Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 28 Jenis Majas : Pengertian, Macam Dan Misalnya Lengkap

Jenis-Jenis Majas, Pengertian Dan Contohnya Lengkap



Jenis-Jenis Majas – Majas dibagi menjadi 4 macam turunan diantaranya yaitu majas pertentangan, majas perbandingan, majas penegasan dan majas sindiran. Berikut klarifikasi lengkapnya.


 macam turunan diantaranya yaitu majas kontradiksi √ 28 Jenis Majas : Pengertian, Macam Dan Contohnya Lengkap


Majas Perbandingan


Majas perbandingan yakni jenis majas dengan gaya bahasa yang dipakai untuk menyandingkan atau membandingkan suatu objek, dengan objek yang lainnya dengan melalui proses penyamaan, pelebihan, atau penggantian. Di dalam majas perbandingan ada beberapa subjenisnya. Diantaranya yaitu :


Personifikasi


Yaitu gaya bahasa yang akan menggantikan fungsi benda mati, yang sanggup bersikap selayaknya manusia. Contohnya : Daun kelapa itu seperti sedang melambai kepadaku dan mengajakku bermain di tepi pantai.


Metafora


Adalah salah satu majas yang meletakkan sebuah objek, yang sifatnya sama dengan pesan yang ingin disampaikan. Contohnya : Pegawai itu merupakan ajun dari komisaris perusahaan tersebut. ajun yakni ungkapan untuk orang yang setia, dan sangat dipercaya.


Eufimisme


Adalah gaya bahasa yang digantikan dengan kata-kata yang menganggap kurang baik, dengan padanan kata yang lebih halus lagi. Contohnya : Di setiap kampus atau perusahaan kini ini wajib untuk mendapatkan difabel. Difabel yakni kata yang menggantikan frasa untuk orang cacat.


Metonimia


Adalah salah satu majas yang menyandingkan brand atau istilah pada sesuatu yang merajuk pada benda yang umum. Contohnya : Agar laparnya cepat hilang lebih baik makan sate dahulu. Maksud kata sate yakni merujuk pada jenis masakan yang sehat.


Simile


Adalah salah satu majas yang hampir sama dengan asosiasi yang akan memakai kata hubung menyerupai bak, bagaikan, ataupun, seperti. Tetapi simile tidak membandingkan dua objek yang berbeda, namun untuk menyandingkan acara sebagai ungkapan. Contohnya : Sifatnya menyerupai anak ayam yang kehilangan induknya.


Alegori


Merupakan majas yang menyandingkan objek dengan kata kiasan. Contohnya : Suami yakni nakhoda dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Maksud kata nakhoda yakni pemimpin di dalam keluarga.


Sinekdok


Merupakan gaya bahasa yang terbagi menjadi dua bagian, contohnya sinekdok pars pro toto dan sinekdok totem pro parte. Sinekdok pars pro toto yakni sebuah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian unsur, hanya untuk menampilkan keseluruhan dari sebuah benda. Contohnya : Sampai bel berbunyi pun, belum juga terlihat batang hidung Dahlia.


Sedangkan sinekdok totem pro parte yakni kebalikannya, yaitu gaya bahasa yang menampilkan secara keseluruhan untuk merajuk pada sebagian benda dan situasi. Contohnya : Indonesia berhasil menjuarai All England hingga 8 kali berturut-turut.


Simbolik


Adalah gaya bahasa yang membandingkan dengan insan melalui perilaku makhluk hidup yang lainnya, dalam sebuah ungkapan. Contoh : Wanita itu memang jinak-jinak merpati.


Majas Pertentangan


Adalah kelompok majas yang mempunyai ciri khas dengan gaya penuturan, dan akan mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan makna yang sebenarnya. Penuturan dengan majas kontradiksi yang sanggup dibilang, dengan memperkuat salah satu makna dari sesuatu yang diutarakan. Majas ini dibedakan menjadi empat bagian. Diantaranya yaitu :


Litotes


Adalah majas kebalikan dari hiperbola, yang mengarah ke perbandingan. Litotes yakni salah satu ungkapan untuk merendahkan diri, padahal dalam kenyataannya yakni sebaliknya. Contohnya : Selamat tiba di Aula kami. Arti kata aula yakni rumah.


Paradoks


Adalah salah satu majas yang sanggup membandingkan situasi orisinil dengan fakta, atau situasi yang kebalikannya. Contohnya : Di tengah keramaian pesta tahun baru, saya merasa kesepian.


Antitesis


Adalah majas yang sanggup memadukan dengan pasangan kata, yang artinya bertentangan. Contohnya : Drama itu disukai oleh belum dewasa kecil dan para pemuda.


Kontradiksi Interminis


Adalah salah satu gaya bahasa yang menyangkal ujaran yang telah dijelaskan, dengan yang sebelumnya. Kadang hal itu sanggup diikuti dengan konjungsi, menyerupai kecuali atau hanya saja. Contohnya : Semua masyarakat semakin sejahtera, kecuali orang-orang yang tinggal di perbatasan.


