√ Gymnospermae (Biji Terbuka) : Pengertian, Ciri, Klasifikasi
Konten [Tampil]
A. PENGERTIAN TUMBUHAN GYMNOSPERMAE (BIJI TERBUKA)
Tumbuhan (Plantae) merupakan kelompok yang paling banyak terdapat di bumi ini. Pengelompokkan flora menurut pada ada atau tidaknya jaringan pembuluhnya. Berdasarkan jaringan pembuluhnya, flora di bagi atas dua macam yaitu, flora tidak berpembuluh dan flora berpembuluh.
Tumbuhan tidak berpembuluh merupakan kelompok untuk tumbuhan-tumbuhan yang tidak mempunyai organ daun sejati (sesungguhnya), batang dan akar, atau flora ini juga disebut dengan flora tingkat rendah. Contoh flora tidak berpembuluh yakni Alga (Ganggang) dan Bryophyta (Lumut).
Tumbuhan berpembuluh merupakan kelompok untuk tumbuhan-tumbuhan yang mempunyai organ daun sejati (sesungguhnya), batang dan akar. Tumbuhan berpembuluh juga dikenal dengan istilah flora tingkat tinggi. Tumbuhan yang termasuk ke dalam flora berpembuluh yakni flora paku (Pteridophyta) dan flora biji (Spermatophyta). Tumbuhan biji (Spermatophyta) terbagi atas dua kelompok yaitu flora berbiji tertutup (Angiospermae) dan juga flora berbiji terbuka (Gymnospermae). Artikel ini akan fokus membahas perihal flora biji terbuka (Gymnospermae).
Gymnospermae berasal dari Bahasa Yunani, gymnos artinya telanjang atau terbuka dan spermae artinya biji. Secara Bahasa, Gymnospermae yakni flora yang mempunyai biji terbuka. Disebut dengan biji terbuka karena, bakal bijinya terbuka atau tidak dilindungi oleh daun-daun buahnya.
![]() |
PENGERTIAN, STRUKTUR DAN KLASIFIKASI GYMNOSPERMAE (BIJI TERBUKA) |
B. CIRI TUMBUHAN GYMNOSPERMAE (BIJI TERBUKA)
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Bakal biji tidak dilindungi oleh daun buah, itulah sebabnya flora ini disebut dengan flora gymnospermae.
- Umumnya berupa pohon besar.
- Pada batangnya terdapat kambium, sehingga batang sanggup membesar.
- Umumnya mempunyai akar tunggang. Dan flora gymnospermae mempunyai berkas pengangkut berupa floem dan xylem.
- Bentuk daunnya berupa jarum atau sisik mirip daun pohon pinus dan cemara, dan ada juga yang daunnya lebar mirip daun melinjo.
- Tidak mempunyai bunga sesungguhnya.
- Alat perkembangbiakannya berupa strobilus atau disebut dengan runjung. Strobilus ini terdiri atas dua yaitu, strobilus jantan dan strobilus betina. Strobilus jantan berupa kumpulan kantung-kantung sari yang berisi serbuk sari dan mengandung sperma. Sedangkan strobilus betina mengandung bakal biji yang berisi sel telur.
- Beberapa flora Gymnospermae mempunyai alat kelamin (jantan dan betina) pada satu pohon, namun ada juga yang terpisah.
C. STRUKTUR TUMBUHAN GYMNOSPERMAE (BIJI TERBUKA)
Tumbuhan Gymnospermae yakni flora berkayu dengan bentuk badan pada umumnya yakni pohon besar. Bagian kayu tersebut merupakan berkas pembuluh angkut kolateral terbuka. Saat batang dipotong secara melintang atau penampang melintang batang flora Gymnospermae, berkas angkut tersebut akan terlihat mirip tersusun dalam suatu lingkaran. Batang juga mengalami penebalan atau pertumbuhan sekunder, yang disebabkan lantaran batang pada flora Gymnospermae mempunyai kambium.
Salah satu ciri flora Gymnospermae yakni mempunyai berkas pengangkut yaitu berupa xylem dan floem. Namun, xylem pada Gymnospermae tidak mempunyai pembuluh kayu melainkan hanya trakeid saja. Trakeid yakni sel xylem yang berfungsi sebagai penunjang. Sedangkan, floem pada flora Gymnospermae tidak ada sel pengiring.
D. KLASIFIKASI TUMBUHAN GYMNOSPERMAE (BIJI TERBUKA)
Tumbuhan Gymnospermae terbagi atas 4 divisi yaitu:
1. Coniferophyta (konifer)
Coniferophyta merupakan divisi dengan anggotanya yang masih sanggup dijumpai hingga sekarang. Tumbuhan konifer umumnya tidak mengalami gugur daun, daunnya berbentuk mirip jarum, berupa pohon, mempunyai strobilus yang berbentuk mirip kerucut. Strobilus pada flora konifer ada dua, yaitu strobilus jantan dan strobilus betina. Strobilus jantan menghasilkan serbuk sari yang mengandung sperma. Dan strobilus betina merupakan strobilus biji yang mengandung sel telur.
