√ Ilmuwan Eropa Temukan Planet Penuh Kerikil Permata
Teknologi.id – Dalam laporan bulanan yang diterbitkan oleh Royal Astronomical Society, sekelompok ilmuwan asal Eropa mengklaim gres saja menemukan sebuah planet penuh watu permata rubi dan safir.
Temuan tersebut bermula dikala para astronom sedang menyelidiki jenis kimia dan kondisi yang timbul dari planet-planet berbatu. Mulanya, penelitian yang dilakukan oleh astronom dari University of Cambridge, Amy Bonsor dan koleganya tersebut bertujuan untuk memahami ihwal bagaimana planet berbatu terbentuk.
“Tujuan awalnya mempelajari komposisi benda-benda berbatu di luar tata surya kita yang telah ditelan sisa-sisa bintang menyerupai matahari kita yang disebut kurcaci putih,” ungkap Bonsor di dalam makalahnya.
Studi yang dilakukan oleh Bonsor menawarkan bahwa materi menyerupai kalsium dan aluminium lazim ditemukan di planet-planet berbatu. Selain itu, mereka juga mencoba untuk mengetahui kondisi menyerupai apa yang mungkin memunculkan planet yang seluruhnya terbuat dari watu permata.
Pencarian itu lalu membawa Bonsor menemukan HD219134b, sebuah planet Super Earth yang daratannya penuh dengan watu rubi dan pemata.
Baca juga: Astronom Temukan Planet Layak Huni Mirip Bumi
Planet ini terletak 21 tahun cahaya dari rasi bintang Cassiopedia. Orbit planet ini hanya berlangsung tiga hari untuk sekali mengelilingi bintang induknya.
Planet ini disebut Super Earth alasannya ialah mempunyai beberapa kemiripan dengan planet yang kita huni, namun hanya saja 10-20 persen lebih padat.
Para peneliti menerka hal ini berkaitan dengan tingkat konsentrasi kalsium dan aluminium yang berperan penting dalam proses pembuatan watu permata.
Tak hanya itu, planet ini juga mempunyai suhu tinggi yang memfasilitasi pembentukan watu permata. Hal tersebut menciptakan para peneliti percaya bahwa Super Earth ini penuh dengan kumpulan watu rubi dan safir.
“Sebuah kelas gres dari exoplanet berbatu yang terbentuk dari sejumlah besar kalsium, aluminium dan oksidasi mereka, serta planet ini terbentuk sangat bersahabat dengan bintang induknya,” kata Bonsor dikutip dari Popular Science.
(DWK)
Sumber https://teknologi.id