√ 25 Macam Kelainan Dan Gangguan Pada Sistem Pencernaan
25 Macam Kelainan dan Gangguan pada Sistem Pencernaan – Melalui sistem pencernaan, badan akan mendapat nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Makanan akan masuk, dicerna, dan diserap di dalam sistem pencernaan. Namun, bagaimana kalau sistem pencernaan mengalami gangguan??? Tentu proses pencernaan akan terganggu, begitu pula dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh. Kelainan sistem pencernaan ini sanggup disebabkan oleh malnutrisi atau infeksi patogen yang masuk bersama kuliner atau merusak kualitas kuliner atau sanggup pula kerusakan organ yang disebabkan oleh kerusakan jaringan. Apa saja kelainan dan gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan??? Berikut uraian lengkapnya.
1. Askorbut
Askorbut atau disebut juga sariawan merupakan gangguan pencernaan yang menyerang tempat lisan pada bibir dan lidah. Gangguan ini disebatkan oleh defisiensi vitamin C yang berperan sebagai dalam kekebalan tubuh. Sariawan diawali dengan tanda-tanda panas dalam kemudian muncul luka pada tempat sekitar bibir dan lidah. Meskipun tergolong gangguan ringan, sariawan sanggup mengganggu pencernaan makanan. Turunnya nafsu makan dikarenakan rasa sakit yang diderita tentu akan menciptakan sanggup mengalami gangguan yang lebih besar menyerupai malnutrisi (kekurangan gizi).
2. Xerostomia
Xerostomia merupakan kelainan yang menimbulkan produksi saliva sangat sedikit. Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam lisan yang berfungsi menghasilkan ludah atau saliva yang membantu pencernaan secara kimiawi. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase yang berperan dalam memecah amilum suatu senyawa karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat sederhana (maltosa atau glukosa). Dengan kelainan ini maka pencernaan karbohidrat akan terganggu.
3. Ulitis
Ulitis merupakan gangguan yang menyerang gusi. Gejala yang ditimbulkan ialah gusi bisul sehingga menjadikan rasa sakit dikala mengunyah makanan.
4. Karies gigi
Gigi berlubang merupakan gangguan yang menyerang gigi. Pengeroposan gigi ini diakibatkan oleh infeksi basil lantaran adanya penumpukan kuliner pada sela – sela gigi. Bakteri mencerna sisa kuliner tersebut sehingga menghasilkan senyawa yang menciptakan pengeroposan gigi.
5. Parotitis
Parotitis atau disebut juga dengan gondongan yaitu suatu gangguan yang menyerang kelenjar parotis yaitu kelenjar ludah yang terdapat di bawah telinga. Gangguan ini disebabkan oleh adanya infeksi virus gondong yang menimbulkan kelenjar ini membengkak.
6. Stomatitis
Stomatitits yaitu gangguan yang menyerang jaringan lisan dan gusi. Bisa jadi stomatitits yaitu tingkat akut tanda-tanda sariawan yang tak kunjung sembuh.
7. Peritonitis
Adalah gangguan yang menyerang selaput pelindung perut atau peritonium yang disebabkan oleh infeksi patogen atau kerusakan akhir kecelakaan.
8. Gastritis
Gastritis yaitu radang yag menyerang lambung. Gangguan ini terjadi lantaran adanya infeksi patogen yang masuk bersama makanan. Kebersihan kuliner sangat penting dan memengaruhi organ penyusun sistem pencernaan. Penyebab lain dari ganngguan ini ialah tingginya sekresi asam lambung, sehingga dinding lambung menjadi teriritasi.
9. Ulkus
Ulkus atau tukak lambung yaitu gangguan yang menyerang lambung yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung sementara kuliner yang masuk sangat sedikit. Hipersekresi HCL ini menimbulkan dinding lambung terbakar. Membran mukosa yang berfungsi melindungi dinding lambung tidak bisa melindungi lambung. Infeksi Helicobacter pylori yang tahan dengan asam lambung mengeluarkan toxin yang merusak membran mukosa.
10. Kolik
Kolik yaitu rasa terbakar yang ditimbulkan lantaran terlalu banyak mengonsumsi kuliner pedas atau beralkohol. Senyasa capsisin pada cabe mengikis dinding lambung sehingga menimbukan iritasi.
11. Diare
Diare merupakan gangguan pencernaan yang terjadi pada usus besar. Gangguan ini menimbulkan terganggunya proses penyerapan air di dalam usus besar. Hal ini disebabkan lantaran adanya infeksi basil E.c0l1 yang jumlahnya diambang batas normal. Sanitasi yang kurang merupakan salah satu alasan seringnya terjadi gangguan ini.
