Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pengertian Paragraf Silogisme Beserta Jenis Dan Contohnya

Konten [Tampil]

Paragraf silogisme merupakan salah satu di antara jenis-jenis paragraf, selain paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf ineratif, paragraf campuran, paragraf deskripsi, dan juga paragraf argumentasi. Bisa dibilang, paragraf ini merupakan paragraf yang unik dibanding dengan paragraf lainnya. Sebab, paragraf ini memiliki pola khusus, yakni PU + PK = K. Pada artikel kali ini, kita akan membahas khusus pengertian dari paragraf ini, disertai dengan jenis dan juga contoh-contohnya. Adapun pembahasan tersebut yaitu sebagai berikut!


Pengertian Paragraf Silogisme


Secara sederhana, paragraf silogisme yaitu paragraf yang mengandung unsur silogisme. Silogisme sendiri merupakan proses penarikan kesimpulan dari dua pernyataan. Paragraf silogisme merupakan suatu paragraf yang berisi penggabungan dua pernyataan yang disimpulkan oleh dua kesimpulan. Adapun dua pernyataan tersebut biasa disebuat dengan sebutan premis. Dalam silogisme, premis terbagi menjadi dua, yaitu premis umum dan premis khusus. Premis umum merupakan pernyataan umum perihal suatu hal. Sementara itu, premis khusus yaitu pernyataan khusus yang masih berafiliasi dengan premis umum. Kedua premis inilah yang kelak  disimpulkan sebagai suatu kesimpulan.


Kehadiran dua premis tersebut membuahkan rumus bagi terciptanya paragraf ini, yaitu PU + PK = K, di mana:


PU = Premis Umum.

PK = Premis Khusus.

K = Kesimpulan.


Jenis-Jenis Paragraf Silogisme beserta Contohnya


Menurut laman id.wikipedia, silogisme terbagi menjadi lima, yaitu: kategorial, alternatif, entinem, disjungtif, dan hipotektik. Jenis-jenis silogisme inilah yang kemduian membentuk jenis-jenis paragraf silogisme, di mana jenis-jenis paragraf ini terdiri atas:


1. Paragraf Silogisme Kategorial


Paragraf ini merupakan paragraf silogisme yang PK-nya menjadi subjek K, dan PU-nya berperan sebagai predikat K. Misalnya:


Polanya:


PU: Semua binatang perlu makan.

PK: Kucing yaitu hewan.

K: Kucing perlu makan.


Bentuk Paragrafnya:


Semua binatang perlu makan, termasuk seekor kucing. Kucing sendiri merupakan salah satu binatang yang ada di dunia. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa seekor kucing sangat perlu makan laiknya binatang lainnya.


2. Paragraf Silogisme Alternatif


Paragraf ini merupakan paragraf yang PU-nya berupa kalimat pilihan, dan PK-nya menentukan salah satu pilihan tersebut. Misalnya:


Polanya:


PU: Rafli akan berlibur ke Yogyakarta atau Bandung.

PK: Rafli akan berlibur ke Bandung.

K: Rafli tidak akan berlibur ke Yogya


Bentuk paragrafnya:


Pada libur semester nanti, Rafli masih galau ingin berlibur ke mana. Dia masih belum dapat menentukan apakah beliau akan berlibur ke Yogyakarta atau berlibur ke Bandung. Sebetulnya, Rafli sudah mantap ingin berlibur ke Yogyakarta alasannya yaitu belum pernah ke sana. Namun, entah apa pasalnya, beliau justru malah tetapkan akan berlibur ke Bandung. Dengan dipilihnya keputusan itu, maka kesempatan Rafli berlibur ke Yogakarta untuk pertama alinya pun sirna.


3. Paragraf Silogisme Entimen


Paragraf silogisme ini merupakan paragraf yang terdiri atas PK dan K saja. Contoh:


Polanya:


PK: setiap orang berhak melindungi harga dirinya.

K: kau berhak melindungi harga dirimu.


Paragrafnya:


Setiap orang berhak melindungi harga dirinya, apalagi ketika diancam. Oleh alasannya yaitu itulah, kau juga berhak melindungi harga dirimu dari setiap bahaya yang akan merusak dan merendahkan harga dirimu.


4. Paragraf Silogisme Disjungtif


Merupakan paragraf silogisme yang terbentuk dari PK yang berupa pilihan, dan PU yang merupakan sangkalan atau pembenaran dari pilihan tersebut. Contoh:


Polanya:


PU: Andri jujur atau tidak

PK: ternyata Andri jujur

K: beliau tidak berbohong


Paragrafnya:


Kami masih belum dapat menyimpulkan apakah perkataan Andri itu jujur atau tidak. Setelah kami telusuri, ternyata apa yang dikatakan Andri itu yaitu perkataan yang jujur. Akhirnya, kau pun mempercayai perkataannya, sekaligus percaya bahwa beliau tidaklah berbohong kepada kami.


5. Paragraf Silogisme Hipotektik


Merupakan paragraf yang PU-nya mengandung perrnyataan pengandaian yang diawali dengan kata jika. Misalnya:


Pola:


PU: kalau libur semester tiba, saya akan berlibur ke Kuta.

PK: Sekarang libur semester.

K: Aku berlibur ke Kuta


Paragraf:


Sebelum libur semseter tiba, saya telah berniat akan berlibur ke Kuta kalau libur semester datang nanti. Kebetulan, hari ini sudah masuk libur semester. Jadi, hari ini saya akan berlibur ke Kuta.


Demikianlah pembahasan mengenai pengertian paragraf silogisme beserta dengan jenis dan contohnya. Semoga bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com