√ Pengendalian Penyakit Anyir Pangkal Batang Lada (Phytophthora Capsici Leonian)
Kabartani.com – Tanaman lada (Piper nigrum Linn) merupakan salah satu komoditas tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Nilai devisa yang dihasilkan dari ekspor lada pada tahun 2008 sebesar USD 185.701 (Ditjenbun, 2010).
Salah satu hambatan dalam usahatani tumbuhan lada yaitu penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB). Penyakit ini terdapat hampir di semua pusat pertanaman lada di Indonesia, mencakup Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara.
Pada tahun 2009, kerugian hasil jawaban serangan penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) diperkirakan sebesar Rp. 4,89 milyar.
Pengenalan Penyakit
Penyaki Busuk Pangkal Batang pada lada disebabkan oleh jamur Phytophthora capsici. Jamur ini sanggup menyerang semua cuilan tumbuhan lada. Serangan paling berbahaya dan mematikan tumbuhan apabila jamur menginfeksi pangkal batang atau akar tanaman.
Tanaman yang terjangkit mengatakan tanda-tanda sebagai berikut :
- Infeksi pada daun menyebabkan tanda-tanda bercak coklat pada cuilan tengah, atau tepi ujung daun.
- Pangkal batang membusuk, terjadi perubahan warna pada pangkal batang, semula berwarna coklat kekuningan, kemudian coklat kemerahan, coklat kehitaman dan alhasil berwarna hitam.
- Kulit batang terkelupas dan jaringan kayu akan terlihat coklat kehitaman.
- Serangan pada pangkal batang menyebabkan daun pucuk layu diikuti daun-daun di bawahnya, kemudian gugur atau tetap menggantung.
Penyebaran Penyakit
Spora jamur penyebab penyakit sanggup menyebar melalui air drainase, percikan air hujan di permukaan tanah, manusia, hewan, alat-alat pertanian, stek tumbuhan atau cuilan tumbuhan sakit, bibit tumbuhan terinfeksi dan melalui udara/angin. Selain itu, penyakit Busuk Pangkal Batang juga sanggup menyebar melalui kontak akar tumbuhan sakit dan sehat.
Pengendalian Penyakit BPB
A. PEMBIBITAN
Kultur Teknis
- Menggunakan stek sehat yang bebas patogen (pengambila stek sebaiknya dilakukan dari tumbuhan sehat).
- Tidak memakai tanah dari kebun lada yang pernah terjangkit penyakit Busuk Pangkal Batang (steril).
- Mengatur naungan supaya tidak terlalu lembab.
- Membuat kanal drainase untuk menghindari terjadinya genangan air.
- Pada ketika pembibitan, kedalam polybag ditambahkan agens hayati basil Pseudomonas fluorescens, Mycoriza dan jamur Trichoderma harzianum.
Secara Mekanis
Bibit yang mengatakan bercak berwarna hitam pada permukaan daun atau batang, segera dicabut dan dimusnahkan dengan cara dibakar.
B. PERTANAMAN
Kultur Teknis
- Dianjurkan memakai tiang panjat/tajar hihup (seperti dadap duri jarang/dadap cangkring atau gliricidae).
- Membuat parit isolasi di sekeliling tumbuhan terjangkit (lebar 30 cm, kedalaman 40 cm).
- Pembuatan drainase atau parit di sekeliling kebun untuk mencegah tumbuhan lada tergenang air dan mencegah jerawat penyakit Busuk Pangkal Batang.
- Hindari penanaman lada pada tanah yang sering tergenang air.
- Melakukan sanitasi kebun dan tidak melaksanakan penyiangan secara higienis (terbata disekeliling piringan lada).
- Melakukan pemupukan berimbang sesuai jenis dan takaran yang dianjurkan.
- Areal kebun bekas serangan penyakit Busuk Pangkal Batang diberakan (tidak ditanami lada) selama kurang lebih 2 tahun.
- Menanam tumbuhan epilog tanah ibarat Arachis pintoi. Penyebaran penyakit Busuk Pangkal Batang akan terhambat dengan adanya tumbuhan epilog tanah.
- Untuk penanaman di lapangan biar dipakai tiang panjat hidup.
Mekanis
- Menghindari penyebaran spora oleh percikan air hujan dengan memangkas sulur tumbuhan akrab permukaan tanah hingga ketinggian kurang lebih 30 cm diatas permukaan tanah.
- Mencabut tumbuhan yang terjangkit berat/mati, kemudian dimusnahkan dengan memperabukan tumbuhan yang sakit ditempat, tumbuhan sekeliling diberi fungisida/bubur bordo kurang lebih 2 mg.
- Memangkas tajar hidup secara teratur pada awal dan menjelang simpulan trend hujan.
- Alat-alat pertanian yang telah dipergunakan di areal yang terjangkit harus dibersihkan (dicuci dengan sabun) terlebih dahulu sebelum digunakan.
Biologis
Mencegah terjadinya jerawat Phytophthora capsici karena akarnya mengandung agans hayati ibarat Trichoderma sp. Pemberian agens hayati (Trichoderma sp.) dengan dosis 500 kg/ha.
Kimiawi
Penyemprotan atau penaburan fungisida sistemik yang berbahan aktif aluminium fosetil 80% dan pemberian fungisida dilakukan pada awal trend hujan dan selama trend hujan.
Simak juga :
- Perbanyakan Benih Lada dengan Setek Satu Buku Berdaun Tunggal
- Pencegahan dan Pengendalian Busuk Akar Tanaman Lada (Phytophthora capsici)
- Sensasi Hangat Minuman Kopi Lada Bangka Belitung
Sumber : Ditjenbun 2010
Sumber https://kabartani.com