Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Model Pengembangan Perangkat Lunak Berdasarkan Rosa A. S. Dan M. Shalahuddin

Konten [Tampil]
Dibawah ini adalah Model Pengembangan Perangkat Lunak Menurut Rosa A. S. dan M. Shalahuddin, pada bukunya yang berjudul "Rekayasa Perangkat Lunak". Berikut kutipannya ;


Menurut Rosa A. S. dan M. Shalahuddin (2014:28) menjelaskan bahwa “pada awal pengembangan perangkat lunak, para pembuat kegiatan (programmer) pribadi melaksanakan pengkodean perangkat lunak tanpa memakai mekanisme atau tahapan pengembangan perangkat lunak”. Dan ditemuilah kendala-kendala seiring dengan perkembangan skala sistem-sistem perangkat yang semakin besar.



1. SDLC

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga System Development Life Cycle ialah proses menyebarkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan memakai model-model dan metodologi yang dipakai orang untuk menyebarkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Seperti halnya proses metamorfosis pada kupu-kupu, untuk menjadi kupu-kupu yang indah maka diharapkan beberapa tahap untuk dilalui, sama halnya dengan menciptakan perangkat lunak, mempunyai daur tahapan yang dilalui semoga menghasilkan perangkat lunak yang berkualitas.


2. Waterfall


Dalam perancangan aplikasi pada kiprah simpulan ini penulis memakai SDLC model Water fall. Menurut Rosa A. S. dan M. Shalahuddin (2014:28) menjelaskan bahwa “model SDLC penderasan (water fall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle)”. Model penderasan menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Berikut ini ialah gambar model penderasan ;




Sumber: Rossa dan M.Shalahuddin (2014:28)

                                   Gambar II.2 Ilustrasi Model Waterfall



a. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak semoga sanggup dipahami perangkat lunak menyerupai apa yang diharapkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.


b. Desain

Desain perangkat lunak ialah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan kegiatan perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan mekanisme pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain semoga sanggup diimplementasikan menjadi kegiatan pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

c. Pembuatan instruksi program
Desain harus ditranslasikan ke dalam kegiatan perangkat lunak. Hasil dari tahap ini ialah kegiatan komputer sesuai dengan desain yang telah dibentuk pada tahap desain.



d. Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi lojik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bab sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.


e. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)


Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan sanggup terjadi alasannya adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi ketika pengujian atau perangkat lunak harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan sanggup mengulangi proses pengembangan mulai dari tahap analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak baru.


Daftar Pustaka ;

Rosa A.S. dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.

Sumber http://www.hendrisetiawan.com