√ 10 Pantangan Yang Sering Kali Dipercaya Ibu Hamil Vs Fakta
Konten [Tampil]
Tulisan mengenai hal-hal yang dilarang untuk ibu hamil sudah banyak ditulis di luar sana, kemudian buat apa kami mencoba menuliskannya lagi ?
Semua berawal dari mencoba membandingkan anggapan masyarakat, dengan info dari buku Kesehatan Ibu dan Anak yang dirilis pemerintah.
Ternyata berbeda!
Dari intenet dan “kata orang”, kita akan banyak menemukan pantangan ini dan itu, sedangkan di buku pegangan untuk ibu hamil di atas hanya tertulis:
Hindari kerja berat
Hindari terpapar rokok
Hindari minuman soda, alkohol, jamu
Hindari tidur terlentang >10 menit untuk hamil tua
Hindari minum obat tanpa resep
Hindari stress berlebih
Lalu bagaimana dengan hal lainnya menyerupai nanas, pepaya, kucing dan lainnya. Apakah mereka harus dihindari atau hanya mitos?
Kawan-kawan dari bukusakumama mencoba mencari tahu alasan medisnya untuk menjembatani anggapan masyarakat dan fakta kesehatan yang ada.
Inilah hasil yang didapat.

Anggapan #1: Kucing rumah harus dibuang
Iya benar, kucing yaitu salah satu penyebab tokso. Tapi tidak selalu menjadi tersangka utama.
Tersangka lain yang harus lebih diwaspadai yaitu konsumsi masakan yang tidak matang tepat dan sayur atau buah yang tidak dicuci bersih.
Lagipula, tokso pada kucing hanya menular melalui feses. Cakaran, gigitan, bulu, dan lainnya tidak menularkan tokso.
Yang jarang orang ketahui:
Asalkan kucing Anda yaitu kucing rumahan dan kotorannya selalu dibersihkan tiap hari, semakin kecil kemungkinan tokso akan menular ke Anda. Tokso butuh 1-5 hari sesudah dikeluarkan dari tubuh kucing untuk sanggup menjangkiti manusia.
Sebelum menjangkiti manusia, kucing harus terkena tokso terlebih dahulu. Nyatanya tidak semua kucing mempunyai tokso. Apabila kucing rumah jarang makan masakan mentah dan jarang berburu tikus, lebih kecil lagi kemungkinan ia terkena tokso.
Kalau ingin aman, boleh lah keluar uang sedikit untuk mengecek apa kucing Anda mengidap tokso.
Anggapan #2: Setelah hamil, pupus sudah kesempatan travelling
Hal ini tidak sepenuhnya benar. Yang kami dapatkan:
Travelling boleh dan aman, asalkan mengikuti beberapa aturan.
Aturan yang pertama yaitu pemilihan waktu. Coba hindari trimester pertama dan ketiga. Pilihlah trimester kedua. Di trimester pertama ibu hamil akan cepat lelah dan seringkali mual, sedangkan di trimester ketiga perut sudah sangat membesar. Hindari juga bepergian ketika 1 bulan menjelang melahirkan.
Aturan kedua yaitu selalu bawa obat, vitamin, izin terbang (kalau memakai pesawat), dan catatan medis.
Dan yang ketiga, stretching dan sering bergerak ketika perjalanan jauh. Usahakan bergerak dari daerah duduk tiap 30-60 menit untuk mencegah menggumpalnya darah.
Anggapan #3: Kalau perjalanan panjang, jangan banyak gerak
“Jangan banyak gerak di perjalanan, supaya lebih kondusif dan tidak cepat lelah”
Apa benar?
Saat pulang kampung kemarin, di pemberhentian saya melihat banyak ibu hamil yang istirahat di samping saya. Saya lihat kaki mereka kebanyakan bengkak-bengkak. Hal ini dikarenakan terhambatnya peredaran darah di tubuh. Dikhawatirkan nantinya sanggup menghambat darah ke kandungan (yang berarti berkurangnya nutrisi untuk si kecil).
Apa Anda pernah mengalaminya?
Cobalah untuk menaikkan posisi kaki (gunakan tas sebagai pijakan), stretching tiap 30-60 menit, atau berjalan-jalan di lorong ketika di pesawat.
Anggapan #4: Ibu hamil jangan capai-capai, tidak perlulah olahraga
Anggapan ini tampaknya sudah kuno. Banyak jago yang malah menganjurkan perempuan yang dahulu jarang berolahraga, untuk mulai berolahraga ketika ia hamil.
