√ Teks Eksplanasi (Pengertian, Tujuan, Struktur, Dan Contoh)
Konten [Tampil]
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan artikel ihwal bahan Bahasa Indonesia : Teks Eksplanasi, mencakup Pengertian Teks Eksplanasi, Tujuan, Ciri-ciri, Struktur Teks Eksplanasi, beserta teladan Teks Eksplanasi (fenomena sosial, dan fenomena alam).
TEKS EKSPLANASI
1. Pengertian Teks Eksplanasi
Teks Eksplanasi adalah teks yang menandakan atau menjelaskan mengenai proses atau fenomena alam maupun sosial. [Restuti (2013:85)]
2. Tujuan Teks Eksplanasi
Tujuan Penulisan Teks Eksplanasi yaitu Untuk menjelaskan proses terciptanya sesuatu yang terjadi secara alamiah, atau proses bekerjanya fenomena alam maupun maupun sosial.
3. Ciri – Ciri Teks Eksplanasi
Suatu teks sanggup dikatakan sebuah teks ekplanasi jikalau mempunyai ciri – ciri menyerupai berikut :
1. Memuat info – info fakta. 2. Membahas suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau ilmu pengetahuan.
3. Bersifat informative dan tidak berusaha mensugesti pembaca untuk mempercayai hal yang dibahas di dalam teks.
4. Memiliki / memakai sequence markers, menyerupai pertama, kedua, ketiga, dsb. atau pertama, berikutnya, terakhir.
4. Struktur Teks Ekplanasi
via : slideshare.net
Teks ekplanasi terdiri dari kepingan – kepingan menyerupai di bawah ini :
a. Pernyataan umum / General Statement
Bagian pertama teks ekplanasi yaitu general statement atau yang disebut juga dengan pernyataan umum. Bagian ini memberikan topik atau permasalahan yang akan di bahas pada teks ekplanasi yang berupa citra umum mengenai apa dan mengapa suatu fenomena tersebut bisa terjadi. General statement ini harus ditulis semenarik mungkin biar para pembaca bisa tertarik untuk membaca isi teks secara keseluruhan.
b. Deretan Penjelas / Sequence of Explanation
Bagian ini mengandung klarifikasi – klarifikasi mengenai sebuah topik yang akan dibahas secara lebih mendalam. Bagian ini ditulis untuk menjawab pertanyaan how, bagaimana dan urutan alasannya yaitu – tanggapan dari sebuah fenomena yang terjadi. Bagian ini biasanya ditulis dalam 2 atau 3 paragraf.
c. Penutup / Interpretasi
Bagian terakhir dari teks ekplanasi yaitu closing yang mengandung intisari atau kesimpulan dari fenomena yang telah dibahas. Di dalam kepingan ini juga bisa ditambahkan saran atau juga tanggapan penulis mengenai fenomena tersebut.
a. Contoh Teks Ekplanasi ihwal fenomena sosial
URBANISASI
(Pernyataan Umum)
Akhir – final ini jumlah penduduk di kota – kota besar, menyerupai Jakarta mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Kenaikan jumlah penduduk ini disebabkan oleh sebuah fenomena sosial yang terjadi belakangan ini, yaitu Urbanisasi. Fenomena inilah yang mengakibatkan laju pertumbuhan penduduk yang tidak terbendung, sehingga sanggup mengakibatkan beberapa permasalahan – permasalahan yang timbul di kota besar. Lalu, apakah Urbanisasi itu, dan faktor – faktor apa saja yang mendorong fenomena sosial ini? Berikut yaitu klarifikasi mengenai urbanisasi.
