Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 5 Film Perihal Musik Terbaik Yang Wajib Ditonton Generasi Millenial

Konten [Tampil]





style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="2738828734"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">



Halo, apa kabar pembaca yang budiman? Semoga kabar baik hari ini dan seterusnya dan bagi yang masih resah semoga menikmati setiap sisi kegalauannya hingga bosan sendiri. Kali ini pasberita.com akan menyuguhkan beberapa review mengenai film wacana musik atau kadang orang-orang menyebutnya dengan drama musikal.


Drama musikal pada umumnya dimana inti dari ceritanya bukanlah mengenai musik hanya saja adgean dalam setiap alur ceritanya dipenuhi oleh tari dan nyanyian. Berbeda dengan drama musikal, film wacana musik mempunyai inti kisah wacana perjalanan musik itu sendiri. Biasanya mengisahkan wacana bagaimana perjalanan seorang musisi, grup musik, atau band tertentu mencapai karirnya di dunia tarik suara.


Film Tentang Musik Terbaik


Seperti film wacana musik zaman old yang pernah hits pada masanya “Singing In The rain (1952)”, “The Sound Of Music (1965)”, “Oliver (1968)”, “Grease (1978)”, dan “Mary Poppins (1964)”. Ke semua film wacana musik tersebut diproduksi jauh sebelum kalian lahir ke dunia ini. Nah, bagi para generasi millenial nih berikut 5 film wacana musik terbaik di bawah ini akan kembali merefresh memori kau mungkin di masa-masa awal kuliah dulu. Check it out!


1. Coco (2017)



Meskipun tergolong ke dalam genre animasi, film ini juga bercerita wacana mimpi Miguel untuk menjadi musisi menyerupai kakek buyutnya. Namun, menjadi musisi yakni sebuah kutukan di keluarga besar Miguel, nenek leluhurnya melarang keturunannya untuk bermusik dan tetap menjadi pembuat sepatu.






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="7622477994">




Terlepas dari larangan keluarganya untuk bermusik, bocah laki-laki yang masih berusia 12 tahun tersebut rahasia tetap mengejar mimpinya untuk menjadi musisi menyerupai idolanya, Ernesta de la Cruz. Miguel harus bersembunyi di atas loteng rumahnya biar sanggup berlatih gitar, bahkan hanya untuk mendengar dan menonton musik pun harus diam-diam.


Hingga suatu ketika bencana tak terduga menimpa Miguel ketika ia berusaha mencuri gitar di museum maut milik de la Cruz. Lewat gitar legendaris tersebut Miguel terjebak di ‘Land Of The Dead’, dunia orang mati dimana para arwah dari leluhur terdahulu berkumpul.


Di sanalah pertualangan Miguel yang menakjubkan dimulai, ia bertemu dengan penipu menawan Hector dan bahu-membahu mereka memulai perjalanan yang luar biasa. Dari perjalanan tersebut Miguel juga membuka kenyataan di balik sejarah keluarganya.


2. La La Land (2016)



“La La Land” terbilang sebagai film wacana musik tersukses dibanding film yang lainnya. Menceritakan wacana bagaimana dua anak insan yang saling jatuh cinta dan saling support dalam mengejar mimpi masing-masing.

Alkisah Mia (Emma Stone) seorang barista yang bermimpi untuk menjadi aktris terkenal. Sang kekasih Sebastian (Ryan Gosling) seorang pemain piano yang bermimpi menjadi pianist jazz profesional dan suatu ketika sanggup mendirikan klub jazz sendiri.






style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="3640846867">




Mia yang tadinya sama sekali tidak menyukai musik jazz mulai tertarik dengan musik tersebut semenjak mengenal Sebastian. Kedua insan ini bahu-membahu dari nol saling mendukung harapan masing-masing hingga mereka hingga di puncak yang tak terduga. Dihiasi oleh jalan kisah yang sulit ditebak dengan ending yang bagi sebagian orang sangat disayangkan. Sejauh-jauh nya kita berangan realita kadang menyakitkan.


3. Begin Again (2013)



Yang tergila-gila dengan Adam Levine (Maroon 5) niscaya sudah tak asing dengan film ini. Dalam film ini Adam Levine beradu akting dengan si elok Keyra Knightley sebagai sepasang kekasih. Gretta (Keyra) dan Dave (Adam) sama-sama berkecimpung di dunia musik. Film ini dipenuh dengan drama antara cinta dan musik.






style="display:inline-block;width:300px;height:600px"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="4295452985">




Dimulai dari Dave menerima proposal kontrak dari label musik ternama di New York yang membuatnya harus berjauhan dengan Gretta, hingga hasilnya Dave berselingkuh dan membuat Gretta merasa terpukul. Melewati masa-masa move on nya, Gretta bertemu dengan Dan (Mark Ruffalo) seorang mantan executive producer, ketika Gretta sedang tampil di sebuah kafe membawakan lagu hasil karyanya dalam versi akustik. Pertemuan tersebut membuahkan hasil terbentuknya band pop yang berada di bawah pengawasan Dan secara langsung.


