Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Komunikasi Antar Sel

Konten [Tampil]
 dengan sel lainnya atau antara sel dengan lingkungannya √ KOMUNIKASI ANTAR SEL
Ilustrasi komunikasi sel

Pengertian Komunikasi Antar Sel

Komunikasi antar sel ialah interaksi antara satu sel dengan sel lainnya atau antara sel dengan lingkungannya.

Tujuan komunikasi ini ialah biar setiap organ di badan kita sanggup menjalankan fungsinya dengan baik sehingga sanggup menjaga kelangsungan hidup.

Manusia sanggup mendapat info alasannya melaksanakan komunikasi dengan insan lainnya. Komunikasi antar insan dilakukan dengan cara memakai aneka macam media menyerupai suara, gambar atau gerakan tubuh.

Suara, gambar atau gerakan badan ialah salah pola dari bentuk informasi.

Informasi sanggup tiba dalam aneka macam bentuk. Bahkan, ada juga info yang bentuknya berubah-ubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Ketika kita menelepon contohnya. Gelombang bunyi kita diubah ke dalam bentuk sinyal listrik sehingga sanggup mengalir melalui kabel telepon. Poin penting dari proses ini ialah dikala pesan diubah dari satu bentuk ke bentuk lain.  Proses perubahan ini disebut transduksi sinyal.

Lantas bagaimana komunikasi antar sel sanggup terjadi? Menggunakan apa? Jawabannya sanggup anda dapatkan pada klarifikasi di bawah.

Molekul sinyal (Ligan)

Sel tumbuhan dan sel binatang melaksanakan komunikasi memakai molekul sinyal ekstraseluler yang disebut ligan. Komunikasi ini bertujuan untuk mengontrol metabolisme sel, pertumbuhan, diferensiasi jaringan, sintesis protein dan sekresi protein serta mengatur komposisi cairan ekstraseluler.

Molekul sinyal atau ligan ini di-sintesis (dibuat) dan di-sekresikan oleh sel sinyal. Satu molekul sinyal hanya menghasilkan satu respon spesifik pada sel sasaran yang mempunyai reseptor spesifik (sesuai respon).

Pada organisme multiseluler, molekul sinyal sanggup berupa molekul hidrofilik atau hidrofobik. Kedua kelompok molekul ini mempunyai prosedur yang berbeda dalam proses kerjanya didalam sel.

Beberapa molekul sinyal hidrofibik contohnya steroid, retinoid dan tiroksin sanggup berfungsi baik di dalam sel maupun berikatan dengan reseptor intraseluler (antar sel). Reseptor intraseluler ada 2 macam, yaitu reseptor yang terdapat di sitoplasma (Cytoplasmic Receptor) dan di dalam inti sel (Nuclear Receptor).

Berbagai molekul kecil hidrofilik menyerupai (asam amino, lipid, dan asetilkolin), peptida dan protein dipakai untuk komunikasi antar sel.

Molekul sinyal berupa hormon steroid (estradiol, progesteron, testosteron), vitamin D3 dan asam retinoic yang sanggup menembus membran sel dan berikatan dengan reseptor spesifik intraseluler dan membentuk kompleks hormon­reseptor.

Kemudian translokasi ke dalam inti sel dan berikatan dengan elemen DNA yang responsif terhadap hormon­reseptor yang kompleks. Proses ini menjadikan diaktifkannya gen sasaran untuk mensintesis protein tertentu.

Cara komunikasi antar sel lainnya ialah melalui reseptor yang terdapat di permukaan membran sel (reseptor membran). Dalam hal ini molekul ligan bekerja sebagai ligan yang berikatan dengan molekul pemanis pada permukaan luar membran sel.

Ikatan ini menjadikan perubahan komponen reseptor di dalam sel atau menginduksi respons seluler yang spesifik. Proses tersebut dikenal dengan sinyal transduksi.

Salah satu kelompok reseptor pada permukaan membran yang mengaktivasi protein G dikenal dengan G protein­coupled receptors (GPCRs). GPCRs di temukan pada semua sel eukariotik, mulai dari yeast (ragi/sejenis jamur) hingga manusia.


Manusia sanggup mengkode beberapa ribu GCPR. Termasuk di sini reseptor pada mata, peraba, perasa, beberapa reseptor neurotransmiter dan reseptor hormon yang mengontrol metabolisme karbohidrat dan asam amino pada umumnya.