(Deretan Penjelas)
Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Namun, berbeda dengan perspektif ilmu pengetahuan, Urbanisasi dipandang sebagai presentase jumlah penduduk yang tinggal di perkotaaan. Perpindahan penduduk ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu migrasi dan mobilitas penduduk. Migrasi yaitu perpindahan penduduk dari desa menuju kota untuk tujuan menetap. Sedangkan, mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya untuk tinggal sementara. Urbanisasi migrasi inilah yang menjadi penyebab utama melonjaknya jumlah penduduk di kawasan perkotaan. Perpindahan penduduk yang sangat massive ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
Faktor pendorong yaitu penyebab urbanisasi yang berasal dari desa itu sendiri. Faktor – faktor tersebut diantaranya, yang pertama lahan pertanian yang semakin sempit. Menyempitnya lahan pertanian di desa mengakibatkan orang – orang di desa tidak bisa lagi bekerja sehingga mengharuskan mereka untuk mencari pekerjaan lain di luar desa. Yang kedua yaitu terbatasnya sarana dan prasarana di desa. Ketiadaan sarana dan prasarana ini mengakibatkan masyrakat desa merasa kesulitan dalam banyak sekali hal, kesudahannya mereka merasa perlu mencari tempat yang mempunyai sarana dan prasarana lengkap, yaitu di kota. Dan yang terakhir yaitu ketidak cocokan dengan budaya tempat asal. Masyarakat desa yang tidak cocok dengan budaya asal mereka terpaksa harus ke luar dari desa tersebut sehingga bisa hidup lebih nyaman.
Selain faktor pendorong, ada juga faktor penarik. Faktor ini yaitu penyebab urbanisasi yang berasal dari kota. Ada beberapa penyebab yang menjadi faktor penarik, yaitu yang pertama yaitu banyaknya lapangan pekerjaan di kota. Orang – orang desa yang pindah dari desa tujuan utamannya yaitu mencari pekerjaan. Dengan begitu, kota yaitu tempat yang paling sempurna lantaran di sana tersedia banyak lapangan pekerjaan. Kemudian, pandangan akan kehidupan kota yang lebih modern. Masyarakat desa yang bosan dengan kehidupan serba sederhana di desa akan beralih ke kota lantaran di sanalah kehidupan lebih modern dan juga ditunjang dengan akomodasi lengkap lainnya.
(Penutup)
Urbanisasi yaitu perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Namun, berbeda dengan perspektif ilmu pengetahuan, Urbanisasi dipandang sebagai presentase jumlah penduduk yang tinggal di perkotaaan. Perpindahan penduduk ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu migrasi dan mobilitas penduduk. Migrasi yaitu perpindahan penduduk dari desa menuju kota untuk tujuan menetap. Sedangkan, mobilitas penduduk yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota hanya untuk tinggal sementara. Urbanisasi migrasi inilah yang menjadi penyebab utama melonjaknya jumlah penduduk di kawasan perkotaan. Perpindahan penduduk yang sangat massive ini disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.
Faktor pendorong yaitu penyebab urbanisasi yang berasal dari desa itu sendiri. Faktor – faktor tersebut diantaranya, yang pertama lahan pertanian yang semakin sempit. Menyempitnya lahan pertanian di desa mengakibatkan orang – orang di desa tidak bisa lagi bekerja sehingga mengharuskan mereka untuk mencari pekerjaan lain di luar desa. Yang kedua yaitu terbatasnya sarana dan prasarana di desa. Ketiadaan sarana dan prasarana ini mengakibatkan masyrakat desa merasa kesulitan dalam banyak sekali hal, kesudahannya mereka merasa perlu mencari tempat yang mempunyai sarana dan prasarana lengkap, yaitu di kota. Dan yang terakhir yaitu ketidak cocokan dengan budaya tempat asal. Masyarakat desa yang tidak cocok dengan budaya asal mereka terpaksa harus ke luar dari desa tersebut sehingga bisa hidup lebih nyaman.
Selain faktor pendorong, ada juga faktor penarik. Faktor ini yaitu penyebab urbanisasi yang berasal dari kota. Ada beberapa penyebab yang menjadi faktor penarik, yaitu yang pertama yaitu banyaknya lapangan pekerjaan di kota. Orang – orang desa yang pindah dari desa tujuan utamannya yaitu mencari pekerjaan. Dengan begitu, kota yaitu tempat yang paling sempurna lantaran di sana tersedia banyak lapangan pekerjaan. Kemudian, pandangan akan kehidupan kota yang lebih modern. Masyarakat desa yang bosan dengan kehidupan serba sederhana di desa akan beralih ke kota lantaran di sanalah kehidupan lebih modern dan juga ditunjang dengan akomodasi lengkap lainnya.
