√ Pemilihan Lokasi Kolam / Tambak Untuk Budidaya
KABARTANI.com – Pemilihan lokasi merupakan langkah pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan perjuangan budidaya perairan. Pada tahap ini, diharapkan pertimbangan-pertimbangan mengenai ekologi, teknis, kesehatan, sosial, dan ekonomi, serta ketentuan dari peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Di samping itu, perlu juga dipertimbangkan pengembangan sektor lain, ibarat perikanan, pertanian, pelayaran, pariwisata, pertambangan, pengawetan dan pinjaman sumber daya alam, serta acara alam lainnya.
Secara teknis lokasi tambak yang baik dan kuat terhadap konstruksi tambak yang akan dibangun serta biaya operasional pemeliharaan tambak. Faktor teknis yang benar sangat harus diperhatikan antara lain adalah:
1. Elevasi
Elevasi merupakan ketinggian tempat/lokasi tambak terhadap permukaan laut. Hal ini sanggup diketahui dengan memantau gerakan air pasang dan air surut. Air pasang atau air maritim naik terjadi pada ketika bulan berada erat sekali dengan bumi dan waktu bumi serta bulan berputar, bergerak mengarungi angkasa dan terjadi daya tarik terhadap lautan. Air surut atau air maritim turun terjadi pada ketika bumi menjauhi bulan.
Bagi petambak yang akan membudidayakan komoditas air payau harus mengetahui kapan terjadinya pasang tertinggi dan pasang terendah, hal ini untuk mengetahui cocok tidaknya lokasi tersebut untuk dibentuk menjadi tambak. Lokasi tambak yang baik bila lokasi tersebut terletak diantara pasang tertinggi dan pasang terendah.
Untuk kolam budidaya air tawar, elevasi dibutuhkan untuk mengetahui tingkat anutan air serta konstruksi kolam yang akan dibangun. Kemiringan lahan yang paling baik untuk lokasi perkolaman yaitu berkisar antara 3 – 5%, artinya setiap 100 meter panjang perbedaan tingginya sekitar 3 – 5 meter.
2. Jenis Tanah
Tambak pada umumnya dibentuk secara alami artinya tidak dilapisi dengan tembok, sehingga jenis tanah sangat menentukan dalam menentukan lokasi tambak yang baik.
Jenis tanah yang dipilih harus sanggup menyimpan air atau kedap air sehingga tambak yang akan dibentuk tidak bocor.
Tanah dasar dan pematang harus sanggup menahan air atau tidak porous, untuk itu tekstur tanahnya harus lempung berpasir (sandy loam), liat (clay), lempung berliat (clay loam), atau lempung berdebu (silty loam) dan plastisitasnya cukup tinggi.
3. Kesuburan Tanah
Tanah yang dipilih untuk lokasi budidaya ikan sebaiknya tanah yang subur, yaitu tanah yang lapisan atasnya cukup tebal, alasannya yaitu tanah lapisan atas merupakan bab tanah yang paling subur. Kesuburan tanah mempengaruhi produksi pakan alami pada budidaya ikan.
4. Kualitas Air
Kualitas air atau mutu air yang akan dipakai untuk memelihara ikan di tambak atau kolam harus diperhatikan. Dengan kualitas air yang baik, maka ikan akan tumbuh dan berkembang dengan baik. Parameter kualitas air yang perlu diperhatikan yaitu suhu, pH, kecerahan, salinitas, oksigen terlarut dan amonia.
ASPEK EKONOMIS
- Dekat dengan sumber air, tetapi bukan tempat banjir, serta harus sanggup diairi sepanjang tahun. Semakin jauh dengan sumber air, maka semakin banyak biaya pengadaan air untuk budidaya ikan.
2. Dekat dan atau mempunyai sarana penunjang ibarat : sarana komunikasi, jaringan listrik, dan sarana atau prasarana transportasi
3. Tidak terlalu jauh dari sumber pakan, benih, sarana produksi lainnya, serta alat dan materi untuk membangun komplek budidaya.
4. Dekat dengan tempat pemasaran Jarak yang erat dengan pemasaran sanggup menekan biaya transportasi dan penurunan kualitas ikan.
5. Tidak erat dengan pemukiman dan industry. Pemukiman dan industry yang menghasilkan limbah menimbulkan kualitas air untuk budidaya berkurang dan mengganggu pertumbuhan ikan.
6. Praktis mendapat tenaga kerja. Kemudahan mendapat tenaga kerja dari warga sekitar sanggup menekan biaya mendatangkan tenaga kerja dari tempat lain, serta menawarkan pendapatan bagi masyarakat sekitar.
7. Sesuai dengan rencana induk pengembangan tempat setempat
8. Status kepemilikan dengan bukti akta sangat mempunyai kegunaan untuk mengatasi problem tanah atau sanggup dipakai sebagai agunan
ASPEK SOSIAL
Ditinjau dari aspek sosiologis/ social , lokasi yang dipilih untuk budidaya ikan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Lingkungan hidup dan kelestarian alam sanggup dijaga, artinya lahan yang dipakai tidak merusak lingkungan yang sudah ada sehingga nantinya sanggup terjalin korelasi yang baik dengan masyarakat pengguna tanah di sekitarnya.
2. Sumberdaya alam sekitar sanggup digunakan, artinya dalam penyediaan sarana dan prasarana tidak perlu harus dicari ke tempat lain.
3. Penduduk sekitar sanggup dipakai sebagai tenaga kerja, artinya orang yang bekerja pada perjuangan yang akan dibangun berasal dari lingkungan sekitarnya sehingga sanggup mengurangi pengangguran.
4. Ada dampak konkret bagi masyarakat sekitar, artinya lokasi perjuangan yang akan dibangun sanggup dijadikan referensi bagi masyarakat dan adapat diadakan kolaborasi produksi dengan penduduk sekitarnya.
5. Keamanan lokasi terjamin atau tidak terganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Itulah warta mengenai bagaimana Pemilihan Lokasi Kolam / Tambak Untuk Budidaya sebelum anda mulai membangun tambak atau kolam budidaya. Terima kasih sudah berkunjung di kabartani.com, bila ada saran atau pertanyaan jangan sungkan untuk menghubungi kami.
Sumber https://kabartani.com