√ Cara Menciptakan Pupuk Kcl Organik Dari Sabut Kelapa
Kabartani.com – Pada kesempatan kali ini aku akan memperlihatkan gosip bagaimana cara menciptakan Pupuk KCL Organik dari sabut kelapa.
Seperti yang diketahuhi, pupuk KCL sangat berperan dalam peningkatan produktivitas tanaman budidaya. Namun belakangan ini ketersediaan pupuk yang mengandung unsur hara Kalium ini semakin terbatas.
Untuk itu kita sanggup menciptakan sendiri Pupuk KCL Organik dengan memanfaatkan sabut kelapa yang sangat melimpah jumlahnya.
Pupuk KCL Organik ini memiliki aneka macam kelebihan Diantaranya biaya relatif murah, ketersediaannya terjamin, menjadi salah satu metode penanganan limbah sabut kelapa yang jumlahnya cukup banyak kini ini, serta materi dan alat yang dipakai untuk membuatnya juga relatif gampang didapat.
Untuk membuat pupuk KCl organik bahan dan alat yang diharapkan antara lain:
- Sabut kelapa (25 kg),
- Air jernih (40 liter)
- Wadah untuk menciptakan atau anda bisa memakai drum plastik bekas.
Cara pembuatannya yakni sebagai berikut:
- Sabut kelapa dibersihkan dari tanah lalu dimasukan ke dalam drum bekas.
- Air jernih dituangkan ke dalam drum hingga separuhnya.
- Drum berisi sabut kelapa dan air ditutup semoga air hujan tidak masuk ke dalam serta semoga proses fermentasi anaerob berjalan lebih cepat.
- Drum berisi rendaman sabut kelapa lalu dibiarkan selama minimal 15 hari.
- Setelah 15 hari air rendaman akan berubah warna menjadi hitam kekuning-kuningan dan siap diaplikasikan.
Cara aplikasi:
- Pupuk cair diberikan dua kali dalam satu demam isu tanam.
- Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah.
- Kedua pupuk diberikan sesudah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh), dengan cara pupuk tanpa aksesori air disemprotkan pada batang padi. Atau pada ketika padi berada di masa bunting, caranya dengan disempotkan ke daun yang menghadap bawah semoga absorpsi unsur kalium menjadi lebih optimal.
Berdasarkan penelitian beberapa hebat pertanian, pupuk KCl organik cair ini bisa meningkatkan produktivitas hasil tanaman padi hingga 5 hingga 15% dengan kandungan K2O sebanyak 3-5%.
Sumber https://kabartani.com