maka juga semakin banyak pula penggunaan media pengisi ibarat tanah, pasir dan pupuknya, namun produktivitas Jahe Merah juga akan semakin tinggi.
Media pengisi karung atau polybag ialah kombinasi antara tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.
Simak juga Unik Budidaya Jahe Gajah Dalam Keranjang
1. Tanah
Gunakan tanah yang gembur dan subur. Gembur artinya remah dan komposisi liat, pasir, dan debunya seimbang. Subur berarti banyak kandungan unsur haranya. Jika tanah sudah subur dan gembur, gotong royong tidak perlu ditambahkan adonan lain. Namun lantaran jarang diperoleh tanah yang subur dan gembur, maka dibutuhkan penambahan materi lain ibarat pasir dan pupuk.
2. Pasir
Pasir dibutuhkan bila tanah yang digunakan mengandung fraksi liat yang cukup tinggi. Pasir yang digunakan yatu pasir ladu atau pasir yang bercampur lumpur. Selain murah, pasir ini juga masih mengandung bahan-bahan mineral endapan.
3. Pupuk Organik
Pupuk organik sanggup menggunakan pupuk kompos, pupuk sangkar atau bokashi. Jika anda menggunakan pupuk kandang, akan lebih baik jikalau pupuk sangkar tersebut telah melalui proses penghancuran dan difermentasi sehingga akan lebih cepat diserap oleh akar tanaman.
Simak juga Panduan Membuat Pupuk Bokashi Dari Jerami Padi
Seluruh bahan-bahan media tanam tersebut dicampur merata, kemudian media pengisi dimasukkan ke dalam karung atau polybag yang telah disiapkan sebelumnya. Pengisian karung atau polybag cukup ¼ belahan saja, lantaran selama pertumbuhan tumbuhan nanti, akan dilakukan penambahan pupuk organik.
Pembibitan Jahe
1. Pemilihan benih
Siapkan benih untuk bibit Jahe Merah yang bias diambil dari rimpangnya, jikalau gres menanam jahe silahkan beli benih jahe dari petani lain. Rimpang jahe yang baik sebagai benih yaitu rimpang yang segar, sehat, ukurannya besar atau normal, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang sudah cukup bau tanah dan sehat.
Oleh lantaran itu, sebaiknya gunakan benih yang diambil dari rimpang jahe yang dibeli dari petani jahe yang sudah menanamnya, bukan dari pasar konsumsi. Rimpang yang sudah didapatkan kemudian disortir dan dipilih yang baik.
2. Pengecambahan
Agar terhindar dari serangan jamur, benih jahe sanggup direndam dahulu menggunakan larutan fungisida (misalnya Dithane M-45) selama kurang lebih 15 menit. Atau jikalau tidak, benih cukup direndam atau dibasahi dengan air saja, kemudian diletakkan pada tampah atau nyiru, dan ditempatkan pada daerah yang lembab biar berkecambah.
Agar kelembaban terjaga, setiap hari benih harus dikontrol dan dibasahi air, jangan biarkan jahe terlalu kering. Benih akan mulai berkecambah sesudah kira-kira 2 minggu
3. Penyemaian
Selama mengecambahkan benih, kita sanggup menyiapkan daerah pesemaian berupa petak ukuran 1 x 2 m yang dibatasi dengan kerikil bata dan diisi dengan pasir dan pupuk organik. Tempat pesemaian sebaiknya tidak terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Pada media tersebut, benih yang telah berkecambah kita tanam dengan kedalaman kira-kira 4-5 cm. Benih tersebut akan mulai tumbuh menjadi tumbuhan muda dalam waktu sekitar 2-4 minggu.
Setelah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm, bibit sanggup diambil/dipotong dari rimpangnya dan ditanam pada media karung atau polybag yang telah disiapkan. Rimpang yang tersisa sanggup ditanam kembali pada pesemaian biar tumbuh bibit yang lain. Satu buah rimpang sanggup menumbuhkan sekitar 2-4 bibit.
Penanaman Bibit Jahe Merah
Penanaman bibit Jahe pada karung atau polybag harus hati-hati. Buatlah lubang sebesar ukuran pangkal bibit, masukkan bibit Jahe ke dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan media disekitarnya dan padatkan. Setelah penanaman, media dan bibit harus disiram dengan air higienis biar tumbuhan mendapat cukup air dan kontak dengan media.