Majas Sindiran


Adalah gaya bahasa yang sanggup mengungkapkan sindiran pada seseorang. Penggunaan majas ini bertujuan untuk meningkatkan makna dan kesan pada seseorang, yang membaca atau mendengar. Majas sindiran dibagi menjadi 5 jenis, diantaranya yaitu :


Majas Ironi


Adalah jenis majas yang paling halus, dari majas sindiran. Penggunaan majas ironi juga sanggup mengungkapkan sindiran yang halus, yaitu dengan kata-kata yang bertentangan dengan makna yang sesungguhnya. Contohnya : Rapi sekali tempat tidurmu hingga tidak ada tempat untuk ditiduri.


Majas Sinisme


Adalah jenis majas yang sanggup mengungkapkan kata sindiran yang kasar, dan pada umumnya akan dipakai untuk mengkritik atau mencemooh sesuatu baik berupa ide, maksud atau rencana. Contohnya : Suaramu keras sekali hingga telingaku berdenging dan sakit.


Majas Sarkasme


Adalah majas dengan kelas tertinggi di dalam majas sindiran, sebab majas ini mengungkapkan sindiran secara pribadi dengan kata-kata yang keras dan kasar. Contohnya : Kamu hanyalah seorang sampah masyarakat!


Majas Satire


Adalah majas yang hampir sama dengan majas sarkasme, yaitu majas yang memakai sindiran yang keras bahkan sanggup lebih keras. Contohnya : Apakah orang tuamu tidak pernah memberi masakan yang enak? Sampai-sampai makanmu rakus sekali.


Majas Innuendo


Merupakan majas sindiran yang sangat sedikit berbeda dengan jenis majas lainnya. Majas ini sanggup mengungkapkan sindiran dengan mengecilkan fakta yang sesungguhnya terjadi. Contohnya : Lepaskan saja, dan jangan terlalu berlebihan! Itu hanya cacing yang ukurannya besar, kamu tak perlu ketakutang setengah mati menyerupai itu!


Majas Penegasan


Adalah salah satu majas atau gaya bahasa yang diulang dengan satu kata, yang tujuannya yakni untuk menegaskan sesuatu. Penegasan itu akan diungkapkan melalui pengulangan kata yang sama, tetapi sangat berbeda dengan kata yang tak sama. Namun maknanya masih saling berkaitan. Majas penegasan disebut juga dengan majas pengulangan. Majas penegasan yakni jenis gaya bahasa yang tujuannya yakni untuk meningkatkan imbas pada pembacanya, biar menyetujui sebuah ujaran atau kejadian.


Majas penegasan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :


Majas Pleonasme


Yaitu jenis majas yang dipakai dengan kata yang berlebihan untuk menegaskan makna dari kata, yang sesungguhnya tak diperlukan. Atau sanggup juga dengan memakai kata-kata yang bermakna sama, sehingga terkesan tidak efektif. Contohnya : Beliau akan masuk ke ruangan itu dengan wajah yang sumringah.


Majas Repetisi


Adalah majas yang akan dipakai dengan kata, frasa, dan klausa yang sama secara berulang-ulang. Di dalam satu kalimat. Contohnya : Dialah pelakunya, beliau pencurinya. Dia yang mengambil gelangku!


Majas Retorika


Adalah jenis majas yang berupa pertanyaan tetapi sesungguhnya tidak membutuhkan jawaban, sebab pertanyaan itu sifatnya hanya menegaskan. Atau sanggup juga memberi penegasan dengan bentuk kalimat tanya, yang tidak perlu dijawab ya. Contohnya : Kenapa kita semua harus berdebat, bukankah ini hanyalah sebuah perbedaan pendapat yang biasa saja?


Majas Antiklimaks


Adalah majas yang sanggup mengungkapkan sesuatu hal dengan cara berurutan, dari yang kompleks atau yang sudah menurun ke hal-hal yang sederhana. Kebalikan dengan gaya klimaks, gaya bahasa pada antiklimaks menegaskan sesuatu dengan mengurutkan tingkatan dari yang tinggi ke yang rendah. Contohnya : Masyarakat perkotaan, pedesaan, hingga yang tertinggi di dusun harusnya sadar mengenai kearifan lokal di wilayahnya masing-masing.


Majas Paralelisme


Adalah jenis majas yang biasa ada di dalam puisi, yaitu yang hanya mengulang-ulang sebuah kata di dalam definisi yang sangat berbeda. Jika pengulangannya ada di pecahan pertama, maka sanggup juga disebut dengan anafora. Tetapi kalau kata yang diulang ada di pecahan selesai kalimat, maka disebut dengan epifora. Contohnya : Kasih itu sabar. Kasih itu lemah lembut. Dan kasih itu memaafkan.


Majas Tautologi


Adalah salah satu majas yang sudah dipakai dengan kata-kata yang bersinonim, untuk menegaskan kondisi atau ujaran. Contohnya : Hidup ini akan terasa damai, tentram dan juga senang kalau semua anggota keluarga saling menyayangi.


Demikian pembahasan dan klarifikasi mengenai jenis-jenis majas, yang sanggup anda pelajari kembali. Semoga memberi manfaat dan menambah wawasan.


Baca Juga :




Sumber aciknadzirah.blogspot.com