12. Tipus
Tipus atau tifoid yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi basil Salmonella typhii yang menyeranng usus halus. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini ialah demam, sakit kepala disertai nyeri perut dan penurunan nafsu makan. Tipus merupakan wabah yang kerap terjadi pada sanitasi yang kurang baik. Penyebaran penyakit ini sangat cepat pada lingkungan dengan kebersihan yang rendah. Bakteri penyebab tipus terbawa feses dan penularannya sanggup melalui lalat.
13. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit yaitu gangguan pencernaan dikarenakan kurannya asupan berserat dalam makanan. Gangguan buang air besar ini terjadi lantaran badan juga kekurangan kadar air. Penyerapan air pada feses yang berlebihan menciptakan feses mempunyai tekstur yang padat dan keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.
14. Enteritis
Enteritis yaitu gangguan pencernaan pada usus halus yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri. Racun – racun yang dihasilkan oleh basil mengikis dinding usus sehingga sanggup menimbulkan gangguan pencernaan makanan. Dinding usus bisa menghasilkan enzim pencernaan kuliner dan juga pecahan penyerapan sari – sari kuliner yang telah dicerna.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
15. Kolitis
Kolitis yaitu gangguan yang terjadi pada usus besar. Dinding – dinding kolon (usus besar) mengalami perlukaan akhir infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sehingga sanggup mengggu proses penyerapan air yang sanggup menimbulkan diare disertai pendarahan.
16. Appendisitis
Appendisitis atau infeksi umbai cacing ialah gangguan yang disebabkan oleh perlukaan pada pecahan umbai cacing. Gangguan ini disebut juga dengan radang usus buntu. Umbai cacing merupakan pecahan usus yang mereduksi terdapat diantara persimpangan usus besar dari usus halus. Iritasi pada pecahan ini sanggup ditangani dengan pemotongan usus buntu. Terkadang iritasi pasa usus buntu disebabkan oleh menumpuknya biji – bijian menyerupai biji cabe atau jambu kerikil pada pecahan ini, sehingga menimbulkan iritasi.
17. Haemoroid
Haemoroid atau wasir juga termasuk gangguan pada sistem sirkulasi. Gangguan ini terjadi lantaran adanya pembengkakan pembuluh vena di sekitar anus. Sehingga ketika defekasi sanggup menimbulkan keluarnya darah. Hal ini terjadi pada orang yang sering duduk atau pada orang hami.
18. Hepatitis
Haepatitis merupakan penyakit yang menyerang hati yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme (virus). Hati merupakan kelenjar pencernaann yang berfungsi menghasilkan cairan empedu untuk pencernaa lemak. Jika fungsi hati terganggu maka akan mengganggu proses pencernaan kuliner di dalam tubuh.
19. Heartburn
Heartburn yaitu rasaterbakar ditenggorokan yang disebabkan oleh naiknya asam lambung dan hingga ke dinding esofagus dikala sfringter terbuka.
20. Batu empedu
Tersumbatnya susukan empedu lantaran ditemukannya endapan akan menimbulkan kerikil empedu. Kelainan ini akan menghalangi sekresi cairan empedu di dalam usus halus yang berperan dalam pencernaan lemak. Sehingga metabolisme lemak akan terganggu.
21. Infeksi cacing
Infeksi cacing menyerupai cacing pita, cacing perut, cacing kremi sanggup menghalangi proses perembesan nutrisi yang telah dicerna. Dengan demikian, sanggup menimbulkan badan kekurangan gizi. Disarankan untuk meminum obat cacing setidaknya tiap enam bulan sekali untuk pembasmian telur – telur cacing yang mungkin terbawa dalam makanan.
22. Malgizi
Penderita gizi jelek disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini sanggup terjadi lantaran faktor ekonomi atau lantaran konsumsi kuliner yang tidak sehat menyerupai kuliner cepat saji dan lainnya yang sanggup menghambat kecukupan gizi dalam tubuh.
23. Kanker
Kanker merupakan pertumbuhan sel badan yang tidak terkendali. Kanker usus sanggup terjadi dikarenakan adanya unsur yang memicu terjadinya kanker (radioaktif). Dengan demikian, proses pencernaan kuliner akan terganggu.
24. Disentri
Disentri ialah gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh adanya infeksi mikroba patogen (Entamoeba disentriae). Bakteri ini menyerang dinding usus halus sehingga menimbulkan iritasi. Penderita disentri akan mengalami diare yang disertai dengan darah serta berlendir.
25. Keracunan
Makanan kemasan mempunyai tanggal expired yang artinya batas waktu konsumsi. Jika kita memakan kuliner yang telah melewati batas konsumsi atau kuliner yang kemasannya rusak sanggup terjadi keracunan makanan. Makanan yang kemasannya rusak atau batas konsumsi yang lewat sanggup ditemukan sejumlah basil beracun yang sanggup menimbulkan penyakit.
Sumber https://www.kakakpintar.id