Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Plasenta : Pengertian, Struktur, Fungsi, Proses Terbentuk

Konten [Tampil]
A. PENGERTIAN PLASENTA (ARI-ARI)
Plasenta atau yang juga sering disebut dengan ari-ari ialah organ dalam kandungan yang sanggup ditemukan pada masa kehamilan. Plasenta merupakan organ yang berperan sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Fungsi utama dari plasenta ialah untuk menunjukkan nutrisi dan pertukaran produk-produk metabolisme antara janin dan ibu. Plasenta manusi mempunyai diameter rata-rata 15-22 cm dengan berat sekitar 470 gram. Tebal pada bab tengah organ ini biasanya sekitar 2,5-5 cm. Pada plasenta juga terdapat tali pusar (umbilical cord) yang terbentuk dari pembuluh darah.
 Plasenta atau yang juga sering disebut dengan ari √ Plasenta : Pengertian, Struktur, Fungsi, Proses Terbentuk
PLASENTA
B. FUNGSI PLASENTA (ARI-ARI)
1. Pernapasan
Janin sebagai insan yang masih dalam tahap perkembangan dan pertumbuhan tentu membutuhkan oksigen. Nah oksigen yang dihirup oleh ibu akan dialirkan kepada janinnya melalui tali pusar. Lalu organ ini akan mengedarkan darah yang berisi oksigen dari ibu ke janin melalui proses difusi. Kemudian karbondioksida yang terbentuk akan dibawa melalui tali pusar dan berdifusi ke badan ibu dengan proteksi sistem peredaran darah, sebelum kesudahannya dikeluarkan melalui sistem pernapasan ibu.

2. Nutrisi
Plasenta sanggup mengubah glukosa menjadi glikoden (bentuk karbohidrat yang sanggup disimpan di hati sebagai cadangan glukosa). Nutrisi yang didapatkan oleh janin akan berkhasiat untuk pertumbuhan dan pembentukan jaringan saat dibutuhkan.

3. Eksresi (Pembuangan)
Plasenta akan membuang setiap produk limbah yang tidak dibutuhkan oleh badan janin (contohnya urea dan karbodioksida).

4. Pertahanan (Kekebalan Tubuh)
Fungsi pertahanan pada plasenta dicapai dari dua cara, yaitu kimia dan fisik. Secara kimia fungsi pertahanan ini berjalan melalui fungsi enzim, dimana plasenta akan menetralisir acara toksik yang dicurigai. Selain itu ibu juga menunjukkan antibodinya pada janin. Sedangkan secara fisik sudah terbentuk struktur yang diciptakan sedemikian rupa sehingga bayi terlindungi dengan baik. Pertahanan (kekebalan) badan sangatlah penting bagi janin, alasannya ialah hati mereka belum bisa mengatasi unsur berbahaya yang berasal dari darah ibu.

5. Produksi hormon
Plasenta juga berperan dalam memproduksi beberapa hormon, antara lain ialah :
  • Human Chorionic Gonadotropin (HCG), berfungsi untuk mencegah terjadinya menstruasi dan menjaga kehamilan.
  • Chorionic Somatomammotropin (Placental lactogen), mempunyai fungsi khusus dalam hubungannya dengan nutrisi bagi ibu dan janin.
  • Estrogen, berfungsi untuk membantu pembesaran uterus, pembesaran dan perkembangan payudara.
  • Progesteron, berfungsi untuk menunjukkan nutrisi awal bagi embrio dan mencegah kontraksi uterus impulsif yang sanggup menjadikan keguguran.
  • Tirotropin korionik dan relaksin, hormon penunjang (hanya menunjukkan sedikit perubahan/dampak) dalam kehamilan.

C. STRUKTUR DAN BAGIAN BAGIAN PLASENTA (ARI-ARI)
Plasenta berbentuk bundaran yang merupakan kumpulan jaringan dengan lebih dari 200 pembuluh darah. Letak plasenta dalam rahim normalnya pada bab korpus uterus. Plasenta dikelilingi oleh lapisan amnion, plasenta ini berisi pembuluh darah lanjutan dari tali pusat. Plasenta terdiri dari 3 bab utama, yaitu :
 Plasenta atau yang juga sering disebut dengan ari √ Plasenta : Pengertian, Struktur, Fungsi, Proses Terbentuk
STRUKTUR PLASENTA
1. Bagian pada janin (Fetal Portion)
Bagian janin ini terdirid dari struktur yang disebut korion frondosum dan vili. Korion frondosum merupakan membran yang melindungi janin yang terdiri dari tropoblas. Sedangkan vili dari plasenta yang matang terdiri dari :
  • Vili koriali.
  • Ruang-ruang Interviler.
  • Amnion yang melapisi dinding permukaan plasenta. Pada bab bawah lapisan amnion ini terdapat cabang-cabang pembuluh darah tali pusar.

