Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Ayam Sensi-1 Agrinak – Ayam Lokal Pedaging Unggul

Konten [Tampil]

Kabartani.comSenSi-1 Agrinak merupakan akronim dari Sentul terseleksi pertama karya Balai Penelitian Ternak, Badan Litbang Pertanian, merupakan salah satu galur murni (pure line) ayam lokal pedaging unggul, yang sanggup dimanfaatkan sebagai ayam niaga (final stock) dan atau sebagai ayam tetua (parent stock).





Karakteristik dan keunggulan ayam SenSi-1 Agrinak : ada dua varian warna bulu.





1. SenSi-1 Agrinak Bulu Abu





  • Varian berwarna bulu bubuk dengan keseragaman 88%,
  • Bentuk jengger kacang pada umur 70 hari,
  • Bobot tubuh anak umur satu hari (day old chick, doc) 29,7 g/ekor jantan betina.
  • Bobot tubuh umur 70 hari, jantan 1000 g/ekor, betina 800 g/ekor,
  • Feed convention ratio (FCR) hingga umur 70 hari, FCR 2,7 – 3,7,
  • Bobot umur 20 minggu: jantan 2,381 kg/ekor dan betina 1,528 kg/ekor,
  • Produksi telur umur 29-45 ahad 52%, bobot telur 44,5 g/butir,
  • Relatif tahan terhadap penyakit,




2. SenSi-1 Agrinak Bulu Pucak (Putih Bercak Hitam)





  • Varian berwarna bulu pucak dengan keseragaman 95%,
  • Bentuk jengger kacang pada umur 70 hari,
  • Bobot tubuh anak umur satu hari (day old chick, doc) 30,5 g/ekor jantan betina.
  • Bobot tubuh umur 70 hari, jantan 1000 g/ekor, betina 800 g/ekor,
  • Feed convention ratio (FCR) hingga umur 70 hari, FCR 2,7 – 3,7,
  • Bobot umur 20 minggu: jantan 2,424 kg/ekor dan betina 1,619 kg/ekor,
  • Produksi telur umur 29-45 ahad 52%, bobot telur 44,8 g/butir,
  • Relatif tahan terhadap penyakit,




Latar Belakang





Varian berwarna bulu bubuk dengan keseragaman  √ Ayam SenSi-1 Agrinak – Ayam Lokal Pedaging Unggul




Perkembangan industri intensif ayam lokal sebagai sumber daging ayam, berkembang terus sebagai akhir dari semakin dikenalnya daging ayam lokal yang memiliki cita rasa dan sebagai materi makanan khas. Perkembangan ini memacu pemanfaatan aneka macam sumber daya genetik (SDG) ayam lokal nasional untuk dimanfaatkan sebagai sumber meningkatkan penyediaan bibit DOC, sekaligus peningkatan efesiensi budidayanya.





Proses Seleksi Galur





Galur ayam SenSi-1 Agrinak merupakan hasil seleksi Genotip dan bobot tubuh umur 70 hari, selama enam generasi dari rumpun ayam Sentul, SDG ayam orisinil Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Rumpun ayam Sentul itu sendiri telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia No. 698/Kpts/PD.140/2/2013, tanggal 13 Februari 2013 sebagai ayam nasional lokal orisinil dari wilayah Kabupaten Ciamis.





Rumpun ini memiliki postur tubuh yang khas dan mayoritas warna bulu bubuk polos yang khas, meskipun ditempat habitatnya ayam Sentul ini memiliki keragaman warna bulu dan bentuk jengger, sebagai akhir perkawinan dengan rumpun orisinil ayam Kampung.





Upaya pemurnian dengan menentukan warna mayoritas bubuk dan warna pucak (putih bercak hitam) serta bentuk jengger kacang, yang disertai dengan seleksi ayam jantan dengan bobot hidup 25% tertinggi pada umur 70 hari. Kriteria seleksi ini dimaksudkan untuk mendapat keseragaman tampilan dan perbaikan bobot hidup. Kriteria seleksi yang tidak dilakukan pada ayam betina, kecuali warna bulu ialah bertujuan semoga sifat-sifat ketahanan tubuh ayam SenSi-1 Agrinak tidak banyak berubah dari ketahanan tubuh rumpunnya.





Selain kriteria seleksi yang diperlakukan pada rumpun ini, lingkungan optimum, tidak maksimum, terutama kualitas pakan di memutuskan pada kualitas 17% protein kasar dengan 2800 kkal ME/kg selama masa pertumbuhan hingga dengan umur 20 minggu. Pertimbangan ini diambil dalam rangka mengantisipasi kondisi pemeliharaan di peternak. Pemberian pakan dengan kualitas lebih baik diperlukan sanggup meningkatkan pertumbuhan dan nilai irit lebih baik.





Sumber : Balai Penelitian Ternak (2018)



Sumber https://kabartani.com