√ Struktur Kulit Insan Beserta Fungsinya Masing-Masing
Struktur Kulit Manusia Beserta Fungsinya Masing-Masing – Kulit ialah jaringan yang tersusun atas sekumpulan sel – sel sejenis untuk menjalankan fungsi tertentu. Pada binatang dan manusia, jaringan epitel ialah jaringan kulit sementara pada flora jaringan kulitnya ialah jaringan epidermis. Kulit merupakan suatu lapisan jaringan yang berperan sebagai pembatas atau pemisah. Namun sebetulnya kulit mempunyai peranan yang lebih dari hal tersebut. Seperti pada kelompok binatang vertebrata lainnya, kulit insan berkembang dari lapisan ektoderm. Jaringan kulit menyusun bab terluar atau paling dalam pada suatu organ. Namun, kulit yang akan kita bahas dalam artikel ini ialah kulit dari bab sistem integumen pada manusia. Sinstem integumen merupakan suatu sistem penutupan “pembungkus” pada suatu organisme. Sistem dibangun oleh epidermis dan lapisan dermis serta derivatnya. Contoh pada kelompok ikan tutup tubuhnya ialah lendir atau sisik, pada reptil sisik atau tanduk, pada burung bulu, dan pada insan rambut.
Kulit pada insan merupakan suatu satuan dari sistem integumen. Secara umum, kulit berfungsi sebagai:
1. Pelindung
Kulit disusun atas lapisan sel epitel pipih yang susunannya sangat rapat. Hal ini berkaitan dengan fungsinya sebagai garis pertahanan pertama dalam sistem kekebalan tubuh. Dengan struktur yang demikian, kulit sanggup melindungi jaringan yang ada dibawahnya dari kerusakan mekanis (gesekan, goresan) dan juga masuknya patogen.
2. Indera peraba
Di lapisan kulit terdapat reseptor mekanis dan suhu yang berperan untuk menangkap rangsang sentuhan serta suhu. Panas, dingin, sentuhan, rasa nyeri, dan tekanan ialah jenis rangsang yang ditangkap oleh kulit.
3. Pengatur suhu
Hipotalamus merupakan sentra yang mengatur suhu. Terkait dengan proses pengaturan suhu badan bersama dengan hipotalamus, pelebaran pembuluh darah serta produksi keringat di kulit akan dilakukan ketika suhu terlalu tinggi (panas). Pengeluaran keringat ini merupakan upaya membuang kelebihan panas tubuh, sehingga suhu badan tetap stabil.
4. Isolator tubuh
Cadangan lemak yang diseimpan di kulit berfungsi sebagai penghangat badan “swether”. Hal ini terkait dengan prosedur pengaturan suhu. Namun, lapisan lemak yang terlalu tebal menjadikan badan mengalami obesitas dan menjadikan gangguan lainnya.
5. Mengeluarkan keringat
Kelebihan garam akan dibuang dalam bentuk keringan (bercampur air). Pada lapisan dermis terdapat kelenjar keringat yang memproduksi keringat. Selain itu, keringat merupakan salah satu prosedur badan memjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Keringat aktif diproduksi terkait dengan prosedur pengaturan suhu serta pada ketika badan merasa tertekan atau terkait penyakit tertentu.
6. Tempat pembentukan vitamin D
Vitamin D merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak. Tubuh membutuhkan vitamin ini untuk membangun tulang serta gigi. Namun, vitamin D di dalam masakan (sumber) ialah masih dalam bentuk provitamin D. Provitamin D dari masakan akan disimpan di dalam lapisan kulit (lapisan lemak). Pembentukan vitamin D dari provitamin D ini membutuhkan rangsang cahaya matahari. Dengan adanya cahaya matahari maka kita sanggup mendapat vitamin D dari makanan. Pembentukannya ini terjadi di lapisan hipodermis, kawasan dimana lapisan D disimpan bersama lemak.
