Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Amperemeter : Pengertian, Fungsi, Dan Cara Pengukurannya Lengkap

Pengertian, Fungsi, Dan Cara Menggunakan Amperemeter


Amperemeter ­– Amperemeter yakni suatu alat ukur yang dipakai untuk mengukur besarnya berpengaruh arus listrik, yang melewati suatu rangkaian. Biasanya akan ditemukan goresan pena amperemeter atau A pada alat amperemeter tersebut. kemudian goresan pena milliamperemeter (mA), atau mikroamperemeter. Ada dua jenis amperemeter diantaranya yaitu amperemeter analog dan amperemeter digital. Amperemeter ideal yakni amperemeter yang mempunyai kendala dalam ukuran kecil. Sehingga berpengaruh arus yang diukur oleh amperemeter tersebut sama dengan berpengaruh arus, yang melewati suatu rangkaian.


 Amperemeter yakni suatu alat ukur yang dipakai untuk mengukur besarnya berpengaruh arus listr √ Amperemeter : Pengertian, Fungsi, Dan Cara Pengukurannya Lengkap


Amperemeter juga mempunyai batas ukur tertentu, tetapi dalam penggunaannya batas ukur ini sanggup diperbesar kembali dengan cara merangkaianya secara paralel bersama resistansi yang disebut dengan resistansi shunt (Rsh).


Amperemeter juga melewati arus melalui sebuah alat ukur, atau melalui clamp ampere (tang). Anda sanggup perhatikan lebih detail bagaimana rating arus yang akan diukur dengan memakai kapasitas alat ukur yang dimiliki.


Cara pengukurannya yaitu :


Ada dua cara yang sanggup dilakukan dalam pengukuran dengan memakai amperemeter. Diantaranya yaitu :


1. Ampere meter yang tidak mempunyai clamp ampere


Pada dasarnya clamp ampere ini mempunyai arti menggenggam, yang fungsinya untuk membentuk kalang yang tertutup. Clamp yang bentuknya bulat yang sanggup menyatu dengan alat ukur, atau terpisah. Biasanya amperemeter yang tidak memakai clamp ampere yakni model amperemeter analog. Berikut ini cara melaksanakan pengukurannya :



  • Amperemeter dipasang secara seri dengan bebannya.

  • Atur Knop dalam pemilih cakupan yang mendekati cakupan yang sempurna atau di bab atas cakupan, yang diprediksi dengan memakai perhitungan arus secara teori.

  • Apabila sudah yakin rangkaiannya sudah benar, maka hidupkan kembali sumber tegangan dan baca kembali gerakan jarum penunjuk pada skala V dan juga A. hasil pembacaan akan baik jika posisi jarum lebih besar 60% dari skala penuh meter.

  • Jika simpangannya terlalu kecil maka lakukanlah pengecekan lagi, apakah cakupanya sudah benar dan apakah pembacaannya masih dibawah cakupan pengukuran di bab bawahnya. Bila ya maka matikan power supply dengan memindahkan knob di cakupan yang lebih kecil.

  • Kemudian nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk, hingga pada posisi yang lebih gampang dibaca.

  • Hindari kesalahan dalam hal pemasangan polaritas pada sumber tegangan, alasannya yakni hal itu akan menimbulkan arah simpangan jarum yang berlawanan dengan yang seharusnya. Apabila arus terlalu besar maka hal itu sanggup merusak jarum penunjuknya.


2. Amperemeter yang mempunyai clamp ampere


Pada umumnya model amperemeter digital mempunyai clamp ampere, baik menyatu dengan alat ukur ataupun terpisah. Berikut cara pengukurannya :


Pengukuran amperemeter ini tidak harus memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp ampere saja pada kabel yang akan diukur. Dengan menentukan range yang sesuai terlebih dahulu.


Sebagai epilog seri alat ukur, maka berikut ini yakni fitur pada alat ukur atau multimeter yang sanggup dimanfaatkan. Berikut penjelasannya.



  1. Auto Ranging : Keistimewaan pada pemilihan range sendiri, harus mengatur rangkaian pengukuran alat ukur dengan cara otomatis pada range atau rentang tegangan, arus, atau tahanan yang benar.

  2. Auto Polarity : Keistimewaan polaritas otomatis, plus atau minus yang diaktifkan pada display digital, yang mengatakan polaritas dikala pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung coloknya akan terbalik.

  3. Hold : Adalah tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan yang berasal dari memori walaupun colok sudah terlepas. Hal ini menjadi bermanfaat, khususnya jika mengukur di daerah tertentu yang dimana anda menjadi tidak sanggup membaca dengan terang bagaimana hasil pengukurannya.

  4. Dioda test : Biasanya dipakai untuk mengecek bias maju dan mundur, dari sambungan semikonduktor. Pada umumnya jika dioda ini dihubungkan dengan bias maju meter, maka akan menampilkan suatu penurunan tegangan maju dan akan berbunyi sebentar. Sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menunjuk ke angka nol dan memancarkan bunyi yang terus menerus.

  5. Max/min : Biasanya dipakai untuk mengetahui nilai minimal dan maksimal pengukuran, selama alat ukur itu dicolok.

  6. Response Time : Waktu respon yakni jumlah detik multimeter digital yang diharapkan rangkaian elektronis dalam menentukan keakuratan kerja.


Demikian pembahasan dan klarifikasi lengkap mengenai amperemeter. Semoga sanggup menambah wawasan anda, dan memberi manfaat.


Baca Juga :




Sumber aciknadzirah.blogspot.com