Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Metode Ilmiah : Pengertian, Unsur, Karakteristik, Kriteria, Dan Langkah-Langkahnya Lengkap

Konten [Tampil]

Pengertian, Unsur, Karakteristik, Kriteria Dan Langkah – Langkah Metode Ilmiah



Metode Ilmiah – Metode Ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mendapat pengetahuan, dengan cara yang sistematis melalui bukti fisis. Di dalam ilmu fisika metode ilmiah ini akan memastikan diperolehnya suatu kesimpulan, yang nantinya didukung oleh beberapa bukti dan tersusun dengan cara yang sistematis. Bila tidak dilakukan metode ilmiah, maka beberapa eksperimen yang dilakukan akan dianggap mencurigai dan tidak sanggup ditetapkan dengan cara aturan atau rumus yang terang mengenai terjadinya suatu fenomena fisis.


 Perumusan dilema atau pembuatan hipotesis √ Metode Ilmiah : Pengertian, Unsur, Karakteristik, Kriteria, Dan Langkah-Langkahnya Lengkap


Unsur Metode Ilmiah


Karakterisasi


Adalah suatu proses Identifikasi alat-alat utama yang relevan, milik subjek yang diteliti dengan pengamatan dan juga pengukuran.


Hipotesis


Adalah dugaan sementara yang akan menjelaskan hasil dari pengukuran.


Prediksi


Adalah deduksi logis dari sebuah hipotesis.


Eksperimen


Merupakan pengujian atas korelasi karakterisasi dengan prediksi dan hipotesis.


Evaluasi dan pengulangan


Adalah evaluasi atas ketepatan hipotesis dan juga prediksi, yang berdasar atas hasil yang diperoleh dikala eksperimen dan pengulangan di beberapa tahap tertentu jika tidak diperoleh hasil yang sesuai.


Kriteria Metode Ilmiah


Berdasar pada fakta


Yaitu analisis dalam pengambilan kesimpulan, yang dilakukan harus berdasar pada beberapa fakta yang faktual terjadi dan bukan hanya dari opini si peneliti saja.


Bebas dari prasangka


Ketika melaksanakan suatu eksperimen maka peneliti dihentikan memiliki prasangka. Peneliti boleh saja memiliki hipotesis tetapi eksperimen harus dijalankan dengan cara yang objektif, walaupun diperkirakan alhasil tidak sesuai dengan hipotesis.


Menggunakan prinsip analisis


Penarikan kesimpulan menurut metode ilmiah harus memakai prinsip analisis. Artinya diharapkan kejelasan urutan berpikir dan kejadian, dalam menjelaskan suatu fenomena secara fisika. Komponen permasalahan dan korelasi yang ada diantaranya, harus diketahui secara terang dan sanggup dijelaskan dengan runut.


Perumusan dilema atau pembuatan hipotesis


Metode ilmiah harus melibatkan permasalahan yang akan diteliti, atau hipotesis klarifikasi mengenai terjadinya suatu fenomena.


Menggunakan ukuran yang objektif


Hasil eksperimen harus diukur dengan suatu ukuran yang objektif dan bukan subjektif. Tujuannya ialah hasil eksperimen gampang dipahami, oleh setiap orang. Dan seminiminal mungkin dipengaruhi oleh subjektivitas si peneliti. Contoh dalam ukuran objektif ialah satuan internasional menyerupai meter untuk ukuran panjang, dan kilogram untuk ukuran berat. Contoh dari ukuran subjektif adalah, ukuran yang relatif pada sebuah benda yang ukurannya tidak pasti. Seperti sejengkal, semata kaki, dan lain-lain.


Menggunakan teknik kuantitatif atau ditambahkan dengan kualitatif


Teknik kuantitatif dengan ukuran yang objektif akan memberi hasil yang  bisa dimengerti dengan cara universal, dan minimnya subjektivitas si peneliti. Tetapi sanggup juga dipakai teknik kualitatif yang jika hasil yang didapatnya sulit dideskripsikan dengan ketentuan kuantitatif. Misalnya pertumbuhan tumbuhan yang dinyatakan dengan cara kuantitatif. Contohnya tumbuh 10 cm dalam waktu 15 hari. Sedangkan perkembangannya dinyatakan dengan cara kualitatif misalnya bunga tumbuh dalam waktu 5 hari.


