Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 4 Prinsip Dasar Penelitian Sejarah Verbal & Penjelasannya

 - Salah satu hal terpenting dalam penulisan sejarah lisan yaitu informasi-informasi yang belum sempat ditemukan sebelumnya. Banyak pembicaraan yang tidak terekam dalam sumber tertulis. Perkembangan teknologi yang terus canggih memperlihatkan pemberian kepada metode penulisan sejarah lisan menyerupai seolah-olah device saat ini.

Apabila pembicaraan telepon kebijakan pemerintah tercatat dalam berkas resmi & sanggup terekam, niscaya bakal menjadi sumber lisan yang sangat berharga. Berawal dari inovasi teknologi (phonograph) sampai tape recorder yang mengawali acara penulisan sejarah lisan lantaran dengan tape recorder kami sanggup menyimpan data & terus gampang digunakan untuk sumber lisan

Baca juga:
SEJARAH PANCASILA (Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara)

 Salah satu hal terpenting dalam penulisan sejarah lisan yaitu isu √ 4 Prinsip Dasar Penelitian Sejarah Lisan & Penjelasannya

PRINSIP DASAR PENELITIAN SEJARAH LISAN

Mengapa dalam penulisan sejarah sumber sejarah sangat diperlukan? itu lantaran sejarah tertulis menjadi bukti paling besar lengan berkuasa untuk menceritakan sejarah dibandingkan verbal yang sanggup berbohong. Dan mengapa fakta sejarah sanggup memuat unsur subjektivitas? itu lantaran sejarah dibentuk oleh suatu subjek (orang) dan alam.

Berikut ini 4 prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah lisan bahan sejarah kelas 1 (x) Sekolah Menengan Atas & MA sebagai berikut.

1. Perencanaan wawancara


Perencanaan yang anggun bakal menghasilkan pengumpulan sumber lisan yang sangat bagus. Untuk itulah perencanaan haruslah disiapkan & betul-betul diperhatikan. Adapun awal & pertama yang sanggup diperbuat yaitu tetapkan orang yang bakal kami wawancarai. Sebelum meperbuat wawancara sebagusnya kami mengenal & mendalami latar belakang informan tersebut.

Tidak hanya itu sebagai pewancara kami juga haruslah menguasai materi. Membaca literatur merupakan hal yang sangat penting diperbuat sebelum meperbuat wawancara. Langkah kedua kami haruslah menghubungi informan untuk konfirmasi perjanjian waktu wawancara barus setelah itu sanggup diperbuat wawancara langsung. Langkah ketiga yaitu memilih serta tetapkan pertanyaan.

Alangkah bagusnya daftar pertanyaan yang dibangun tidak menghendaki balasan berupa “ya” ataupun “tidak”. Jadi, yang ditanya hendaknya “Mengapa?”, “Bagaimana?”,”Di mana?”. Tipe pertanyaan ini untuk menghindari balasan “ya, ataupun “tidak”. Jawaban “ya”, ataupun “tidak” merupakan balasan yang kuran informatif, maka dari itu kami tidak bakal memperoleh sumber ataupun info yang banyak. Langkah terbaru yaitu prepare ataupun menyiapkan alat perekam ataupun tape recorder. Jangan sampai alat perekam tidak bertujuan saat dipakai.

2. Pelaksanaan wawancara


Situasi aman haruslah diciptakan oleh pewancara biar suasana lebih damai & lancar. Tujuan mutlak yang kami cari yaitu kisah pengalaman dari informan, sehingga bukanlah dialog yang kami perbuat lantaran didalam dialog biasanya terjadi interpretasi fakta. Jangan sampai menggurui & banyak bicara, berikan waktu yang banyak untuk informan bicara untuk memperoleh info yang lengkap. Ketika kami sudah menggunakan tape recorder usahakan bunyi informan lebih banyak terekam jangan terlalu banyaomong sebagai pewancara. Terus banyak info yang banyak terekam otomatis kami sanggup memperoleh fakta sejarah yang tidak mengecewakan banyak.

3. Orang yang diwawancarai


Pemilihan tokoh ataupun informan juga sangat penting. Hal mutlak yang haruslah dipenuhi yaitu informan haruslah menyaksikan eksklusif momen yang kami teliti. Hal ini butuh diperbuat biar info yang diberikan lebih secama. Banyaknya informan yang mau diwawancarai tergantung kebutuhan info yang kami butuhkan anggun individu maupun kelompok. Umpama apabila kami membutuhkan info profil 1 biasanya hanya 1 orang, apabila yang kami tulis momen dapatnya melibatkan orang banyak.

4. Materi wawancara


Langkah pertama yang haruslah diperbuat untuk memperoleh bahan wawancara yaitu memilih tema sesuai penelitian kita. Tema penelitian menjadi pegangan mutlak dalam tetapkan bahan yang bakal kami tanyakan menjadi informan. Sesudah tema ditentukan gres kami mencari informan yang sesuai dengan tema penelitian kami untuk wawancara.

Kelebihan dan kekurangan sumber sejarah tulisan


  1. Sulit dibaca, hanya orang-orag tertentu yang hanya sanggup membaca
  2. Mudah hancur dimakan zaman
  3. Mendapatkannya susah lantaran harus digali tanah

Nah itulah artikel bahan agama islam kelas 12 semester 1. Semoga PR bahan pai kelas 12 kau perihal bahan agama islam kelas xii semester 1 sanggup terlesaikan dengan melihat bahan pai kelas 12 diatas.

Terima kasih telah membaca artikel bahan agama kelas 12 semester 1.

Bagi blogger yang ingin copas isi artikel saya, maka diharapkan untuk cantumkan sumber dengan "Link Aktif ke Artikel Ini", jikalau tidak dicantumkan, maka blog anda akan aku laporkan ke DMCA.
Sumber http://www.faktakah.com