Suara lembut Gretta James berhasil menelurkan karya-karya yang memukau. Disaat Dave disibukkan dengan tur promosinya, Gretta terus melanjutkan dunia gres nya bersama band indie. Di puncak keberhasilan yang diraihnya, Dave kembali menghubungi Gretta mencoba untuk mengulang kembali kisah yang telah tertinggal di masa lalu. Namun, di ketika itu pula Gretta sedang mencoba merajut kisah cinta nya bersama Dan.


4. August Rush (2007)



The music is all around us, all you have to do is just listen”. Film ini mengisahkan wacana keyakinan jikalau sebuah pertemuan sanggup diwujudkan melalui musik. Tentang keyakinan bahwa perpisahan yang tak dikehendaki akan dipersatukan kembali lewat nada-nada yang dibisikkan semesta. Setidaknya itulah yang diyakini oleh bocah laki-laki penghuni panti asuhan berjulukan Evan Taylor (Freddie Highmore).


Evan dikaruniai talenta Istimewa yaitu mempunyai indera pendengaran yang sensitif dengan bunyi-bunyian. Setiap bunyi yang didengarnya baik bersumber dari langkah kaki, dentingan piring, goresan antara roda kereta dan relnya, bahkan dari hembusan angin sekalipun sanggup dikombinasikan nya menjadi sebuah alunan nada yang luar biasa. Karena ini ia dianggap aneh oleh teman-teman panti lainnya.


Evan berusaha keluar untuk bertemu dengan orang bau tanah kandungnya yang bahkan tidak tahu jikalau ia masih hidup. Sang Ibu Lyla Novacek (Kerri Russel) seorang pemain cello berbakat di New York gres mengetahui fakta jikalau putranya masih hidup pada ketika Evan sudah berumur 12 tahun. Saat itu, Ayah Lyla yang sedang sekarat mengakui jikalau ia telah berbohong pada Lyla wacana maut bayinya dan membuang bayi malang itu ke panti asuhan. Hal tersebut dilakukan sang Ayah biar karir Lyla dalam bermain cello tidak terganggu.


Di lain sisi kekasih Lyla, Louis Connelly (Jonathan Rhys Meyers) yang merasa dikhiananti oleh Lyla sebab pergi meninggalkan nya menentukan hengkang dari bandnya dan meninggalkan dunia musik. Bagi Louis musik akan terus mengingatkannya pada Lyla. Louis sendiri tidak mengetahui kenyataan bahwa Lyla sedang mengandung anaknya dan dijebak oleh Ayah nya sendiri untuk berpisah dengan Louis.





style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="9136716124">




Setelah 12 tahun berlalu, di sinilah kisah saling mencari ini dimulai. Perjuangan Evan mencari orang tuanya lewat musik yang dimainkannya di jalanan. Perjuangan Louis yang ingin kembali mencari keberadaan Lyla sesudah menyadari cintanya yang begitu dalam. Serta usaha Lyla dalam mencari putra semata wayang nya yang belum pernah disentuhnya sama sekali. Hingga musik mempertemukan mereka kembali di sebuah konser tunggal yang dipimpin sendiri oleh Evan sebagai kondektur berjulukan “August Rush”.


5. Once (2007)



Film ini memperlihatkan pengertian cinta yang baru, wacana cinta yang sederhana tidak penuh komplikasi berlebihan nan memperlihatkan betapa insecure-nya manusia. Berikisah wacana pertemuan seorang perempuan dan laki-laki di sebuah jalanan di Dublin. Pria tersebut yakni musisi jalanan yang membuat dan menyanyikan lagunya sendiri, sementara si perempuan yakni seorang pianis berkebangsaan Cheko.


Film ini memakai musik sebagai medium utama untuk memberikan pesan-pesan emosional. Dua tokoh utama tak berjulukan dalam film ini yakni musisi yang berkolaborasi, tanpa banyak dialog, namun pesan yang disampaikan dibiarkan mengalir seiring mereka merangkai musik. Kesuksesan mereka raih bersama mulai dari seniman jalanan hingga musisi yang dikontrak label ternama.




style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="6135148267"
data-ad-format="link"
data-full-width-responsive="true">




Banyak yang mengagumi film ini sebab keunikan setting dan abjad nya yang tak bernama. Masih banyak film wacana musik terbaik yang sanggup kita ulas, di antaranya “Sing Street ”, “Song One”, “Pitch Perfect”, “Hannah Montana” dan lain sebagainya. But, hingga disini dulu ya gaess, next time kita bahas review film yang lainnya. See you!



style="display:block"
data-ad-format="autorelaxed"
data-ad-client="ca-pub-7354097963829271"
data-ad-slot="6399230277">





Sumber aciknadzirah.blogspot.com