MOLEKUL SINYAL DAN RESEPTOR MEMBRAN

Komunikasi memakai yang sinyal ektraseluler biasanya melibatkan beberapa langkah berikut :
  1. Sintesis
  2. Pelepasan molekul sinyal oleh sel sinyal
  3. Transpor sinyal menuju sel target
  4. Molekul sinyal berikatan ke protein reseptor untuk mengaktivasinya
  5. Inisiasi satu atau lebih jalur sinyal transduksi yang telah diaktivasi oleh reseptor
  6. Terjadi perubahan spesifik pada fungsi seluler, metabolisme atau perkembangan dan
  7. Pelepasan sinyal sehingga sering kali menjadikan terhentinya respon seluler.

Sebagian besar reseptor diaktivasi oleh ikatan molekul dengan membran (misalnya hormon, faktor pertumbuhan, neurotransmiter dan feromon ). Terdapat beberapa cara komunikasi sel yang memakai reseptor membran yaitu juktakrin, otokrin, parakin dan endokrin.
Signalling juktakrin

Signalling juktakrin merupakan komunikasi dua sel yang berdekatan dengan membentuk pori yang menghubungkan kedua sel tersebut sehingga ion dan molekul terkecil sanggup melalui pori yang terbentuk.

Signalling otokrin

Signalling otokrin sel atau sel­-sel merespons molekul yang di sekresikannya sendiri.

Sinyal ini juga dijumpai pada sel­-sel tumor yang Man-sekresi faktor pertumbuhan secara berlebihan hingga menginduksi proliferasi sel yang tidak terkendali. Hal ini menjadikan terbentuknya tumor yang sanggup menekan jaringan atau organ yang ada di sekitarnya.

Signalling parakrin

Signalling parakrin, merupakan komunikasi antar sel jarak pendek. Sel signal mensekresi molekul sinyal targetnya pada sel­-sel yang berdekatan dengan sel sinyal.

Misalnya epinefrin merupakan neutotransmiter yang dilepaskan oleh satu sel saraf ke sel saraf lainnya atau sel saraf ke efektor pada otot rangka (merangsang atau menghambat konstraksi). Kemudian sanggup berikatan dengan reseptor membran pada sel-­sel sasaran yang ada di sekitarnya dan menginduksi perubahan di dalam sel target.

Signalling endokrin

Signalling endokrin merupakan pola komunikasi antar sel jarak jauh alasannya sel sinyal terletak di lokasi yang relatif jauh dari sel target. Dalam sinyal ini molekul sinyalnya ialah hormon. Molekul sinyal sanggup hingga ke sel sasaran alasannya ditransfor melalui darah atau cairan ektraseluler lainnya.

Signalling endokrin contohnya terjadi pada siklus reproduksi wanita. Hormon yang terlibat sanggup berupa peptida atau steroid. Hormon peptida contohnya follicle stimulating hormon (FSH), Lutenizing Hormon (LH) dan Gonadotropin. Sedangkan hormon steroid contohnya estrogen dan progesteron.
Mekanisme signalling endokrin pada siklus reproduksi wanita

SINYAL TRANSDUKSI INTRASELULER

Sinyal tranduksi merupakan proses pengubahan ikatan molekul sinyal pada reseptor sel sasaran untuk menghasilkan respon biologis. Dalam hal ini terdapat second messenger yang bekerja sebagai biro sinyal transduksi. Second messenger ini sanggup membawa sinyal dari beberapa reseptor.

Dalam sinyal transduksi ikatan dengan ligan (first messenger) pada beberapa reseptor membran dalam waktu singkat sanggup meningkatkan atau menurunkan konsentrasi molekul kecil yang merupakan second messenger. Beberapa molekul berikut contohnya cAMP (siklik AMP), cGMP, DAG (1,2­ diasilgliserol) dan inositol trifosfat (IP3) yang berperan sebagai Second messenger.

IKATAN RESEPTOR­ PROTEIN G (GPCR) YANG MENGAKTIVASI ATAU MENGHAMBAT ADENIL SIKLASE


Banyak sekali reseptor membran yang bekerjasama dengan signal transduksi protein G. Semua GPCR terdiri atas tujuh segmen dimana terminal N terdapat diluar membran dan terminal C terdapat didalam sitosol.

Demikian pembahasan perihal komunikasi antar sel yang sanggup kami sampaikan. Jangan ragu untuk menulis komentar kalau ada yang ditanyakan. Terima kasih.
Sumber http://www.biologi-sel.com