Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Peranan Menguntungkan Merugikan Basil Dalam Kehidupan

Konten [Tampil]

Peranan Menguntungkan & Merugikan Bakteri Dalam Kehidupan  – Setiap organisme hidup mempunyai tugas bagi kehidupan organisme lainnya. Begitu pula dengan basil yang merupakan organisme renik tak kasat mata, sehingga sebagian dari kita tidak menyadari akan peranan yang dimiliki oleh basil bagi kehidupan insan dan organisme lainnya. Adapun peranan basil dalam kehidupan yaitu sebagai berikut:


A. PERAN YANG MENGUNTUNGKAN


1. Pengurai


Proses dekomposisi sangat penting dalam suatu ekosistem. Melalui proses ini akan terjadi pengembalian unsur dari makhluk hidup ke alam. Kemampuan untuk merombak senyawa organik dalam organisme yang mati oleh basil menjadikan basil sebagai dekomposer atau pengurai. Bayangkan kalau tidak ada basil (pengurai), maka bumi sangat sesak lantaran organisme yang telah mati tetap utuh.


2. Siklus Biogeokimia


Siklus biogeokimia merupakan siklus senyawa anorganik di alam mencakup siklus nitrogen, karbon, oksigen, phospor, dan belerang yang merupakan penyusun organisme. Bakteri berperan baik dalam proses pengikatan senyawa – senyawa ini atau dalam proses pengembaliannya ke alam. Contohnya yaitu basil rhizobium yang membantu flora untuk mendapat nitrogen bebas di alam (N2 merupakan nitrogen yang tidak sanggup diikat oleh tumbuhan). Sementara basil nitrosomonas menyediakan nitrogen organik (nitrit, NO2) yang sanggup diserap oleh tumbuhan. Senyawa nitrogen sangat penting bagi makhluk hidup lantaran merupakan penyusun senyawa protein dan lainnya.


3. Simbiosis Mutualisme


Beberapa basil mengadakan korelasi yang saling menguntungkan dengan organisme lain. peranan basil bagi organisme tersebut sangat penting bagi organisme lainnya, sementara basil akan mendapat nutrisi dari organisme inangnya. beberapa pola simbisosi mutualisme bakteri:


– Bakteri Rhizobium bersimbiosis dengan flora Leguminosae (kacang – kacangan) pada bintil akarnya. Bakteri berperan untuk mengikat nitrogen bebas (N2) dan mengubahnya menjadi nitrogen organik, ammoniak (NH3) yang akan diserap flora tersebut untuk metabolisme sel. Sementara basil akan mendapat nutrisi dengan menyerapnya dari tumbuhan.

– Bakteri selulolitik ditemukan di dalam perut binatang – binatang herbivora menyerupai sapi, rayap, unggas, dan lainnya. Bakteri ini mempunyai enzim pemecah selulosa yang tidak dimiliki oleh binatang tersebut. Sehingga keberadaan basil ini akan membantu memecah sel flora yang akan diserap oleh binatang tersebut.

– Bakteri E.c0l1 dalam usus besar insan dan binatang lainnya berperan dalam proses pembusukan sisa masakan yang tidak tercerna dalam organ pencernaan. Dengan adanya pembusukan oleh E.c0l1 maka sisa masakan ini gampang dikeluarkan sebagai feses. Selain itu, koloni basil ini menghasilkan biotin dan vitamin K yang penting bagi tubuh.


4. Bidang Pertanian


Adapun tugas basil dalam bidang pertanian yaitu sebagai penyubur tanah. Selain itu, dipakai untuk pembuatan pupuk kompos atau pembuatan biogas (sumber materi bakar).


5. Bidang Kesehatan


Dalam bidang kesehatan atau kedokteran tugas basil juga menguntungkan. Beberapa basil menghasilkan antibiotik yang sanggup menghambat pertumbuhan basil atau patogen lainnya. Salah satu contohnya yaitu antibiotik streptomisin yang dihasilkan oleh basil Streptomyces griceus berfungsi untuk melawan basil penyebab TBC.



style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">


6. Bidang Bioteknologi


Bakteri telah usang dipakai sebagai mikroorganisme baik dalam bioteknologi konvensional maupun modern. Adapun penggunaan basil dalam bioteknologi ini sebagai penyedia jasa untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Contohnya yaitu sebagai berikut:


a. Bakteri susu dimanfaatkan untuk memfermentasi susu biar menghasilkan produkyang diinginkan, menyerupai yogurt difermentasikan oleh Lactobacillus sp.

b. Bakteri Acetobacter xylinum dimanfaatkan untuk memfermentasi gula menjadi asam cuka dalam industri pembuatan nata de coco.

c. Dalam bioteknologi modern contohnya pembuatan hormon insulin melibatkan basil E.c0l1 sebagai mutan untuk menghasilkan hormon yang disintesis gen pankreas manusia.


7. Indikator Lingkungan


Beberapa basil non patogenik sanggup dijadikan indikator pencemaran lingkungan. Contohnya yaitu basil E.c0l1 yang merupakan basil non patogenik bagi manusia. Jumlah basil ini menjadi indikator kelayakan air yang sanggup dikonsumsi. Ketika jumlahnya melibihi ambang batas, maka dipastikan di sumber tersebut terdapat banyak basil patogen lainnya, menyerupai Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus.


B. PERAN YANG MERUGIKAN


1. Simbiosis Parasitisme: Penyebab penyakit


Bakteri yang mengakibatkan penyakit disebut dengan basil patogen. Diketahui bahwa beberapa penyakit disebabkan oleh bakteri. Satu spesies basil hanya akan mengakibatkan satu jenis penyakit. Tentu saja penyakit yang disebabkan oleh basil ini sanggup ditularkan dengan bermacam-macam media atau cara. Adapun beberapa penyakit yang disebabkan oleh basil antara lain:


a. TBC


TBC atau dikenal dengan tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru – paru. Iritasi oleh basil mengakibatkan luka pada susukan pernapasan, sehingga penderita akan mengeluarkan darah dikala batuk.


b. Pneumonia


Serupa dengan TBC penyakit ini menyerang paru – paru. Pneumonia disebabkan oleh Diplococcuc pneumonia.


c. Kencing abses (Gonnorea)


Kencing abses atau dikenal juga sebagai GO merupakan tergolong penyakit menular secual (PMS). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi basil Neisseria gonnorea yang menyerang organ kelamin.


d. Antraks – Bacillus antrachis


Merupakan penyakit yang menyerang binatang ternak menyerupai sapi.


2. Oksidasi logam


Beberapa basil yang bisa menoksidasi logam menyerupai basil besi dan belerang meninggalkan sisa yang sanggup menciptakan penyumbatan serta keropos.


3. Pembusukan


Kemampuan pembusukan yang dimiliki basil tentu sanggup mengakibatkan kerugian kalau membusukan makanan. Dengan demikian, masakan tidak tahan usang untuk dikonsumsi. Beberapa pembusukan masakan menghasilkan lendir serta toxic yang berbahaya kalau tidak sengaja terkonsumsi ke dalam tubuh. Hal ini sanggup dicegah dengan pengawetan makanan.



Sumber https://www.kakakpintar.id