2. Bagian pada Ibu (Maternal Portion)
Merupakan permukaan yang menghadap ke dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah-celah yang berasal dari jaringan ibu. Pada bab ini terdapat desidua kompakta yang terbentuk dari 15-20 struktur berupa bulatan yang disebut kotiledon. Juga terdapat struktur yang disebut desidua basalis pada bab maternal, desidua basalis pada plasenta matang disebut lempeng korion.

3. Tali Pusar
Tali pusar merentang dari sentra janin ke plasenta bab permukaan janin. Tali pusar mempunyai panjang sekitar 50-55 cm, diameter sekitar 1-2,5 cm (sebesar jari). Tali pusar terdiri dari 2 arteri dan 1 vena. Fungsi utama dari tali pusar ialah untuk menghubungkan plasenta dengan bab badan janin sehingga sanggup menyalurkan oksigen, antibodi dan komponen lain yang dibutuhkan janin.
Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena. Vena umbilicalis akan membawa darah dari ibu ke janin, sedangkan arteri umbilicalis membawa darah dari janin ke ibu.
Vena umbilicalis ini berfungsi mengalirkan darah yang mengandung oksigen, juga nutrisi dalam bentuk sederhana, menyerupai :
  • Karbohidrat dalam bentuk glukosa
  • Protein dalam bentuk asam amino
  • Lemak dalam bentuk asam lemak
  • Vitamin
  • Mineral
  • Air
D. PROSES TERBENTUKNYA PLASENTA (ARI-ARI)
Biasanya plasenta akan terbentuk secara tepat sesudah kehamilan memasuki usia 16 minggu. Pembentukan plasenta dimulai dari perkembangan trofoblas pada hari ke 8-9 sesudah pembuahan. Sel membelah sehingga sel yang tadinya hanya selapis menjadi berlapis-lapis dan membentuk rongga yang banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas (sinsitium). Stadium ini disebut stadium berongga (Lacunar Stage).

Kemudian sinsitium tumbuh ke dalam endometrium (dinding rahim) dan menjadikan pembuluh darah dinding rahim rusak sehingga sinsitium tadi bisa dialiri oleh darah dari ibu dengan perbaikan otomatis pembuluh darah alasannya ialah masuknya organ baru. Stadium ini disebut stadium sirkulasi utero-plasenta (rahim ke plasenta) atau sistem feto-maternal (janin ke ibu).

Selanjutnya trofoblas menghasilkan lagi sekelompok sel yang akan membentuk jaringan penyambung lembut yang disebut mesoderm ekstraembrional. Jaringan ini merupakan jaringan penyambung antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan sel selaput heuser. Bagian yang menempel dengan sitotrofoblas menjadi selaput korion (chorionic plate) sedangkan bab yang menempel dengan sel selaput heuser menjadi pelindung yolk sac (kantung kuning telur).

Lalu pada final ahad ketiga kehamilan, mesoderm yang terbentuk dari sitotrofoblas tersebut menjai sel darah dan pembuluh darah kapiler. Dari waktu ke waktu, rongga korion semakin luas, sehingga jaringan embrional semakin terpisah dari sitotrofoblas/selaput korion, hanya dihubungkan oleh sedikit jaringan mesoderm yang menjadi tangkai penghubung (connecting stalk). Nah connecting stalk inilah yang nantinya akan bermetamorfosis tali pusar.

Akhirnya sesudah pembuluh darah dari trofoblas menembus rahim, trofoblas akan menjadi plasenta dewasa, terbentuklah sirkulasi yang tepat melalui pembuluh darah tali pusar. Meskipun saling berhubungan, darah ibu dan darah janin tetap tidak bisa bercampur, sistem ini disebut sistem hemochorial (tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan korion).

Sumber http://www.ilmudasar.com