Karakteristik Metode Ilmiah


Bersifat krisis dan analistis


Metode ilmiah artinya peneliti melaksanakan observasi dan eksperimen dengan rinci, untuk mendapat hasil yang relevan dan juga akurat.


Bersifat logis


Metode ilmiah artinya langkah yang dilakukan peneliti sanggup dijelaskan dengan logis, bukan hanya berdasar pada firasat atau hal lainnya yang tidak sanggup dijelaskan dengan logika.


Bersifat objektif


Hasil yang diperoleh harus merupakan hasil yang objektif artinya hasil tersebut tidak eksklusif, dan hanya sanggup dilakukan oleh peneliti dan bukan hasil dari rekayasa.


Bersifat empiris


Hasil yang diperoleh dari insiden yang faktual yang benar-benar terjadi, bukan hanya karangan atau sesuatu yang berbasis dari opini peneliti atau orang lain.


Bersifat konseptual


Fokus pada beberapa hal yang bekerjasama dengan konsep suatu fenomena. Penelitiannya bukan terbatas pada beberapa fakta yang sanggup dirasakan atau dilihat dengan nyata, tapi juga dengan klarifikasi konsep dan bagaimana fakta itu saling berkaitan diantaranya.


Langkah Dalam Metode Ilmiah


Observasi awal


Peneliti akan mengamati keadaan awal dari objek penelitian. Di dalam acara ini dilakukan karakterisasi objek dan juga analisis pada beberapa sifatnya.


Identifikasi masalah


Yaitu menemukan permasalahan yang akan diangkat di dalam suatu penelitian.


Perumusan hipotesis


Membuat rumusan awal yang menjelaskan suatu permasalahan yang ingin diangkat. Hipotesis yang sifatnya sementara ini dikarenakan belum ada hasil yang objektif dari sebuah eksperimen, oleh lantaran itu hipotesis tidak sanggup dijadikan kesimpulan di dalam hasil penelitian ilmiah.


Eksperimen


Adalah beberapa percobaan yang dilakukan dalam menganalisis permasalahan yang ingin diidentifikasi. Eksperimen yang umum dilakukan merupakan sebuah rekayasa penciptaan ulang suatu masalah, dengan kata lain peneliti memalsukan proses terjadinya suatu permasalahan di dalam penelitian. Pada eksperimen variabel yang besar lengan berkuasa pada proses fisis akan dikendalikan sebaik mungkin. Hingga peneliti akan benar-benar mengetahui faktor apa saja yang besar lengan berkuasa pada hasil eksperimen itu.


Analisis hasil


Peneliti akan melaksanakan analisis pada hasil eksperimen. Analisis ini kemudian dikembangkan dari sebuah rumusan hipotesis yang sudah dibentuk sebelumnya, khususnya apakah hipotesis yang dibentuk sanggup menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak. Bila adanya korelasi yang terang dan kesesuaian sebagai dasar dari penarikan kesimpulan. Bila tidak maka akan dilakukan pengulangan pada beberapa langkah yang sebelumnya. Pengulangan juga sanggup dilakukan dengan melalui tahapan perumusan hipotesis atau dari sebuah tahap eksperimen.


Penarikan kesimpulan


Kesimpulan menjadi epilog di dalam langkah penelitian metode ilmiah. Sesudah hasil analisis yang dihubungkan dengan hipotesis, maka peneliti sanggup menarik kesimpulan yang menjelaskan korelasi dengan singkat. Sejatinya kesimpulan itu dibentuk dengan terang dan juga padat, dan menggambarkan inti dari sebuah eksperimen dan tidak keluarnya eksperimen yang dilakukan.


Demikian pembahasan mengenai metode ilmiah yang lengkap. Semoga sanggup menambah wawasan dan memberi manfaat.


Baca Juga :




Sumber aciknadzirah.blogspot.com