√ 4 Jenis-Jenis Sudut Pandang Dalam Dongeng Bahasa Indonesia
Selain alur cerita, ada satu unsur penting yang mesti digunakan dalam penulisan sebuah cerita. Adapun unsur tersebut yakni sudut pandang. Sudut pandang sendiri yakni cara seorang penulis menempatkan dirinya dalam suatu cerita; apakah berperan sebagai pelaku, ataukah berperan sebagai saksi atas dongeng tersebut.
Sudut pandang sendiri terbagi atas beberapa jenis. Adapun jenis-jenis sudut pandang dalam dongeng sendiri akan dibahas khusus pada artikel ini, di mana pembahasan tersebut yakni sebagai berikut ini!
1. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Utama
Jenis-jenis sudut pandang yang pertama yakni sudut pandang orang pertama sebagai pelaku. Lewat sudut pandang ini, si penulis sengaja melibatkan diri dalam dongeng yang dibuatnya sendiri, dan si penulis pun berperan sebagai pelaku dalam ceritanya. Salah satu ciri khas sudut pandang ini yakni adanya penggunaan kata aku atau saya pada tokoh utama ceritanya.
Misalnya:
Aku di sini masih duduk termenung di dingklik taman ini. Aku masih mencerna apa maksud dari ucapannya tadi. Apakah beliau sudha tak inginkanku lagi? Atyau, saya selama ini hanya dianggap abu baginya?
2. Sudut Pandang Orang Pertama Sebagai Pelaku Sampingan
Dalam sudut pandang ini, penulis masih melibatkan diri dalam sebuah dongeng yang dibuatnya. Hanya saja, si penulis tak berperan sebagai tokoh utamanya. Melainkan, sebagai tokoh pendamping dari tokoh utama dari dongeng yang dibuatnya.
Misalnya:
Aku melihat semburat air mata di mata Devi. Apakah beliau bersedih? Aku pun memberanikan diri untuk bertanya padanya. Dia pun menjawab pertanyaanku. Bukan lewat balasan lisan, tapi lewat senyumnya yang ia paksakan.
3. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
Jenis-Jenis sudut pandang slanjutnya yakni sudut pandang orang ketiga pengamat. Dalam sudut pandang ini, penulis sama sekali tak terlibat dalam ceritanya. Dia hanyalah berperan sebagai orang yang benar-benar menceritakan isi dari ceritanya. Dalam sudut pandang ini, si penulis mencoba mengisahkan kehidupan satu tokoh secara fokus tanpa menceritakan tokoh-tokoh lainnya.
Penggunaan kata ia dan dia adalah ciri khas dari sudut pandang ini. Akan tetapi, si penulis dongeng juga kadang lansung menyebutkan nama tokoh dalam penggambaran sudut pandang ini.
Misalnya:
(a) Dia masih termenung di dingklik taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah saya di matamu? gerutunya di dalam hati.
(b) Marrissa masih termenung di dingklik taman itu. Dia masih tertusuk oleh ucapan lelaki itu. Sebegitu kecilkah saya di matamu? Gerutu wanita berusia 20 tahun itu dalam hatinya.
4. Sudut Pandang Orang Ketiga Serba Tahu
Jenis-jenis sudut pandang yang terakhir yakni sudut pandang orang ketiga serba tahu. Jenis sudut pandang ini bahwasanya hampir sama dengan jenis sudut pandang yang ketiga. Hanya saja, dalam sudut pandang ini, si penulis tidak hanya menceritakan satu tokoh saja, melainkan semua tokoh yang ada di dalam ceritanya.
Misalnya:
Marrissa masih menangis tersedu di taman itu. Dia masih terpukul atas apa yang diucapkan Jordan kepadanya. Di sisi lain, Jordan yang mengucapkan hal itu juga menangis tersedu tatkala beliau meninggalkan taman itu.
Demikianlah beberapa jenis sudut pandang dalam dongeng bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah rujukan soal cerita, maka pembaca dapat membuka beberapa artikel berikut, yaitu: jenis-jenis alur cerita, tahapan dalam alur cerita. unsur intrinsik dan ekstrinsik, contoh dongeng singkat, contoh dongeng pengalaman pribadi, dan contoh dongeng alur maju. Sekian dan juga terima kasih.
Referensi:
Sumber aciknadzirah.blogspot.com