Setelah ditanam, tumbuhan Jahe tersebut jangan eksklusif ditempatkan pada ruang yang terbuka dengan sinar matahari langsung, melainkan harus diadaptasikan pada daerah yang mempunyai naungan terlebih dahulu sampai umur 2,5 bulan.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tumbuhan Jahe dalam karung atau polybag cukup mudah. Pemeliharaan meliputi: penyiraman, penyiangan dan penggemburan media, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
1. Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pada sore hari, terutama ketika tidak ada hujan. Beberapa petani menggabungkan budidaya Jahe Merah dengan budidaya ikan dalam kolam, untuk memudahkan penyiraman dan mengantisipasi kebutuhan air ketika ekspresi dominan kemarau.
Selain itu, air kolam diharapkan memberi unsur hara tambahan bagi tanaman. Penyiraman sanggup dilarang ketika tumbuhan Jahe mulai memasuki fase senecense (mengering) ketika bau tanah dan mendekati panen.
2. Penyiangan dan penggemburan
Rumput yang tumbuh pada media tanam perlu disiang biar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman, terutama pada sekitar 4 bulan pertama, di mana tumbuhan Jahe belum begitu rimbun.
Beberapa petani menambahkan mulsa jerami pada media tanam untuk menekan pertumbuhan gulma. Selain penyiangan, media tanam juga perlu digemburkan kembali. Penggemburan dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh yang baik bagi akar tumbuhan dan memperbaiki sirkulasi udara dalam media.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua bulan sekali, seiring pertumbuhan tanaman, dengan menambahkan pupuk organik pada media tanam. Jumlah pupuk yang diberikan tergantung dari besarnya media yang digunakan, kira-kira 1/5 ukuran karung atau polybag yang digunakan. Pemupukan sanggup diberikan 3 kali selama umur tanaman.
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman jahe gotong royong tak gampang terserah hama dan penyakit, namun akan lebih baik jikalau kita mengetahui dan mengantisipasi beberapa hama yang mengganggu tumbuhan jahe.
Hama yang sering menyerang tumbuhan Jahe ialah belalang dan ulat yang memakan daun terutama daun muda. Untuk menanganinya, anda sanggup menggunakan beberapa cara berikut ini:
- Cara mekanis, dengan mengusut tumbuhan dan membunuh hama terutama ulat yang sering memakan daun, atau dengan menggunakan perangkap serangga berupa plastik berwarna cerah (kuning atau merah) yang dipasang dengan bambu dan diolesi lem atau anda bias menggunakan stiker kuning.
- Cara kimiawi, dengan menyemprotkan insektisida yang sempurna untuk mengendalikan belalang dan ulat. Insektisida yang dianjurkan ialah insektisida organik berbahan aktif tembakau atau yang lainnya.
Sedangkan penyakit yang mungkin sanggup menyerang tumbuhan Jahe ialah penyakit Layu Bakteri dan Busuk Rimpang yang disebabkan oleh jamur.
Untuk mencegah penyakit tersebut, kesehatan benih dan sanitasi lingkungan pertanaman perlu diperhatikan. Pastikan benih merupakan benih sehat dan berasal dari induk yang sehat. Lingkungan pertanaman juga perlu dijaga biar higienis dan tidak terlalu lembab atau tergenang air.
Untuk tumbuhan jahe yang sudah terjangkit penyakit, sanggup disemprot dengan bakterisida atau fungisida, jikalau perlu dimusnahkan biar tidak menular ke tumbuhan lainnya.
Pemanenan
Jahe Merah sudah sanggup dipanen sesudah berumur kira-kira 10 bulan. Dengan ciri tumbuhan yang sudah cukup bau tanah dan siap panen akan melewati masa mengering, di mana daun dan batangnya akan berubah menguning dan mengering.
Pemanenan Jahe Merah dari media karung atau polybag sangat mudah, lantaran tidak perlu menggali dengan susah payah. Anda cukup menggali dengan alat seadanya dan membuka karung atau polybag yang sudah mulai lapuk.
Angkat rimpang Jahe merah dengan hati-hati biar tidak rusak, bersihkan dari tanah dan kotoran yang menempel, kemudian basuh dengan air bersih. Satu rumpun tumbuhan Jahe dalam satu media tanam karung atau polybag ukuran 50 kg, sanggup menghasilkan rimpang jahe merah segar 2-5 kg.
Simak juga Panduan Cara Budidaya Jahe Gajah Yang Menguntungkan
Demikianlah warta mengenai Teknik Budidaya Jahe Merah dalam Polybag, semoga warta ini bermanfaat bagi teman tani sekalian. Jika ada kritik dan saran jangan sungkan untuk menghubungi kami via email di redaksi.kabartani@gmail.com. Terima kasih.
Sumber https://kabartani.com