Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 7 Film Perkelahian Terbaik Yang Melambungkan Nama Indonesia Di Dunia

Kini orang Indonesia patut gembira dengan melambungnya nama perfilman Indonesia ke mata dunia. Film perkelahian terbaik atau dikenal dengan genre action ini telah menciptakan Indonesia diakui di aneka macam negara Asia sampai Amerika.


The Raid yakni film perkelahian terbaik pertama yang melambungkan dunia layar lebar Indonesia pada tahun 2011. Disusul oleh Java Heat dan aneka macam film agresi berkelahi laiinya.


Jika berkaitan dengan film agresi laga, maka nama Iko Uwais sudah melalang buana sampai ke potongan dunia Amerika. Terbukti dengan didapuknya pemeran yang andal beladiri tersebut dalam salah satu film ternama Hollywood, Star Wars: The Force Awakens.


Film Perkelahian Terbaik


Prestasi yang membanggakan sekali ya, selain Iko Uwais pemeran berkelahi dalam negeri sendiri pun juga masih bertebaran dengan beberapa film perkelahian terbaik dan tak kalah seru ibarat The Raid. Berikut listnya!


1. The Raid (2011)


Kini orang Indonesia patut gembira dengan melambungnya nama perfilman Indonesia ke mata dun √ 7 Film Perkelahian Terbaik yang Melambungkan Nama Indonesia di Dunia
electicpop.com

Banyak yang memuji film ini menjadi salah satu film perkelahian terbaik Indonesia sesudah pertama kali diputar di Festival Film Internasioal Toronto 2011. Film yang dibintangi Iko Uwais ini membawa harum nama Indonesia dengan meraih penghargaan The Cadillac People’s Choice Midnight Madness Award, dan telah diputar di beberapa bazar film internasional ibarat di Irlandia, Skotlandia, USA, dan Korea Selatan.


Film pertama Indonesia yang menembus tingkat dunia ini bercerita perihal Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah yang merupakan anggota tim elit SWAT (sebuah pasukan khusus) di bawah pimpinan Sersan Jaka (Joe Taslim). Mereka berjuang melumpuhkan sebuah gedung apartemen terlantar tak tertembus di kawasan kumuh Jakarta. Gedung tersebut merupakan sarang para cecunguk pimpinan gembong narkoba terkenal, Tama Riyadi (Ray Sahetapy).


2. Merantau (2009)


Kini orang Indonesia patut gembira dengan melambungnya nama perfilman Indonesia ke mata dun √ 7 Film Perkelahian Terbaik yang Melambungkan Nama Indonesia di Dunia
kiaikick.com

Merantau yakni tradisi turun menurun di suku Minangkabau, kaum lelaki yang hanya mendapat sedikit “harto pusako” di Minang berusaha mengambara ke negeri orang demi kehidupan yang lebih berarti. Hal itulah yang dilakukan Yuda (Iko Uwais), pahlawan silat Minangkabau fatwa harimau. Setelah matang dengan persiapan simpulan untuk memulai perantauannya, ia harus meningglkan ibu, uda, serta segala kenyamanan yang ada di kampung halamannya menuju kota besar yang kasar, Jakarta.


Di Jakarta takdir mempertemukan Yuda dengan dua yatim piatu abang beradik Adit (Yusuf Aulia) dan Astri (Sisca Jessica). Mereka yang akan menjadi korban organisasi ilegal “human trafficking” dibantu oleh Yuda untuk melarikan diri.


Setelah Yuda berhasil mengalahkan para cecunguk dan tukang pukul di sebuah markas, ketiganya menjadi incaran para mucikari dan preman-preman penguasa malam yang menggerayangi setiap sudut kota Jakarta. Ratger (Mads Koudal), pimpinan organisasi ilegal tersebut menginginkan balas dendam dengan darah yang setimpal terhadap Yuda.


3. Headshot (2016)


Kini orang Indonesia patut gembira dengan melambungnya nama perfilman Indonesia ke mata dun √ 7 Film Perkelahian Terbaik yang Melambungkan Nama Indonesia di Dunia
variety.com

Satu lagi film perkelahian terbaik Indonesia yang menampilkan Iko Uwais “Headshot”. Film ini merupakan film pertama Iko Uwais yang disutradarai oleh sutradara asal Indonesia, Mo Brothers. Setelah film-film Iko sebelumnya disutradarai oleh Gareth Evan, sutrada film berkebangsaan Britania Raya.


Film ini mengisahkan perihal laki-laki amnesia yang terbangun dari komanya di sebuah ruangan dengan peralatan medis lengkap. Kaget dan kebingungan dengan keadaan di sekitarnya, ia diberi nama Ismael (Iko Uwais) oleh Ailin (Chelsea Island), mahasiswi kedokteran yang merawatnya. Ailin merawat Ismael ketika menemukannya penuh luka tembak di kepala dalam keadaan yang babak belur.


Setelah siuman, Ismael memulai hidup gres bersama Ailin dan berharap semua akan baik-baik saja di masa depan. Namun, masa kemudian Ismael yang misterius kembali menghantuinya. Ia dihadapkan pada keadaan ketika para gembong narkoba berbahaya menculik Ailin. Demi menyelamatkan Ailin yang telah merawatnya, Ismael kembali ke masa kemudian menjadi ‘mesin pembunuh’ berjulukan Abdi.


