√ Musikalisasi Puisi: Pengertian, Manfaat, Cara, Metode Dan Misalnya Lengkap
Pengertian, Manfaat, Cara, Metode dan Contoh Materi Musikalisasi Puisi
Daftar Isi :
- 1 Pengertian, Manfaat, Cara, Metode dan Contoh Materi Musikalisasi Puisi
- 1.1 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan para mahir :
- 1.1.1 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan Lukman Hakim
- 1.1.2 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan Dedi S. Putra dalam Fredie
- 1.1.3 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan Andrie S. Putra
- 1.1.4 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan Antilan Purba
- 1.1.5 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan Brani Nasution
- 1.1.6 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan Agus S. Sarjono
- 1.1.7 Pengerian musikalisasi puisi berdasarkan Fikar W. Eda
- 1.1.8 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan Kamus Kata-kata Serapan Asing dalam Bahasa Indonesia
- 1.2 Cara Membuat Musikalisasi Puisi
- 1.3 Metode Musikalisasi Puisi
- 1.4 Contoh Musikalisasi Puisi :
- 1.1 Pengertian musikalisasi puisi berdasarkan para mahir :
Musikalisasi Puisi Adalah – Musikalisasi merupakan pembacaan puisi yang diiringi dengan pemberian titinada, atau tangga nada pada beberapa baris puisi sehingga puisi itu bisa dinyanyikan.
adalah upaya dalam menonjolkan unsur musikal, sebagai sebuah karya sastra yang bentuknya puisi bisa lebih terperinci dan lebih layak dipertontonkan di muka umum. Unsur musikalnya pun sanggup menjadi jembatan bagi khalayak dalam bekerjasama pribadi dengan sajak.
adalah sebuah ungkapan musikal, instrument, melodi, dan nyanyian ucapan. Yang dimana di dalamnya terdapat nuansa makna dengan kata yang eksplisit dan implisit. Penghayatan akan menyebabkan sebuah puisi menerima kemampuan yang ekstra, dalam berkomunikasi sebab pencarian yang diciptakan.
adalah suatu bentuk ekspresi sastra dan puisi, yang melibatkan beberapa unsur seni ibarat contohnya irama, bunyi, musik, gerak, dan tari.
adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu.
adalah memusikkan atau mengubah suatu gambaran puitis menjadi musikal dari sebuah puisi.
adalah mengubah musikalitas pada sebuah puisi semoga lebih terasa, menjadi sebentuk musik yang yummy didengar.
adalah sebentuk ekspresi yang lain yang menggunakan unsur bunyi yang lebih kuat dalam mengekspresikan puisi. Jika selama ini puisi dibacakan dalam bentuk oral, maka musikalisasi yaitu bentuk ekspresi yang lain yang disampaikan dengan menggunakan medium musik atau sebuah instrumen musikalisasi.
adalah sesuatu hal yang menyebabkan puisi menjadi hal yang sifatnya ibarat musik.
Banyak juga syair lagu yang bentuk dan isinya berupa puisi. Yang dimana kalau dibacakan dan dideklamasikan akan terasa sekali, bahwa di dalamnya terdapat makna yang dalam dan tajam dengan kata-kata penuh kias dan padat berisi.
Karya sastra yang berupa puisi sanggup dinyanyikan ibarat sebuah lagu, dengan membuat sebuah aransemen, pada sebuah puisi. Sekarang sudah banyak puisi populer karya sastrawan Indonesia, yang telah dimusikalisasikan atau dibuat menjadi sebuah lagu.
Cara Membuat Musikalisasi Puisi
Ada banyak jenis puisi yang dijadikan lagu. Atau tak sedikit juga lagu yang syairnya berasal dari sebuah puisi. Puisi bisa diekspresikan ke dalam bentuk lagu, yang disertai dengan iringan musik. Iringan musik ini tak harus menggunakan alat musik yang canggih, tetapi bisa dengan iringan alat musik yang sederhana saja ibarat contohnya tepuk tangan, ketukan pada meja, alat alat-alat sederhana lainnya.
Cara mengekspresikan puisi dengan menggunakan musik atau lagu disebut dengan musikalisasi puisi. Aransemen lagu pada puisi tersebut dimusikalisasikan sesuai dengan tema atau pesan, yang terkandung di dalam puisi tersebut. diantara tema, isi dan pesan harus selaras dengan irama musiknya. Puisi dengan tema usaha dan penuh semangat, sanggup dinyanyikan dengan irama mars. Sedangkan puisi yang khidmat dan khusyuk sanggup dinyanyikan dengan irama yang slow. Beberapa hal berikut ini yaitu hal-hal yang harus diperhatikan dalam musikalisasi puisi :
- Penghayatan. Adalah pemahaman puisi yang akan dimusikalisasikan.