Dapat mengurangi kemungkinan diabetes akhir kehamilan, menunjang berat tubuh hamil yang ideal, membantu cepat kurus sesudah melahirkan, dan lainnya.
Ya tentunya jangan menentukan olahraga yang bentuknya kompetisi dan yang penuh kontak, menyerupai basket dan sepakbola. Olahraga menyerupai yoga ibu hamil, senam, sepeda statis, dan lainnya sanggup dipilih.
Anggapan #5: Kafein (hanya) ada di kopi
Kita semua tahu kafein ada di kopi, tapi jangan lupakan kafein juga ada di minuman berenergi, minuman soda, teh, dan masakan dan minuman lainnya yang menjanjikan “mata tetap terjaga” atau “energi lebih ketika bekerja”.
Yuk, lebih sering cek nutrition facts tiap masakan dan minuman yang kita makan.
Anggapan #6: Nangka harus 100% dijauhi
Kami menemukan tidak ada hasil penelitian yang menyampaikan buah ini dilarang.
Lalu kami coba tanya pengalaman ibu-ibu lainnya, beberapa orang makan nangka ketika hamil. Umumnya mereka makan nangka dalam jumlah yang normal dan tidak terlalu banyak. Anak mereka terlahir sempurna.
Walaupun begitu, nangka sanggup menjadikan perut terasa ber-gas sehingga terasa tidak nyaman.
Kesimpulan yang kami dapat, nangka kondusif asalkan matang dan dimakan masuk akal (tidak terlalu banyak).
Anggapan #7: Jangan pernah makan nanas
Apakah nanas menjadikan keguguran?
Iya, dengan catatan.
Kalau Anda pernah mengalami keguguran sebelumnya, buah nanas sebaiknya dihindari.
Walaupun begitu, buah nanas yang matang dan dimakan dalam jumlah yang sedikit dan jarang, tidak akan memperlihatkan persoalan yang berarti.
Penyebab buah nanas ditakuti yaitu kandungan enzim bromelain-nya yang dianggap sanggup melemahkan otot rahim dan mendorong keguguran.
Anda sanggup mematikan enzim ini dengan memanaskannya minimal 800C selama 8 menit.
Anggapan #8: Tidak boleh makan pepaya
Ya, jauhi pepaya muda. Tapi mengapa harus menjauhi pepaya yang matang dan manis?
Pepaya muda masih mengandung banyak getah, tapi pepaya matang sudah jauh berkurang kandungan getahnya sehingga aman. Malah bergizi.
Anggapan #9: Durian, no, no, no!
Inilah yang mungkin paling seru.
Durian dianggap buah yang sangat terlarang bagi ibu hamil.
Apa benar?
Setelah kami cari tahu, ternyata durian masih boleh dimakan dalam batas wajar. Misalnya beberapa biji durian dalam sekali sesi makan (beberapa biji, bukan buah).
Hanya saja, durian ini mempunyai kandungan energi dan Indeks Glikemik yang tinggi. Yang artinya konsumsi durian sanggup meningkatkan gula darah dengan cepat.
Makara kalau Anda mempunyai riwayat diabetes atau mempunyai diabetes akhir kehamilan, sebaiknya jangan dikonsumsi rutin dan jaga konsumsinya jangan terlalu banyak.
Ditakutkan anak yang terlahir nantinya mempunyai kadar gula darah terlalu rendah akhir dari produksi insulin yang tinggi.
Anggapan #10: Asalkan dimasak, masakan kondusif (tanpa memastikan matang sempurna)
“Ibu hamil sebaiknya jangan makan masakan mentah”
Saran itu gampang dilakukan.
… dan jauhi yang setengah matang. Nah ini sedikit sulit.
Coba lihat lagi masakan yang kita makan. Makanan yang tidak matang tepat masih berpotensi mengandung kuman atau basil yang sanggup membahayakan.
Contoh beberapa masakan yang seringkali tidak matang tepat yaitu sate dan steak.
Pastikan tidak ada pecahan yang masih “mentah” untuk sate dan untuk steak pilih kematangan well done yang ditandakan dengan tidak adanya pecahan merah darah di pecahan tengah daging.
Lebih baik berjaga-jaga daripada ambil resiko.
Baca pula : Tips Hamil Sehat : 25+ Pertanyaan Penting Bagi Ibu Hamil
Baca pula : Tips Hamil Sehat : 25+ Pertanyaan Penting Bagi Ibu Hamil
Itulah 10 hal yang kami temukan. Apabila ada info lainnya yang Anda dapatkan atau berbeda dari yang kami dapatkan. Mari berdiskusi lewat kolom komentar di bawah.
Sumber http://artikelmateri.blogspot.com