Penyerbukan flora konifer ini umumnya dibantu oleh angina, dimana angina menjadikan serbuk sari dari strobilus jantan akan jatuh dan melekat pada bakal biji yang terdapat pada sisik strobilus betina. Lalu, sel sperma yang terdapat di dalam serbuk sari akan bertemu dengan sel telur yang ada di dalam bakal biji dengan pinjaman buluh serbuk. Selanjutnya, terjadilah fertilisasi yang membentuk biji dengan sayap tipis dan biji ini sanggup diterbangkan oleh angin kemana saja. Jika biji tersebut jatuh di tempat yang sesuai atau sempurna maka biji tersebut akan tumbuh menjadi kecambah, dan akan berubah menjadi flora baru.
Salah satu pola dari flora konifer yakni pohon pinus (Pinus merkusii). Umumnya, flora pinus ini selalu berumah satu (yaitu strobilus jantan dan strobilus betina berada pada satu pohon). Biasanya, strobilus jantan terletak di ujung ranting dan strobilus betina terletak di erat pangkal cabang. Pada strobilus betina banyak terdapat sisik yang tersusun secara spiral. Bakal biji terletak diantara sisik tersebut. Kulit dari flora ini biasanya sanggup menghasilkan terpentin. Contoh flora konifer: Pinus, Cupressus, Araucaria, Agathis, Sequoia, Juniperus, Taxus.
![]() |
PINUS sp |
2. Cycadophyta (sikas)
Cycadophyta merupakan anggota divisi yang paling primitif dari anggota lainnya. Tumbuhan ini banyak ditemukan di tempat tropis hingga sub-tropis. Ciri yang paling khas dari flora ini yakni batangnya yang tidak bercabang, dan mempunyai daun yang beragam (di dalam satu tangkai daun terdapat banyak daun atau lebih dari satu). Hampir semua anggota dari flora ini berumah dua atau alat kelamin jantan dan kelamin betina berada di pohon yang berbeda. Pohon betina membentuk daun buah yang ibarat tangkai dan agak pipih, pada tepinya terdapat lekukan-lekukan yang berisi bakal biji. Sedangkan, pada pohon jantan terdapat kantung yang berisi serbuk sari.
Salah satu pola flora dari divisi ini yakni Cycas rumphii (pakis haji). Pakis haji merupakan tumbuhan yang dijadikan tumbuhan hias, juga akar tumbuhan ini bersimbiosis dengan anabaena (ganggang biru) yang berfungsi untuk mengikat nitrogen. Selain itu, flora ini juga merupakan sumber materi kertas, kayu lunak, materi bangunan, materi plastik, pernis, terpentin, damar, dan tinta cetak.
![]() |
CYCAS sp |
3. Ginkgophyta (ginkgo)
Anggota dari divisi Ginkgophyta yang masih ada yakni Ginkgo biloba (Ginkgo). Tumbuhan ginkgo berasal dari cina. Tumbuhan ginkgo berupa pohon besar, yang mana ketinggiannya sanggup mencapai > 30 meter. Daunnya bertangkai panjang dan lebar ibarat kipas, dengan belahan yang berlekuk pada penggalan dalam. Tulang daun menggarpu. Tumbuhan ginkgo berumah dua atau alat kelamin jantan dan betina tidak berada dalam satu pohon. Tumbuhan ini mempunyai biji yang berkulit keras, berwarna kuning, berukuran kira-kira sebesar kelereng, dan mempunyai aroma yang tidak enak. Pada bijinya terdapat kulit luar yang keras dan berdaging yang biasanya dimanfaatkan sebagai obat asma, mengatur tekanan darah dan sanggup dijadikan ramuan untuk pelengkap menjernihkan daya ingat.
![]() |
GINKGO BILOBA |
4. Gnetophyta (gnetum/melinjo)
Divisi gnetophyta mempunyai strobilus jantan yang tersusun secara majemuk, daunnya berhadapan. Seluruh pembuluh terdapat pada kayu sekunder dan tidak ada akses resin. Contoh dari divisi ini yakni Gnetum gnemon atau melinjo. Alat kelaminnya berada pada satu pohon atau berumah satu, tetapi letak bunga jantan dan bunga betina terpisah. Bijinya berbentuk bundar telur dan biasanya akan berwarna merah kalau sudah masak. Bagian daun muda, biji dan bunga melinjo sanggup dimanfaatkan sebagai sayur. Bijinya juga sanggup dijadikan kerupuk emping. Kulit kayunya dimanfaatkan sebagai materi kertas.
![]() |
GNETUM GNEMON |
Nah demikianlah pembahasan kali ini perihal Pengertian, Ciri dan Klasifikasi Gymnospermae (Tumbuhan Biji Terbuka). Semoga sanggup bermanfaat.
Sumber http://www.ilmudasar.com