Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 3 Perbedaan Autobiografi Dan Memoar Dalam Bahasa Indonesia

Konten [Tampil]

Dua diantara jenis-jenis karangan semi ilmiah ialah autobiografi dan memoar. Kedua jenis karangan ini merupakan jenis karangan yang sama-sama berkisah wacana kehidupan seorang tokoh. Selain itu, keduanya juga sama-sama ditulis oleh si tokoh. Artinya, kedua karangan  ini merupakan karangan yang yang mengisahkan kehidupan seorang tokoh yang ditulis oleh tokoh itu sendiri.


Meskipun memiliki banyak persamaan, keduanya tenyata juga memiliki sejumlah perbedaan yang menempel di keduanya. Perbedaan keduanya tersebut akan dibahas khusus pada artikel kali ini. Adapun bahasan tersebut ialah sebagai berikut ini!


1. Isi Cerita yang Disampaikan


Perbedaan pertama yang menempel di keduanya ialah isi kisah yang terkandung di dalam keduanya. Dari segi ini, bisa dibilang bahwa karangan autobiografi merupakan karangan yang isinya paling banyak dan panjang. Hal itu dikarenakan karangan ini berisi kisah hidup si tokoh secara lengkap, mulai dari ketika pertama ia terlahir ke dunia, hingga kisah si tokoh di kehidupannya yang sekarang.


Di lain pihak, karangan memoar dibilang lebih sederhana dan pendek isinya. Hal itu disebabkan lantaran memoar hanya menceritakan salah satu pengalaman hidup si tokoh yang sangat membekas dari di diri si tokoh tersebut. Misalnya: si tokoh memiliki pengalaman berkeliling luar negeri yang sangat berkesan baginya. Pengalaman tersebut kemudian ia tuangkan ke dalam sebuah goresan pena yang kelak akan menjadi sebuah memoar.


2. Penulis Karangan Tersebut


Perbedaan kedua yang menempel dalam autobiografi dan memoar ialah penulis dari karangan tersebut. Jika dilihat dari segi ini, boleh dkata karangan autobiografi lebih banyak penulisnya dibanding dengan memoar. Sebab, meskipun harus di tulis oleh si tokoh yang bersangkutan, autobiografi ternyata juga bisa ditulis bersama dengan penulis pendamping atau juga bisa dengan penulis bayangan (ghostwriter). Banyaknya penulis autobiografi biasanya disebabkan oleh terbatasnya waktu dan kemampuan si tokoh untuk menciptakan autobiografinya, sehinga si tokoh pun meminta derma dari penulis pendamping atau penulis bayangan guna membantu terselesaikannya autobiografi yang hendak dibuat. Di lain tempat, orang yang menulis memoar biasanya ialah si tokoh tersebut tanpa perlu derma dari penulis lainnya.


3. Sudut Pandang yang Dipakai


Letak perbedaan terakhir antara autobiografi dan memoar ialah penggunaan sudut pandang yang digunakan oleh karangan tersebut. Karangan autobiografi bisa dibilang merupakan karangan dengan sudut pandang yang lebih luas. Sebab, selain menggunakan sudut pandang orang pertama atau subjektif, autobiografi juga bisa menggunakan sudut pandang orang ketiga (objektif) layaknya karangan biografi. Hal ini berbeda dengan memoar, yang hanya menggunakan sudut pandang orang pertama dalam proses penulisannya.


Itulah beberapa perbedaan yang menempel pada autobiografi dan memoar. Dari pembahasan di atas, kita bisa simpulkan meskipun terlihat sama dan punya beberapa kesamaan, karangan autobiografi dan memoar ternyata memiliki sejumlah perbedaan yang menciptakan mereka berbeda satu sama lain.


Dengan telah ditampilkannya semua letak perbedaan tersebut, maka artikel ini akan diakhiri cukup hingga di sini saja. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai perbedaan autobiografi dan memoar khususnya, maupun mengenai bahan pembelajaran bahasa Indonesia.


Jika pembaca ingin mengetahui rujukan lain yang berkaitan dengan autobiografi dan karangan semi ilmiah, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: perbedaan biografi dan autobiografi dalam bahasa Indonesia, contoh biografi singkat, contoh biografi pahlawan, contoh biografi orang sukses, contoh autobiografi singat dengan diri sendiri, dan artikel contoh esai sastra. Terima kasih.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com