7. Tempat menyimpan cadangan lemak
Lapisan pada kulit bawah (hipodermis) disusun atas jaringan lemak yang berfungsi menyimpan cadangan lemak yang berfungsi sebagai eneri cadangan. Lemak yang disimpan berasal dari makanan, serta kelebihan glukosa yang diubah menjadi senyawa lemak. Pada ketika badan kekurangan energi, maka akan cadangan lemak akan dipecah untuk mencukupi kebutuhan energi.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa kulit insan merupakan satu kesatuan dari beberapa lapisan jaringan epitel yang menyusun sistem integumen. Kulit insan disusun atas tiga lapisan utama yang mempunyai fungsi dan peranan bagi tubuh, yaitu:
A. Lapisan Epidermis
Lapisan epiderms disebut juga sebagai lapisan kulit ari. Epidermis merupakan lapisan terluar dan berfungsi sebagai pelindung dari serangan mekanis atau msuknya patogen. Susunan sel epitel gepeng yang sangat rapat menunjang tugas dan fungsi lapisan ini sebagai pelindung. Lapisan ini disusun atas empat lapisan yaitu:
1. Germinativum
Germnativum ialah lapisan paling bawah pada epidermis. Lapisan ini bersifat embrional, artinya aktif mengadakan pembelahan. Germinativum atau membran basal akan membentuk sel – sel gres dengan tujuan untuk regenerasi sel. Pada lapisan paling atas akan terkelupas, maka harus digantikan dengan sel baru. Membran basal ini yang menghubungkan lapisan epidermis dengan lapisan dermis. Batas pembuluh darah di dermis berada di lapisan ini, seterusnya penghantaran masakan akan dilakukan melalui transfer antar sel.
2. Granulosum
Merupakan lapisan yang berada di atas germinativum, sel – sel gres yang dibuat germinativum akan memasuki granulosum. Sementara sel – sel yang usang akan menyusun lapisan di atasnya lagi (lusidum). Di lapisan ini akan terjadi pigmentasi, yaitu pembentukan pigmen. Melanin ialah pigmen atau warna kulit pada insan yang berwarna kecoklatan, semakin banyak melanin semakin gelap. Pigmen pada seseorang ditentukan oleh gen. Pembentukan pigmen ini akan dirangsang oleh sinar matahari. Pada bab kulit yang terbuka (terpapar matahari secara langsung) akan mempunyai warna kulit lebih gelap, dikarenakan pigmen yang dibuat lebih banyak. Pigmen berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar uv matahari.
3. Lusidum
Sel – sel usang granulosum akan menggantikan sel – sel lusidum usang yang menggantikan lapisan di atasnya (korneum).
4. Korneum
Korneum ialah lapisan terluar disusun sel – sel yang mengalami kematian. Hal ini dikarenakan distribusi nutrisi tidak hingga pada lapisan ini. Oleh alasannya ialah itu, sel – sel pada lapisan ini akan mengelupas secara terencana dan kedudukannya akan digantikan oleh lapisan sel yang ada di bawahnya. Korneum disebut juga kulit tanduk, alasannya ialah sel – selnya mengalami keratinasi.
B. Lapisan Dermis
Merupakan lapisan kedua atau lapisan tengah. Dermis lebih tebal dari epidermis. Lapisan dermis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kulit dengan jaringan dibawahnya. Dermis mengandung pembuluh darah, saraf, indera, nalar rambut, kelenjar keringt, dan kelenjar minyak.
Rambut merupakan derivat dari epidermis yang menutupi badan insan dan mamalia lainnya. Proses terbentuknya rambut ialah berasal dari proses inv@gin@si (pelekukan ke arah dalam) lapisan epidermis ke lapisan dermin. Sehingga folikel (akar) rambut terletak pada bab dermis. Kelenjar minyak terletak erat dengan akar rambut, fungsinya ialah untuk melumasi dan memberi nutrisi rambut. Sementara, salah satu fungsi kulit sebgai organ ekskresi ialah mengeluarkan keringat yang mengandung air dan garam. Pengeluaran keringat ini merupakan salah satu prosedur badan mempertahankan keseimbangan cairan. Keringan diproduksi oleh kelenjar keringat yang akan dibuang ke luar badan melalui pori – pori.
Bagian dermis mengandung pembuluh darah, yang artinya bila kita tersayat dan meneluarkan darah artinya luka tersebut hingga menembus pada lapisan dermis. Sementara serabut – serabut saraf berperan untuk menangkap dan meneruskan rangsang yang datang.
C. Lapisan Hipodermis
Lapisan hipodermis ialah lapisan terdalam. Lapisan ini disebut juga lapisan jaringan ikat alasannya ialah disusun oleh jaringan lemak. Lapisan ini berfungsi untuk menyimpan cadangan lemak. Semakin banyak lemak yang ada di dalam tubuh, maka lapisan hipodermis makin tebal. Lemak – lemak ini disimpan di dalam sel – sel adiposit. Simpanan lemak ini berfungsi sebagai alas badan dan juga sebagai penghangat alami bagi tubuh.
Sumber https://www.kakakpintar.id