- Yang meliputi kejelasan suara, jeda, kelancaran dan juga ketahanan.
- Penampilan. Menggunakan gerakan yang tak wajar, tidak dibuat-buat, namun tetap sesuai dengan penghayatan pada isi puisi yang dibawakan.
Metode Musikalisasi Puisi
Tentunya tak semua guru Bahasa Indonesia bisa menerapkan metode ini, sebab tidak semua guru Bahasa Indonesia bisa menyanyi atau mengajarkan menyanyai pada para siswa. Cara yang paling gampang yaitu dengan mendengarkan hasil rekaman, yang isinya yaitu beberapa puisi yang sesuai untuk diajarkan di suatu jenjang pendidikan tertentu. Misalnya puisi karya Taufiq Ismail dan Wing Kardjo, yang sesuai dengan usia Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas dengan pertimbangan bahwa puisi itu gampang untuk dipahami lagi maknanya. Hasil rekaman yang sudah berbentuk kaset biasanya sudah lebih usang dikenal banyak orang.
Cara yang kedua yaitu dengan melibatkan setiap guru kesenian yang akan mengajarkan bagaimana membaca notasi dan bagaimana melagukannya. Tahap pemaknaan ini akan dilakukan oleh guru tersebut. pada puisi Cintaku Jauh Di Pulau atau Aku (Semangat) karya Chairil Anwar, telah diubah ke dalam bentuk lagu oleh FX. Soetopo dan RAJ. Soedjasmin. Kedua puisi tersebut akan diajarkan sesuai dengan pelajaran anak SMA.
Dalam mendukung penerapan teknik musikalisasi puisi, tentu perlu sedikit penguasaan unsur musik pada umumnya. Unsur musik ini antara lain nada, melodi, irama, harmoni, dan unsur pendukung lainnya ibarat ekspresi, dinamika, dan bentuk lagu. Berikut penjelasannya :
Nada
Adalah penggalan terkecil dari sebuah lagu. Yang dalam pengertian musiknya, nada yaitu sebuah bunyi yang mempunyai getaran tertentu dengan ketinggian tertentu. Nada yang ada pada tangga nada diatonis mempunyai jarak interval tertentu. Di dalam acara musikalisasi puisi nada yaitu unsur yang paling dasar.
Melodi
Nada-nada akan mempunyai makna kalau disusun dengan cara horizontal, dengan beberapa lompatan interval tertentu. Nada yang disusun secara horizontal dengan lompatan interval tertentu dinamakan melodi. Melodi itulah yang kemudian menjadi sebuah kalimat lagu yang terdiri dari beberapa frase dan tema tertentu. Deretan melodi ini kemudian diubah menjadi sebuah lagu.
Irama
Irama akan memilih bagaimana bentuk sebuah lagu. Irama dalam musikalisasi puisi yaitu hal yang penting. Karena irama akan memberi jiwa dan puisi yang sekarang diapresiasi. Puisi yang bersemangat ibarat puisi Aku-Chairil Anwar akan lebih bermakna, kalau menggunakan birama 4/4 dengan tempo yang sedang. Lalu dibuat perubahan tempo accelerando (dipercepat) dan rittardando (diperlambat). Birama atau sukat yaitu (angka pecahan : 2/4, ¾, 4/4, 6/8, 9/8). Yang menjadi petunjuk pada sebuah jiwa di dalam lagu. Puisi baladis ibarat milik Ebiet G Ade, kebanyakan menggunakan birama 4/4. Walaupun birama ¾ kebanyakan dipakai pada lagu-lagu walz. Tetapi ternyata menjadi lebih serasi dengan puisi yang religius dengan orkestrasi versi lagu Bimbo.
Tangga nada
Penggunaan tangga nada akan besar lengan berkuasa besar pada penjiwaan sebuah puisi. Di dalam musik tangga nada terdapat nada diatonis yang terdiri dari 7 nada pokok dan 5 nada sisipan. Yang menjadi tangga nada yang banyak dipakai dalam sebuah musikalisasi puisi.
Untuk tangga nada pentatonic, biasanya akan lebih banyak dipakai dalam seni musik tradisional ibarat contohnya karawitan. Penggunaan tangga nada minor akan dipakai untuk beberapa puisi atau lagu yang berjiwa melankolis, sendu, sedih, duka, dan pesimistis. Untuk sajak “Cintaku Jauh Di Pulau”-nya Chairil Anwar akan cocok dengan tangga nada minor. Sedangkan untuk “Semangat”-nya Chairil Anwar, akan lebih gagah dengan menerapkan tangga nada mayor. Yang lebih erat dengan iwa optimis, gagah, berani, riang, dan gembira.
