Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Tumpuan Kisah Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan

Konten [Tampil]

Salah satu di antara jenis-jenis sudut pandang dalam cerita ialah sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Dalam sudut pandang ini, penulis dongeng melibatkan diri menjadi salah satu tokoh dalam dongeng buatannya. Bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai pendamping dari tokoh utama cerita. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui ibarat apa teladan dongeng yang memakai sudut pandang ini. Contoh dongeng tersebut bisa disimak sebagaimana berikut ini!


Tentang Curhatan Sahabatku


Aku masih melihatnya termenung di sebelahku. Aku merasa, ia tengah bersedih, Tetapi, saya tak tahu apa yang membuatnya bersedih. Untuk memecah ketidaktahuanku itu, saya pun lantas bertanya kepadanya. “Kau, kenapa?” Dia masih terdiam, belum juga menjawab tanya. Setakat, ia pun berujar, “aku baik-baik saja.”


Ah, kau pembohong! ujarku dalam hati. Bagaimana tak bohong, mulutnya berujar tak apa, tapi mukanya mengisyaratkan kalau ia tengah ada apa-apa. “Ya, sudah kalau begitu. Kalau ada yang ingin kau ceritakan, ceritakan saja kepadaku. Aku niscaya siap mendengarkanmu,” ujarku menimpalinya. Aku pun pergi meningalkannya sehabis itu.


bebebrapa hari kemudian, ia pun mengirim pesan via WhatsApp kepadaku. Alya, hari ini kau sibuk, nggak? Aku mau ketemu, mau curhat sama kamu, suara pesannya kepadaku. Aku pun mengiyakan pesan itu seraya bertanya, mau curhat di mana? Kapan? Beberapa menit kemudian ia membalas di rumahmu saja. Nanti sore. Aku pun mengiyakan saja permintaannya itu.


Sorenya, ia pun tiba ke rumahku. Ada pemandangan gila yang kulihat dari dirinya. Aku melihatnya adanya kantung matanya yang menghitam, dan lebam biru di pipinya yang sebelah kiri. Dia pun juga membawa tas yang kelihatannya isinya banyak itu.


“Yuk, masuk saja eksklusif ke kamarku,” ungkapnya kepadaku.


Steelah berbasa-basi sejenak, ia pun eksklusif memburaikan apa yang ada di hatinya selama ini.


“Ya, kau tahu, nggak, aku tuh selama ini selalu disiksa oleh orangtuaku. Aku selalu saj menjadi pelampiasan dari setiap kemarahan mereka. Setiap mereka marah, entah alasannya ialah pekerjaan mereka, atau alasannya ialah kakaku bermasalah, niscaya saya yang menjadi kambing hitamnya. Mulai dari dimarahi, hingga dipukul sudah saya rasakan. Ini juga tdai saya dipukul oleh mereka. Aku sudah nggak kuat lagi, Ya. Ini juga saya kabur rahasia dari u\rumah….”


Ceritanya pun terhenti oleh isakan tangisnya sendiri. Aku pun ikut tersedu karenanya. Di ketika ibarat ini, saya tak bisa menasihati ia atau memotivasinya dengan kata-kata bijak. Percuma, murung dan sakit hatinya itu takkan luruh oleh motivasi dan kata bijak yang sumir. Aku pun hanya bisa merangkulnya, sembari pelan-pelan memeluk tubuhnya yang rapuh itu. Sungguh malangnya dirimu, sahabatku.


Demikianlah teladan dongeng sudut pandang orang pertama pelaku sampiingan dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan gres bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai dongeng dan sudut pandang khusnya, maupun mengenai bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula kalau terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih.


Jika pembaca ingin menambah tumpuan soal cerita, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu: contoh dongeng sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, contoh dongeng orisinil dari Banyumas, alur cerita, jenis-jenis alur cerita, tahapan dalam alur cerita, dan contoh dongeng singkat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com