4. Java Heat (2013)


Kini orang Indonesia patut gembira dengan melambungnya nama perfilman Indonesia ke mata dun √ 7 Film Perkelahian Terbaik yang Melambungkan Nama Indonesia di Dunia
thoughtsonfilms.com

Film berkelahi yang mengambil lokasi di Yogyakarta ini ikut mendongkrak nama perfilman Indonesa di mata dunia sesudah The Raid. Menceritakan perihal kolaborasi antara polisi lokal berjulukan Hasim (Ario Bayu) dengan warga Amerika Jake Travers (Kellan Lutz). Jake yang mengaku berprofesi sebagai ajun guru absurd yakni salah satu saksi kunci serangan bom bunuh diri yang terjadi di sebuah pesta amal dimana putri keraton Sultana (Atiqah Hasiholan) tewas terbunuh.


Hashim terpaksa berafiliasi dengan Jake yang mempunyai kemampuan menembak yang tak mungkin dimiliki oleh seorang ajun guru. Perlahan misteri di hadapan mereka terkuak dan kecurigaan Hashim kepada Jake semakin bertambah. Sementara istri dan bawah umur Hashim ikut diculik orang tak dikenal, kenyataan bahwa Putri Sultana masih hidup dan menjadi tawanan menciptakan alur dongeng pada film ini semakin menegangkan.


Musuh bekerjsama yang mereka hadapi yakni pencuri permata internasional yang lihai dan sangat berbahaya. Dengan intrik eksotik di tengah istana kuno, masjid, kuil, labirin bawah tanah, dan kerikil piramida di jantung Pulau Jawa, pencuri tersebut ingin menguasai harta kerajaan.


5. Serigala Terakhir (2009)


Kini orang Indonesia patut gembira dengan melambungnya nama perfilman Indonesia ke mata dun √ 7 Film Perkelahian Terbaik yang Melambungkan Nama Indonesia di Dunia
elevenia.co.id

Film ini banyak bertabur aktor-aktor tampan Indonesia, diantaranya Vino G Bastian, Fathir Muchtar, Dallas Pratama, Dion Wiyoko, Ali Syakieb, dan Reza Pahlevi. Selain aktor-aktor tampan tersebut adapula aktris bagus Fanny Fabriana dan Zanetta Georgina.


Film ini bercerita perihal sekelompok cukup umur laki-laki yang hidup di pinggiran Jakarta, mereka tumbuh di lingkungan yang sama dan menjadi sahabat. Mereka yakni Ale (Fathir), Jarot (Vino), Lukman (Dion), Sadat ( Ali), dan Jago (Dallas). Ale menjadi pemimpin mereka alasannya yakni ia yang paling menonjol dan berjiwa pemimpin.


Konflik bermula ketika persahabatan mereka terpecah selepas bermain bola dengan anak kampung sebelah. Saat Ale akan ditusuk lawan dengan pisau, Jarot memukul musuhnyya dengan kerikil bata di kepala sampai tewas. Jarot pun dipenjara dan perpecahan antara kelima sobat itu bermula.


6. Merah Putih (2009)


Kini orang Indonesia patut gembira dengan melambungnya nama perfilman Indonesia ke mata dun √ 7 Film Perkelahian Terbaik yang Melambungkan Nama Indonesia di Dunia
palembang.tribunnews.com

Memiliki semboyan “untuk merdeka mereka bersatu”, film ini merupakan drama fiksi mengenai sejarah Indonesia. Latar dongeng menurut pada insiden Agresi Militer Belanda I ke jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah pada tahun 1947. Berkisah perihal lima kadet sebagai tentara gerilya mengalahkan tentara Belanda yang menyerbu markas mereka.


Terdiri dari Amir (Lukman Sardi), Tomas (Donny Alamsyah), Dayan (Teuku Rifnu), Soerono (Zumi Zola), dan Marius (Darius Sinathrya). Kelima kadet tersebut mengikuti latihan militer yang bermarkas di sebuah Barak Bantir di Semarang, Jawa Tengah. Saat markas mereka diserang semua kadet terbunuh kecuali Amir, Tomas, Dayan, dan Marius.


Sarat akan pesan moral, pebedaan suku dan agama tidak menyulutkan rasa persatuan mereka untuk berjuang bersama mengalahkan pasukan Belanda. Untuk memperkuat tim mereka bergabung bersama pasukan gerilya lainnya di pedalaman Jawa dimana mereka menemukan banyak taktik gres untuk mengalahkan penjajah.


7. 9 Naga (2006)


Kini orang Indonesia patut gembira dengan melambungnya nama perfilman Indonesia ke mata dun √ 7 Film Perkelahian Terbaik yang Melambungkan Nama Indonesia di Dunia
ulasangaguna.wordpress.com

Menceritakan perihal kisah tobatnya tiga sobat Marwan (Lukman Sardi), Lenny (Fauzi Baadilla), dan Donny (Donny Alamsyah) yang berkerja sebagai pembunuh bayaran. Bagi mereka darah darah bisa menghasilkan uang, sesuai dengan semboyan film ini “manusia terbaik di Indonesia yakni seorang penjahat”. Namun, semakin mendalami profesi tersebut, mereka menyadari bahawa pekerjaan tersebut tidak menjanjikan masa depan yang lebih baik.


Pada suatu ketika mereka dihadapkan pada insiden yang menciptakan mereka muak dengan pilihan hidup yang telah mereka tempuh selama ini. Sejak ketika itu semua berubah, ketiganya tersadar telah melaksanakan banyak kesalahan di masa kemudian dan berusaha untuk menebus semua kesalahannya. Akankah usaha tobat mereka semudah itu?


Setelah menyimak beberapa film di atas, ternyata selain Iko Uwais ada nama Fauzi Baadilla, Ario Bayu, Lukman Sardi, Donny Alamsyah, dan sederetan pemeran lainnya yang mumpuni di bidang agresi laga. Oh iya ada juga Joe Taslim loh yang ikut serta melambungkan nama Indonesia di film Fast & Furius 6 (2013) dan Star Trek Beyond (2016).



Sumber aciknadzirah.blogspot.com