√ Metamorfosis Lalat | Serangga Yang Paling Banyak Dihindari Oleh Manusia
Proses metamorfosis lalat terbagi ke dalam 4 fase yaitu fase telur, fase larva, fase pupa, dan imago (alat dewasa). Lalat merupakan salah satu jenis binatang serangga yang termasuk ke dalam ordo Diptera (dua sayap).
Perbedaan utama lalat dengan binatang serangga lain yaitu lalat mempunyai sepasang sayap terbang dan sepasang halter yang berasal dari sayap belakang pada metatoraks.
Lalat dikenal sebagai serangga yang membawa penyakit. Hal ini dikarenakan lingkungan hidup lalat seringkali hinggap di tempat-tempat kotor dan kemudian hinggap di atas masakan kita.

Secara tidak pribadi masakan kita terkotori kotoran bahkan virus yang dibawa lalat. Tidak membiarkan masakan terbuka menjadi salah satu metode pencegahan lalat mengkontaminasi masakan kita.
Lalat dalam perkembangbiakannya mengalami proses metamorfosis sempurna, yang artinya lalat mengalami empat fase dalam perkembangan dan pertumbuhan.
Fase Metamorfosis Lalat
Berikut ini klasifikasi terkait bagaimana binatang lalat melaksanakan proses metamorfosis yang dibagi ke dalam 4 fase yaitu fase telur, fase larva, fase pupa, dan imago (alat dewasa).
1. Telur

Fase metamorfosis lalat pertama kali dimulai dari fase telur. Pada fase ini telur dihasilkan dari proses perkawinan lalat betina dengan lalat jantan. Telur ini merupakan hasil proses pembuahan oleh spermatozoa.
Telur pada lalat secara umum diletakkan secara berkelompok, biasanya di tempat-tempat kurang higienis dan kotor ibarat lingkungan sampah, bangkai, maupun kotoran manusia.
Tempat atau masakan kotor tersebut menjadi sumber masakan bagi para lalat sesudah berhasil menetaskan telurnya nanti. Tempat kotor menjadi pilihan utama dengan perkiraan kondusif atau jauh dari gangguan para pemangsa.
Ukuran dan bentuk telur lalat yaitu lonjong bundar dengan warna putih serta berukuran kurang lebih 2 milimeter. Waktu yang diharapkan hingga telur menetas kurang lebih 24 jam yang kemudian akan menjelma larva.
2. Larva

Nama lain dari larva yaitu belatung, mempunyai bentuk yang menjijikan dan memakan kotoran disekitarnya. Larva akan tumbuh dan mengalami beberapa kali pergantian kulit. Semakin bertambanya waktu larva akan tumbuh besar dan mengeras.
Fase larva ini berjalan cukup cepat, hanya dalam tempo 2 hari. Proses pergantian kulit yang terakhir larva akan mencari daerah donasi untuk melindungi dari serangan predator.
3. Fase Pupa

Dalam fase ini pupa menjadi tidak aktif atau hanya bertapa serta berlindung dari mangsanya. Tempat yang biasa dipilih yaitu daerah gelap dan terhindar dari sinar matahari.
Larva akan mengeras dan bewarna coklat. Bentuk tubuhnya berubah ibarat kokon. Fase ini dijalani selama kurang lebih 1 minggu. Pada hari ke-3 hingga ke-6 pupa mulai membentuk sayap, dan tahap terakhir akan membela menjadi imago.
4. Imago (lalat dewasa)

Lalat yang berhasil keluar dari selubung kokon akan mulai terbang mencari makan. Makananya yaitu zat organik yang gampang membusuk. Pada fase ini panjang umur lalat hanya sekitar 21 hari. Namun lalat betina bisa membuahi kurang lebih 900 butir telur selama hidupnya.
Kesimpulan

Lalat merupakan binatang yang sering membawa kotoran ke masakan kita, sebab lalat juga menyenangi atau hinggap di tempat-tempat kotor ibarat sampah bahkan bangkai binatang maupun lainnya. Sehingga dikala hinggap di masakan kita menciptakan terkotori yang sanggup mengakibatkan gangguan kesehatan.
Lalat dalam proses perkembangbiakannya mengalami proses metamorfosis sempurna. Dimana dalam proses tersebut terdapat 4 tahapan yang dilalui yakni telur, larva, pupa dan imago (dewasa). Lama umur lalat hanya sekirar 21 hari, meski begitu lalat betina bisa mengasilkan kurang lebih 900 butir semasa hidupnya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com