√ 5 Cara Menghadapi Anak Autis Yang Dapat Anda Coba (Efektif) | Pengertian
Anak itu hadiah luar biasa yang diberikan Allah. Orangtua akan mencicipi kebahagiaan yang luar biasa melihat anaknya lahir dengan kondisi fisik utuh.
Namun, kebahagiaan itu akan pribadi hilang ketika orangtua tau anak mereka menderita autis.
Pengertian Autis

Autis merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan gangguan dan keterambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interkasi sosial.
Menghadapi anak autis memang sangat berat banget. Anak autis akan hidup dan bermain dengan dunianya sendiri.
Penyebab penyakit autis memang belom diketahui secara pasti. Namun, penyakit autis ini sanggup diketahui dengan cara, yaitu :
Metode M-Chat
Ada beberapa pertanyaan dalam metode ini :
– Apakah anak tertarik dengan anak lain?
– Apakah anak sanggup menunjuk untuk memberitahukan hal yang ia sukai?
– Apakah anak pernah membawakan suatu benda untuk dilihat?
– Apakah anak sering menggandakan tingkah orangtua?
– Apakah anak merespon ketika dipanggil?
Apabila tanggapan anda TIDAK, maka sebaikanya melaksanakan konsultasi dengan dokter spesialis.
Tingkah anak autis memang sulit banget untuk dikendalikan. Dia akan melaksanakan apa yang ada dipikiran ia tanpa tau untung atau rugi untuk dirinya dan bahkan orang lain.
Menghadapi anak autis memang sangat membutuhkan tugas penting dari orangtua. Kesiapan mental, kekuatan hati, dan kesabaran orangtua sangat dibutuhkan dalam menghadapi anak autis.
Orangtua harus benar-benar sabar, tulus dan yakin bahwa anak yang menderita autis juga sanggup hidup secara normal tapi memang membutuhkan waktu yang cukup usang tergantung dengan terapi dilakukan. Orangtua harus mengetahui Cara Menghadapi Anak Autis.
Cara Menghadapi Anak Autis
Kami akan menunjukkan informasi perihal Cara Menghadapi Anak Autis yang mungkin sanggup membantu anda menghadapinya.
1. Melatih Komunikasi Verbal dan Non verbal
Disini orangtua harus berperan aktif terhadap anak. Orangtua harus sanggup mengajarkan komunikasi lisan dan non lisan kepada anak dengan cara menemaninya bermain, atau yang lainnya.
Contohnya, pada dikala si anak mengambil sesuatu contohnya mainan bola, jangan biarkan ia hanya mengambil barang itu tanpa mengucapkan nama barang tersebut.
2. Sesuaikan Keinginan Anda
Jangan paksakan anak anda mengikuti apa yang orangtua mau. Bersabar yaitu kunci utama dalam menghadapi anak autis. Apabila anak anda tidak mau diatur misal dalam hal makan.
Usahakan anda tidak memaksakan impian anda kepada anak untuk duduk membisu selama makan.
Ajaklah ia untuk duduk membisu dalam beberapa menit, memegang sendok dan menyuapkan makan memakai sendok.
Apabila ia sudah merasa bosan, biarkan ia melaksanakan apa yang ia inginkan namun dalam batas wajar.
Kemudian, ajak lagi anak anda melaksanakan hal tesebut.
3. Interaksi Sosial
Jangan biarkan anak anda bermain sendirian. Ajaklah ia keluar rumah bertemu dengan orang-orang dan bawah umur seumuran dia. Ajak anak anda bermain hal yang ia sukai.
Apabila anak anda sedang bermain mobil-mobilan, ikutlah dalam bermain mobil-mobilan lalu contohkan pada anak anda bagaimana cara bermain dan menyusun mobil-mobilan biar rapi.
4. Emosi dan Perasaan
Jangan gampang terpancing emosi dalam menghadapi anak autis. Usahakan hindari emosi dan perasaan duka ketika bermain dengan anak anda.
Apabila anak anda mengamuk, menangis, menjerit, dan melempar sesuatu biarkan saja ia melaksanakan hal itu.
Setelah ia damai ajak lagi untuk bermain sesuatu yang sanggup melatih anak autis.
5. Kasih Sayang
Anak autis sangat membutuhkan kasih sayang dari orangtua nya. Perlakukannlah anak yang menderita autis sebaik mungkin.
Anggap mereka menyerupai bawah umur normal lainnya yang sangat senang apabila dipeluk dan dicium oleh orangtua mereka.
Nikmatin kebersamaan anda dengan semua kebahagiaan. Memberikan pelukan dengan menceritakan dongeng yang lucu lalu tertawa bersama akan menjadi hal menyenangkan bagi anak penderita autis
Terapi terhadap anak autis sangat membutuhkan tugas penting orangtua. Bukan hanya ibu atau bukan hanya ayah.
Usahakan menunjukkan waktu yang lebih untuk anak penderita autis.
Jangan mengalah dalam melaksanakan terapi dan jangan ‘kalah’ dengan keegoisan penderita autis. Lakukan selembut, sebaik, dan sebahagia mungkin.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com