√ Persingkat Waktu Olah Tanah Dengan Mesin Pengolah Tanah Amfibi
Kabartani.com – Berdasarkan trend kebutuhan pangan nasional terutama padi, jagung, dan kedelai, maka sampai tahun 2025 dibutuhkan 4,7 juta lahan bukaan baru. Oleh alasannya yaitu itu, opsi utama yang harus ditempuh untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi serta komoditas lainnya yaitu pengembangan dan optimalisasi lahan suboptimal (LSO), baik melalui pendekatan intensifikasi maupun secara ekstentifikasi.
Pengembangan pertanian LSO rawa pasang surut merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan peningkatan produksi pertanian yang makin kompleks. Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) melaksanakan rekayasa dan pengembangan mesin pengolah tanah spesifik lahan rawa yaitu traktor amfibi dengan roda crawler (crawler rotavator).
Disamping itu traktor amfibi dilengkapi dengan implemen pengolah tanah tipe rotari (rotary) biar bisa bekerja efektif pada kondisi spesifik sawah rawa pasang surut.
Mesin ini dimodifikasi serta diubahsuaikan dengan karakteristik lahan pasang surut yang umumnya ditumbuhi banyak vegetasi, sehingga diharapkan implemen rotary yang sanggup mengolah tanah dan sekaligus memotong/mencacah vegetasi tersebut dengan baik.
Selain itu, mesin juga didesain biar sanggup bekerja secara efektif pada lahan lunak untuk mengurangi imbas pemadatan tanah pada lahan kering.
Bagian Utama dan Spesifikasi Mesin
Bagian utama mesin terdiri atas motor pelopor diesel 60 PK, bajak rotari, roda gerak tipe rantai (crawler), serta sistem transmisi daya (mekanis dan hidrolis). Transmisi daya dari motor ke roda dan dari motor ke rotary memakai V belt-pulley dan gearbox. Sistem transmisi hidrolik dipakai untuk menaik-turunkan bajak rotari dan pengendalian mesin ketika berbelok.
Modifikasi bajak rotary dilakukan dengan mengganti satu baris pisau rotary tipe C dengan pisau pencacah tipe lurus. Tujuannya biar sanggup berfungsi melaksanakan pencacahan vegetasi (sisa tanaman) pada ketika pengolahan tanah, baik di lahan sawah maupun lahan kering.
Selain implemen rotary, mesin ini juga dilengkapi dengan unit dekomposer yang berfungsi untuk aplikasi dekomposer (yang berfungsi untuk mempercepat proses dekomposisi biomassa) maupun pupuk cair. Unit ini sifatnya opsional, sehingga sanggup tidak difungsikan manakala memang tidak diperlukan.
Mesin pengolah tanah amfibi ini memiliki dimensi 3.570 x 1.900 mm x 2.910 mm, lebar kerja 180 cm, kapasitas olah tanah 3-4 jam/ha, kapasitas tangki dekomposer 100 liter, serta bobot operasi mesin 1.900 kg.
Simak juga:
- D’Ozone Mesin Pengawet Sayuran dan Buah Zaman Now
- Cara Membuat Mesin Penetas Telur Sederhana dari Kardus
- BB Mektan Berhasil Merealisasikan 3 Prototipe Alat Mesin Pertanian (Alsintan)
Sumber: Harsono dan Marsudi (BBPMektan, 2017)
Sumber https://kabartani.com