Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Oogenesis : Proses Pembentukan Sel Telur Pada Wanita

Konten [Tampil]
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel ihwal bahan IPA Biologi : Proses Pembentukan Sel Telur / Ovum (Proses Oogenesis) pada wanita. Mari kita bahas selengkapnya.

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur atau ovum atau gamet betina. Oogenesis terjadi pada semua jenis spesies dengan reprodukasi secual yang meliputi semua tahapan sel telur yang belum matang. 



Proses oogenesis berlangsung di ovarium (indung telur). Oogenesis hanya sanggup menghasilkan satu sel telur matang dalam sekali waktu, berbeda dengan spermatogenesis yang bisa menghasilkan jutaan sel sperma dalam waktu yang bersamaan.

Pada mamalia, sel telur ini harus melewati lima tahap semoga meliputi sel telur yang matang, yaitu Oosit primer, ootid, oosit sekunder, ovum, dan ooginium.


Sebagian spesies yang mengalami reproduksi secual, ovum atau sel telur hanya mengandung setengah bahan genetik dari individu dewasa. Karena reproduksi akan terjadi ketika gamet jantan membuahi sel telur.
Sel sperma juga hanya mengandung setengah bahan genetik dari individu yang matang. Sehingga menghasilkan embrio yang telah dibuat oleh fertilasi akan mengandung sel lengkap bahan genetik.

Ooginium ialah tahap pertama dari sel telur yang belum matang yang dibuat oleh mitosis dalam kehidupan awal dari organisme.


Hormon yang mempengaruhi proses oogenesis yaitu :
1. Hormon FSH ( Follicle Stimulating Hormone ), yang berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan pada sel-sel folikel.
2. Hormon LH ( Luteinizing Hormone ), yang berfungsi sebagai perangsang terjadinya ovulasi, yaitu proses pengeluaran sel telur.
3. Hormon Estrogen, yaitu berfungsi menjadikan sifat kelamin sekunder.
4. Hormon Progesteron, yaitu berfungsi untuk menebalkan dinding endometrium.

Proses Oogenesis :

1. Oogonium
Oogonium merupakan sel induk dari sel telur yang terdapat didalam sel folikel yang ada dalam ovarium.

2. Oogonium mengalami pembelahan mitosis yang berubah menjadi oosit primer yang mempunyai 46 kromosom. Oosit primer akan melaksanakan meiosis yang menghasilkan dua sel anak yang mempunyai ukuran tidak sama.

3. Sel anak yang lebih besar merupakan oosit sekunder yang bersifat haploid. Oosit sekunder mempunyai ukuran yang lebih besar dari ukuran oosit primer, sebab oosit sekunder mempunyai banyak sitoplasma.

4. Sel anak yang lebih kecil sering disebut tubuh polar pertama yang lalu membelah diri lagi.

5. Oosit sekunder akan meninggalkan tuba ovarium menuju tuba fallopi. Jika oosit sekunder dibuahi oleh sel sperma, maka akan terjadi pembelahan meiosis yang kedua. Demikian juga dengan tubuh polar pertama membelahn 2 tubuh polar kedua yang nantinya akan mengalami degenerasi. Namun, kalau tidak terjadinya fertilasi, maka menstruasi akan cepat terjadi dengan siklus oogenesis yang diulang kembali.

6. Pada ketika pembelahan meiosis kedua, oosit sekunder akan berubah bersifat haploid yang mempunyai kromosom 23 yang disebut dengan ootid. Pada ketika ovum dan inti nukleus sudah siap melebur menjadi satu, maka ketika itu juga akan mencapai perkembangan simpulan menjadi sel telur yang matang. Peristiwa pengeluaran sel telur dikenal dengan ovulasi. Setiap ovulasi hanya mempunyai satu sel telur yang matang sehingga sanggup hidup 24 jam. Apabila sel telur yang matang tersebut tidak dibuahi, maka sel telur tersebut akan mati dan luruh bersama dinding rahim pada awal siklus menstruasi.

Sumber : http://pengayaan.com/pengertian-dan-proses-oogenesis/ 

Demikian bahan IPA Biologi : Proses Pembentukan Sel Telur / Ovum (Proses Oogenesis) pada perempuan yang sanggup kami sampaikan, semoga sanggup menambah pengetahuan kita. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sumber http://artikelmateri.blogspot.com