Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pembagian Terstruktur Mengenai Makhluk Hidup

Konten [Tampil]
A. TUJUAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
  • Melakukan penyederhanaan keanekaragaman hayati supaya lebih gampang dipelajari.
  • Memberikan ciri-ciri untuk makhluk hidup supaya sanggup membedakan setiap jenisnya.
  • Melakukan pengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan dasar klasifikasi.
  • Mendeskripsikan hubungan (korelasi) antar satu makhluk hidup dengan yang lain.

B. MANFAAT KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
  • Lebih gampang mendapat informasi melalui pengelompokkan makhluk hidup.
  • Dapat membedakan jenis-jenis makhluk hidup menurut ciri-cirinya.
  • Mengetahui hubungan (korelasi) kekerabatan antar makhluk hidup.

C. DASAR KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Pengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan meninjau dasar tertentu. Dasar pembagian terstruktur mengenai menjadi hukum dalam pengelompokkan tersebut sehingga terbentuklah kelompok yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa dasar pembagian terstruktur mengenai yang dimaksud ialah sebagai berikut :

Berdasarkan Morfologi dan Anatomi tubuhnya, yaitu pengelompokkan makhluk hidup atas dasar struktur, fungsi, dan bentuk tubuhnya. Contohnya harimau dan kucing mempunyai bentuk badan yang sejenis, nah menurut morfologi tubuhnya maka mereka akan berada dalam kelompok pembagian terstruktur mengenai yang sama.

Berdasarkan Lingkungan Tempat Hidupnya, yaitu pengelompokkan makhluk hidup atas dasar daerah ia tumbuh dan berkembang. Contohnya ikan dan ubur-ubur berasal dari laut, maka menurut lingkungan daerah hidupnya mereka akan berada dalam kelompok yang sama.

Berdasarkan Persamaan dan Perbedaan, yaitu pengelompokkan makhluk hidup dengan membandingkan yang satu dengan yang lain sehingga didapatkan persamaan dan perbedaan pada mereka.

Berdasarkan Jenis Makanannya, yaitu pengelompokkan makhluk hidup atas dasar masakan yang dimakan. Ada makhluk hidup yang memakan daging, adapula yang memakan tumbuhan. Contohnya kambing dan sapi, mereka sama-sama memakan rumput, maka menurut jenis makanannya mereka akan berada dalam kelompok yang sama.

Masih banyak dasar yang sanggup digunakan untuk melaksanakan pengklasifikasian makhluk hidup. Oleh alasannya itu ilmuan memilih dasar baku yang sanggup digunakan secara internasional untuk melaksanakan pengelompokkan tersebut yang disebut hierarki (Tingkatan) Takson.

D. TINGKATAN TAKSON KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Tikatan takson merupakan tingkatan makhluk hidup yang disusun dari mulai yang tertinggi sampai yang terendah. Semakin tinggi kedudukan tingkatan takson, maka semakin banyak anggota tingkatan tersebut, namun masih banyak ditemukan perbedaan antar anggota takson yang sama. Berikut ialah tingkatan takson dari yang tertinggi sampai yang terendah.
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
1. Kingdom (Kerajaan) / Regnum (Dunia)
Kingdom merupakan tingkatan tertinggi dengan anggota terbanyak. Terdapat perbedaan dalam pengklasifikasian makhluk hidup dalam tingkatan kingdom. Namun setiap kelompok mempunyai dasar pembagian terstruktur mengenai yang sah sehingga tidak sanggup dinyatakan salah sepenuhnya. Berikut ialah beberapa pembagian terstruktur mengenai kingdom yang telah dikenal :

Klasifikasi 2 kingdom, Makhluk hidup dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu Kingdom Animalia (Hewan) dan Kingdom Plantae (Tumbuhan).

Klasifikasi 3 kingdom, Makhluk hidup dibagi kedalam 3 kelompok yaitu Kindom Animalia (Hewan), Kingdom Plantae (Tumbuhan), dan Kingdom Protista/protozoa (Makhluk hidup bersel satu atau multiseluler sederhana).

Klasifikasi 4 Kingdom, makhluk hidup yang dikategorikan kedalam 4 kelompok, yaitu Kingdom Animalia (Hewan), Kingdom Plantae (Tumbuhan), Kingdom Protista/protozoa (Mikroorganisme eukariotik [memiliki membran inti] yang tidak termasuk kedalam kelompok animalia atau plantae), dan Kingdom Monera (Makhluk hidup yang tidak mempunyai membran inti yang umumnya bersel satu).

