√ Cara Membuahkan Flora Kelengkeng Dengan Cara Injeksi (Suntik) Ala Bapak Isto Suwarno
Kabartani.com – Cara Membuahkan Tanaman Kelengkeng Dengan Cara Injeksi (Suntik). Sobat pernahkan anda mempunyai flora kelengkeng yang sudah ditanam usang tetapi tak kunjung juga mau berbuah. Tentu hal tersebut menciptakan kita ingin tau dan mencari cara bagaimana untuk bisa membuahkan flora tersebut.
Berdasarkan pengalaman Pak Isto Suwarno seorang “Dokter Tanaman” begitulah orang menjulukinya. Ia pernah menerima “pasien” dari daerah Prambanan, Klaten, Jawa Tengah yang mengeluhkan pohon kelengkeng-nya tidak pernah berbuah padahal usia tanamannya sudah 40 tahun.
Menurutnya, sepintas pohon kelengkeng itu tampak subur dengan tajuk yang rimbun dan diselimuti daun yang hijau segar. Namun, pohon kelengkeng tersebut belum pernah sekalipun berbuah. Apa penyebabnya?
Menurut Kepala Pusat Kajian Buah Tropis Institut Pertanian Bogor (IPB), Sobir PhD, ia mengira pohon lengkeng lokal tidak mau berbuah dikarenakan tumbuh di luar habitat.
Nephelium longan lokal lazimnya tumbuh subur dan rajin berbuah di daerah berketinggian lebih dari 600 m dpl menyerupai di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Sementara “pasien” Isto menanam lengkeng lokal di daerah Prambanan, yang notabene merupakan dataran rendah berketinggian 100-200 m dpl.
Namun dengan teknik pupuk injeksi yang dilakukan pak Isto, sebulan kemudian pohon kelengkeng tersebut mulai berbunga dan berbuah, pohon itu bisa menghasilkan 450 kg lengkeng. Ada juga lengkeng lokal berumur 15 tahun yang belum pernah berbuah, mulai berbunga 1 bulan sesudah perlakuan.
Seperti apa metode yang dilakukan Pak Isto dalam merangsang pembuahan pada pohon kelengkeng tersebut? berikut ini penjelasannya:
1. Mula-mula ia melaksanakan diagnosis dengan memperhatikan secara secama seluruh kondisi tajuk. Hasil diagnosis menunjukkan, tak satu pun ditemukan tunas gres muncul. Kondisi flora sehat dan subur. Jika sudah tak ada daun gres yang muncul, gres diambil tindakan.
2. Lubangi pohon di sekeliling pangkal batang memakai bor berdiameter 1 cm sampai kedalaman 7 cm (diameter tiap pohon berbeda-beda, maka bisa disesuaikan). Saat pengeboran posisi mata bor miring 45 derajat.
3. Suntikan 10 cc larutan yang terbuat dari adonan pupuk NPK berimbang dan hormon perangsang yang mengandung giberelin pada lubang yang sudah dibentuk sebelumnya.
4. Setelah itu lubang disumbat memakai potongan styrofoam untuk mencegah kontaminasi cendawan dan basil penyebab penyakit.
5. Sebulan kemudian pohon akan mulai berbunga. Berikan pupuk sangkar sebanyak 125 kg. Sebelum pemupukan, buat parit kecil di sekitar area perakaran yang jaraknya sejajar lebar tajuk. Taburkan pupuk sangkar ke dalam parit, kemudian timbun dengan tanah. Kemudian disirami semoga pupuk meresap ke area perakaran.
6. Saat berbunga flora butuh air dan hara cukup. Lakukan penyiraman sekaligus pemupukan dengan sistem infus. Caranya:
- Isi drum berkapasitas 200 l dengan air sebanyak 2/3 cuilan drum,
- Lalu celupkan sekarung pupuk kandang, serta 33 g NPK dan 17 g KNO3.
- Lubangi sisi cuilan bawah drum selebar paku. Dari sanalah larutan mengalir membasahi lahan. Larutan biasanya akan habis dalam 2 hari.
- Ulangi proteksi pupuk sampai panen.
7. Empat bulan sesudah berbunga pohon kelengkeng lokal siap untuk dipanen.
8. Setelah panen berikan kembali pupuk dengan takaran sama menyerupai disebutkan pada poin 5. Sebulan kemudian tunas mulai bermunculan. Jika tunas sudah berkembang menjadi daun dewasa, lengkeng siap dibuahkan kembali.
Perlakuan sama terbukti juga bisa menciptakan 47 pohon lengkeng lokal berumur 15-25 tahun yang tumbuh di lingkungan kompleks Akademi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) di Yogyakarta banjir buah.
Menurut Sobir, aplikasi perangsangan buah dan pemupukan melalui injeksi lebih efektif untuk merangsang pembuahan. Itu terjadi alasannya ialah nutrisi dan hormon eksklusif didistribusikan ke seluruh cuilan flora melalui jaringan pembuluh.
“Bila lewat penyiraman ada kemungkinan unsur hara hilang alasannya ialah menguap atau mengalir di permukaan tanah alasannya ialah tanah terlalu padat,” ujar Sobir. Hanya saja aplikasi injeksi itu perlu tenaga ekstra jika diterapkan pada kebun berskala luas.
Sumber https://kabartani.com