√ Analisis Perjuangan Ternak Cacing Tanah Dan Pupuk Kascing (Bekas Cacing)
Kabartani.com – Jenis cacing yang dibudidayakan ialah cacing Lumbricus Rubellus atau biasa disebut cacing tanah. Cacing ini sangat potensial untuk dibudidayakan, alasannya ialah jenis cacing ini memiliki siklus pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan jenis cacing lainnya.
Selain itu, pemeliharaan dan perawatan cacing ini juga tergolong gampang alasannya ialah sanggup dikembangkan dimedia limbah organik. Sehingga tidak heran jikalau kini cacing ini banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian, peternakan, bahkan industri farmasi sebagai materi obat dan kosmetik.
Namun, ketersedian cacing tanah yang masih terbatas dengan harga yang relatif tinggi dipasaran. Hal ini alasannya ialah belum banyak yang melaksanakan budidaya. Oleh alasannya ialah itu, jikalau anda tertarik untuk mencoba membudidayakan cacing ini, berikut ini analisis perjuangan dan bagaimana cara budidaya cacing tanah (Lumbricus Rubellus):
Perhitungan biaya secara umum:
1. Total biaya investasi (1 unit green house & alat operasional) : Rp. 3.647.000,-
2. Penyusutan investasi per tahun (1 unit green house & alat operasional) : Rp. 911.750,- *Asumsi tingkat penyusutan 25%
3. Biaya produksi per tahun (biaya penyusutan & pakan cacing) : Rp. 1.271.750,-
4. Pendapatan tahunan (cacing & kascing) : Rp. 8.820.000,-
Estimasi laba dari ternak cacing dan pupuk kascing ialah sebagai berikut:
1. Keuntungan tahunan: Pendapatan – Biaya Produksi – Penyusutan
(Rp. 8.820.000,-) – (Rp. 1.271.750,-) – (Rp. 911.750,-) = Rp. 6.636.500,-
2. Keuntungan bulanan: Keuntungan Tahunan/12 bulan
(Rp. 6.636.500,-) : 12 = Rp. 553.041,-
Cara budidaya Cacing:
1. Ukuran daerah pembiakan cacing 8 m x 70 cm (3 rak/tingkat) terbuat dari bambu yang memakai triplek untuk alasnya dan ternaungi dari hujan dan panas matahari langsung. Triplek tersebut dilapisi karung kemudian diberikan bio-slurry yang masih lembek, bio-slurry dipinggirkan kemudian dimasukkan bibit cacing.
Apa itu bio-slurry? sanggup anda simak disini: Pemanfaatan Bio-Slurry Sebagai Pupuk Tanaman dan Bahan Pakan Ikan
2. Cacing diberi makan 4 hingga seminggu sekali tergantung habisnya pakan, pakan dikatakan sudah habis bila tanah menjelma kering dan bersifat lempung.
- Cacing sanggup diberi pakan kohe maupun bio-slurry. Jika memakai kohe sapi, kohe harus didiamkan dulu selama 3 hari hingga dengan seminggu sebelum diberikan ke cacing.
- Cara derma pakannya ialah dengan menciptakan ruang di bab tengah media kemudian kohe dimasukan ke bab tengahnya.
3. Cacing dipanen setiap sebulan sekali. Cacing siap panen ialah cacing yang sudah besar dan memiliki gelang (klitelum) berwarna putih pada badan bab depan.
- Untuk memisahkan cacing dengan media pertumbuhannya (bio-slurry) sanggup dilakukan dengan meletakkan media cacing di sinar matahari, cacing akan bergerak ke bab yang tidak terkena panas (bagian paling bawah) sehingga media di atasnya sanggup diambil hingga jadinya hanya tersisa cacing saja.
- Setiap 5 kg indukan cacing sanggup menawarkan hasil panen sebesar 20 kg alasannya ialah 1 telur cacing sanggup menghasilkan 5-6 anak cacing.
- Cacing ini dijual dengan harga Rp. 25.000/kg. Cacing sanggup dijual ke daerah pemancingan, kosmetik, dll.
Cara panen pupuk kascing
Pupuk kascing dipanen tiap memberi pakan, bila pakan sudah habis maka media yang sudah mengering di bab pinggirnya sanggup diambil.
Setiap bulannya sanggup dihasilkan 10 karung kascing (karung 12,5 kg) yang dijual dengan harga Rp. 20.000/karung untuk luas sangkar 8 x 5 m.
Simak juga Cara Budidaya Cacing Sutra Bagi Pemula
Ingin tahu detil analisis perjuangan dan cara budidaya cacing tanah ini? untuk warta selengkapnya sanggup anda unduh file pdf berikut ini: Analisis Usaha Budidaya Cacing & Pupuk Kascing
Sumber https://kabartani.com