Klasifikasi 5 Kingdom, Makhluk hidup dibagi kedalam 5 kelompok, yaitu Kingdom Animalia (Hewan), Kingdom Plantae (Tumbuhan), Kingdom Protista/protozoa (Mikroorganisme eukariotik [memiliki membran inti] yang tidak termasuk kedalam kelompok animalia atau plantae), Kingdom Monera (Makhluk hidup yang tidak mempunyai membran inti yang umumnya bersel satu), dan Kingdom Fungi/Mycota (Jamur).
Klasifikasi 6 Kingdom, Makhluk hidup dibagi kedalam 6 kelompok, yaitu Kingdom Animalia (Hewan), Kingdom Plantae (Tumbuhan), Kingdom Protista (Mikroorganisme eukariotik [memiliki membran inti] yang tidak termasuk kedalam kelompok animalia atau plantae), , Kingdom Fungi/Mycota (Jamur), Kingdom Eubacteria, dan Kingdom Archaebacteria.

Klasifikasi 7 Kingdom, Makhluk hidup dikategorikan kedalam 7 kelompok, yaitu Kingdom Animalia (Hewan), Kingdom Plantae (Tumbuhan), Kingdom Protista (Mikroorganisme eukariotik [memiliki membran inti] yang tidak termasuk kedalam kelompok animalia atau plantae), , Kingdom Chromista (Anggotanya merupakan makhluk hidup sejenis fungi dan protista yang tidak sanggup dimasukkan dalam kelompok tersebut), Kingdom Eumycota (Jamur Sejati), Kingdom Eubacteria, dan Kingdom Archaebacteria.

2. Filum atau Divisio
Kata Filum digunakan dalam tingkatan taksonomi untuk hewan, sedangkan Divisio digunakan untuk tingkatan taksonomi pada tumbuhan. Kata Filum berasal dari bahasa Yunani yang berarti “cabang”. Makara sanggup diartikan bahwa fium ialah cabang dari tingkatan kindom/Regnum. Pengelompokkan pada tingkatan ini mempertimbangkan struktur, ciri dan garis keturunan suatu makhluk hidup. Contoh filum ialah echinodermata (hewan bahari dengan kulit berduri dan platyhelminthes (cacing pipih), Sedangkan tumpuan pada tumbuhan ialah Divisio Bryophyta (Tumbuhan Lumut), Pteridophyta (Tumbuhan Paku), dan Spermatophyta (Tumbuhan Berbiji).

3. Kelas (Class)
Anggota dari tingkatan takson filum dan divisio dibagi menurut ciri-ciri tertentu. Hasilnya terbentuklah kelompok Kelas ini. Nama dari anggota Kelas memakai akhiran yang berbeda-beda supaya lebih gampang dikenali. Beberapa diantaranya ialah dengan akhiran : -phycae (Alga), -Opsida (Lumut), dan –edoneae (Tumbuhan Biji Tertutup). Contohnya Divisi Bryophyta dibagi menjadi 3 kelas, yaitu Hepaticopsida (Lumut Hati), Bryopsida (Lumut Daun), dan Anthoceratopsida (Lumut Tanduk).

4. Bangsa (Ordo)
Ordo merupakan tingkatan dibawah kelas (Class). Pengelompokkan ordo didasarkan atas ciri – ciri yang lebih khusus lagi. Nama ordo pada tumbuhan biasanya diakhiri oleh –ales. Contohnya Kelas Dycotilenae dibagi kedalam beberapa ordo yaitu Solanes, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Poales, dan Asterales.

5. Suku (Familia)
Anggota dari setiap ordo dibagi lagi menjadi kelompok lebih kecil yang disebut Suku (Familia) menurut ciri tertentu. Nama Famili pada tumbuhan umumnya memakai akhiran –aceae sedangkan pada binatang memakai akhiran umumnya berakhiran –idae. Famili insan disebut Homonidae.

6. Marga (Genus)
Genus merupakan tingkatan takson yang lebih kecil dari Suku (Familia). Seperti sebelumnya, anggota tingkatan ini dikelompokkan dengan ciri – ciri tertentu yang lebih khusus. Nama Genus terdiri dari satu kata, dan abjad pertama harus ditulis dengan abjad kapital serta seluruh abjad harus dicetak miring atau digarisbawahi.

7. Spesies
Spesies merupakan tingkatan takson terendah. Anggota dari tingkatan spesies mempunyai ciri – ciri yang hampir sama satu sama lain, bahkan jikalau dilakukan perkawinan secara biologis antara 2 spesies yang berbeda sanggup menghasilkan keturunan yang subur. Penamaan spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama menawarkan nama genusnya sedangkan kata kedua menawarkan spesifikasinya.

Sumber http://www.ilmudasar.com