(Penutup)
Berdasarkan pembagian terstruktur mengenai di atas, sanggup disimpukan bahwa melonjaknya jumlah penduduk di perkotaan disebabkan oleh fenomena urbanisasi, yaitu perpindahan masyarakat desa menuju kota. Perpindahan ini sendiri disebabkan oleh faktor pendorong dan faktor penarik. Sebenarnya, urbanisasi ini yaitu suatu fenomena yang positif jikalau masyarakat yang pindah ke kota mempunyai skill atau kemampuan khusus. Sebaliknya, jikalau tidak mempunyai skill dan kemampuan, urbanisasi ini hanya akan mengakibatkan duduk masalah sosial di perkotaan.
a. Contoh Teks Ekplanasi ihwal fenomena alam
Hujan Es
(Pernyataan umum)
Hujan es, dalam ilmu meteorologi disebut juga hail, yaitu presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya yaitu melalui kondensasi uap air lewat hirau taacuh di atmosfer pada lapisan di atas freezing level. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke aras yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara sub-tropis, tapi bisa juga terjadi di kawasan ekuator.
Proses lain yang sanggup mengakibatkan hujan yaitu riming, dimana uap air lewat hirau taacuh tertarik ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es dengan ukuran yang besar.
(Deretan penjelas)
Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) bersahabat dengan permukaan bumi, sanggup juga berasal dari multi sel awan , dan pertumbuhannya secara vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi masuk akal kalau insiden ini hanya bersifat local dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah vertical hingga dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).
Dua per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya yaitu daratan. Air itu tersimpan dalam banyak wadah menyerupai samudera, lautan, sungai, danau. Jangan lupa badan kita ini juga mengandung banyak air juga. Nah air yang ada di banyak sekali wadah tersebut akan mengalami penguapan atau evaporasi dengan derma matahari. Oya, tak lupa juga air yang ada di daun flora ataupun permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan transpirasi. Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan derma hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Awan yg mengandung uap air tertiup angin ketempat yg dingin, mencapai dew point / titik embun, kemudian mengembun, dan lantaran beratnya, kemudian jatuh sebagai hu jan. Saat telah mengembun itu, sudah jadi air, kemudian tertiup oleh angin thermis yg naik, keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut kemudian akan membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah. Karena ikatan antar molekul es selaku benda padat jauh lebih besar lengan berkuasa dari ikatan antar molekul air, maka es tersebut kemudian jatuh dalam bentuk yg tidak beraturan, bisa sebesar kepalan tangan. Inilah fenomena terjadinya hujan es. Hujan es hanya terjadi di wilayah iklim hirau taacuh atau subtropics.
(Penutup)
Oleh alasannya yaitu itu hujan es jarang terjadi di kawasan tropis menyerupai di Indonesia, sebab, angin thermis yg bertiup naik vertikal, adanya terutama didaerah tropis, dan subtropis (Filipina). Ini di karenakan Indonesia berada di kawasan tropis, maka dari itu jarang bahkan jarang sekali di tempat kita, mengalami hujan es ini.
Referensi :
aciknadzirah.blogspot.com/search?q=teks-eksplanasi-pengertian-tujuan-ciri-contoh-struktur
aciknadzirah.blogspot.com/search?q=teks-eksplanasi-pengertian-tujuan-ciri-contoh-struktur
Demikian artikel ihwal bahan Bahasa Indonesia : Teks Eksplanasi, mencakup Pengertian Teks Eksplanasi, Tujuan, Ciri-ciri, Struktur Teks Eksplanasi, beserta teladan Teks Eksplanasi (fenomena sosial, dan fenomena alam). Semoga bermanfaat..
Sumber http://artikelmateri.blogspot.com