Beberapa lagu yang menggunakan tangga nada mayor kebanyakan yaitu jenis lagu yang bersemangat, optimistis, dan riang. Sedangkan tangga nada minor lebih banyak dipakai pada jenis lagu yang liriknya dipakai untuk hal yang melankolis, pesimistis, sedih dan lara. Di dalam seni musik, tangga nada mayor dan minor terkadang dipakai di dalam satu lagu. Misalnya lagu “Sepasang Mata Bola” karya Ismail Marzuki yaitu pola lagu yang menggunakan tangga nada minor.
Awalnya lagu itu menggunakan tangga nada minor yang sesuai dengan lirik pada baik 1 dan 2, kemudian di penggalan refrain menggunakan tangga nada mayor. Tanda nada pentatonic banyak dipakai dalam seni musik tradisional. Tetapi tangga nada ini juga sering mewarnai penggunaan tangga nada diatonis minor, khususnya laras pelog yang memang bisa disejajarkan dengan tangga nada diatonis.
Tempo
Tempo akan memilih sebuah abjad dalam lagu. Pada umumnya tempo yaitu sesuatu yang bekerjasama dengan cepat atau lambatnya sebuah lagu dikala dinyanyikan. Di dalam sebuah permainan musik, tempo dinyatakan dengan tanda yang menjadi rambu yang harus ditepati dikala menyanyikan sebuah lagu.
Pengelompokan tempo ini terdiri dari tempo cepat, tempo sedang, tempo lambat, dan perubahannya. Kecepatan suatu lagu diukur dengan sebuah alat pengukur yang disebut dengan Metronome buatan Maelzel. Metronome ini akan menyebabkan petunjuk seberapa cepat atau lambatnya sebuah lagu dinyanyikan.
Contoh Musikalisasi Puisi :
Tempo lambat :
Lento = lambat
Adagio = lambat sedang
Largo = lambat sekali
Tempo sedang :
Andante = seperti orang berjalan
Moderato = sedang
Tempo cepat :
Allegro = cepat
Allegretto = agak cepat
Presto = sangat cepat
Tempo perubahan :
Rittenuto (ritt) = dipercepat
Accelerando (accel) = diperlambat
A tempo (tempo primo) = kembali ke tempo semula
Dinamik
Terkadang suatu lagu dinyanyikan dengan sangat lembut di awal, kemudian berangsur-angsur menjadi keras, atau mendadak keras. Lalu kembali melembut di penggalan tertentu. Lalu mengeras lagi dan melembut di penggalan akhir. Perubahan pada keras atau lembutnya ini akan memberi nuansa penjiwaan dalam sebuah lagu yang disajikan. Di dalam sebuah musik, keras atau lembutnya sebuah lagu ditandai dengan rambu dinamik. Untuk tanda-tandanya disebut sebagai tanda dinamik, yang berupa istilah atau tanda. Rambu dinamik ini akan ditulis di beberapa penggalan lagu, yang memerlukan perubahan keras ke lembut. Dinamik dibagi menjadi 2 penggalan berikut ini :
Tanda dinamik keras
f = forte, berarti keras
ff = fortissimo, berarti sangat keras
fff = fortissimo assai, berarti sekeras-kerasnya
mf = mezzoforte, setengah keras.
Keterangan : batas antara forte dan fortissimo, serta fortissimo assai relatif kecil, sebab di dalam musik vocal batas dinamik tersebut tidak sanggup diukur dengan alat.
Tanda dinamik lembut
p = piano, berarti lembut
pp = pianissimo, berarti sangat lembut
ppp = pianissimo possible, berarti selembut-lembutnya
mp = mezzopiano, setengah lembut.
Keterangan : batas antara piano dan pianissimo, serta pianissimo possible relatif kecil, sebab di dalam musik vocal batas dinamik tersebut tidak sanggup diukur dengan alat.
Perubahan dinamik
Perubahan dinamik biasanya dibimbing dengan menggunakan tanda, atau istilah di penggalan lagu yang memerlukan suatu perubahan. Tanda-tanda itu diantaranya yaitu :
< : crescendo, berarti menjadi keras
> : decrescendo, berarti menjadi lembut
<> : meza di voce, berarti menjadi keras kemudian kembali menjadi lembut dalam satu frase
Ekspresi
Ekspresi juga merupakan penggalan penting dalam musikalisasi, khususnya dalam menyajikan sebuah lagu. Keberhasilan dalam menerjemahkan karya seni musik, menjadi tantangan yang sangat besar bagi seorang penyanyi dikala membawakan sebuah lagu. Di dalam lembaran musik, ekspresi timbul secara alamiah pada seorang penyanyi secara internal. Atau sanggup dituntun menggunakan sebuah tanda yang berupa istilah ungkapan di dalam bahasa asing. Istilah ekspresi tersebut ditulis di penggalan awal lagu, dengan tanda birama. Kadang juga ditulis di penggalan tengah lagu, yang membutuhkan perubahan ekspresi.
Harmoni
Harmoni akan sangat diperlukan dalam sebuah lagu dikala musikalisasi puisi telah hingga di tahap orkestrasi, yang melibatkan unsur instrumen musik iringan. Di dalam tahap ini tugas iringan yaitu sebagai yang memadukan unsur-unsur yang ada ibarat melodi, ritme, tempo, dinamik, dan ekspresi lagu. Harmoni juga selalu dikaitkan dengan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara unsur yang satu dengan yang lainnya. Dalam musik pengertian harmoni yaitu keselarasan yang ada diantara unsur musik yang ada. Di dalam seni musik karawitan jawa, harmoni juga sering dihubungkan dengan istilah nges. Yang artinya rasa musikal yang memadukan antar unsur, sedangkan di musik secara umum istilah tersebut diartikan sebagai keterpaduan antara nada yang satu dengan nada yang lainnya.
Pengertian mudah dan sederhananya, harmoni di dalam musik diatonis yaitu dua nada atau lebih, yang terdapat pada tangga nada diatonis yang dibunyikan secara bersamaan. Yang kemudian menghasilkan suatu perpaduan nada yang harmonis. Perkembangan selanjutnya yaitu adonan dari beberapa nada itu dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan akor atau harmoni. Yang nantinya akan sangat memberi pinjaman pada penyajian sebuah lagu.
Di dalam mudah penyajian musikalisasi puisi tugas harmoni ini ditumpukan pada instrumen yang harmonis. Seperti contohnya gitar (jenis yang paling ringan). Gitar yaitu alat yang paling sederhana dan relatif mudah, dalam membentuk sebuah harmoni di dalam musikalisasi puisi. Di tingkat yang lebih sulit dan relatif mahal, tugas gitar akan digantikan oleh piano, harpa, atau ansambel, bahkan orkes besar ibarat simponi. Rambu yang terdapat pada goresan pena musik atau partitur, sudah ditulis oleh penyusun komposisi. Tetapi di dalam musikalisasi puisi rambut itu tentunya bukan harga mati. Artinya si pelaku musikalisasi puisi tersebut, bisa membuat variasi hiasan atau ornamentasi musikal selama masih dalam batas yang masuk akal dan yummy dinikmati dari segi audio.
Penggunaan harmoni manual pada piano untuk musikalisasi puisi, sering didengarkan di penyajian lagu seriosa Indonesia ibarat contohnya ekspo pemilihan bintang radio dan televisi di tahun 1980an. Sedangkan musisi ibarat Bimbo, Ulli Siregar, Ebiet G Ade, banyak menggunakan gitar dan juga orkestrasi.
Bentuk lagu
Yang dimaksud dengan bentuk lagu yaitu komposisi lagu secara tertulis dan juga tekstual. Bentuk lagu itu tergantung pada tipografi lirik yang diikuti. Kalimat lagu akan diubahsuaikan dengan struktur pembaitan puisi yang dimusikkan. Puisi usang ibarat contohnya pantun, seloka, dan gurindam yang mempunyai struktur pembaitan baku biasanya lebih gampang dibuat menjadi kalimat lagu. Tetapi bukan berarti puisi gres dengan tipografi yang pembaitannya tidak terperinci bisa dibuat menjadi lagu. Puisi karya Sutardji Calzoum Bacri, bisa dibuat dengan komposisi musik.
Pada sajak “ Pahlawan Tak Dikenal “ karya Toto Sudarto Bachtiar, pembaitannya cukup membantu dalam pembuatannya menjadi lagu. Struktur kalimat lagu akan lebih gampang dibuat pola. Sedangkan sajak “ Semangat” yang kemudian diubah menjadi “ Aku “ oleh pengarangnya yaitu Chairil Anwar, sulit dibuat pola dalam pembaitan musiknya. Namun R.A.J.Soedjasmin, sebagai penggubah lagu dari sajak tersebut sudah membuatnya dengan rapi dan manis. Dalam penyusunan kalimatnya. Sehingga sajak itu akan menjadi lebih bermakna, dikala dinyanyikan.
Demikian pembahasan lengkap mengenai musikalisasi puisi yang bisa menambah wawasan anda. Semoga memberi manfaat.
Baca Juga :
- Demokrasi : Pengertian, Macam-Macam, Ciri-Ciri, Prinsip Dan Contohnya Lengkap
Komunikasi Bisnis : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Unsur, Dan Bentuknya Lengkap
Sumber aciknadzirah.blogspot.com