Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 19 Lagu Belum Dewasa Bahasa Jawa Yang Mengisi Kenanganmu Semasa Tk

Konten [Tampil]

Lagu bawah umur bahasa Jawa atau lagu dolanan sangat anggun diajarkan atau dinyanyikan untuk anak-anak. Selain sesuai dengan usia mereka mengajarkan lagu lagu anak berbahasa Jawa sanggup menumbuhkan rasa cinta bawah umur terhadap budaya mereka. Lagu dolanan anak Jawa juga mengandung banyak sekali pesan moral yang sangat bagus.


Lagu Anak-Anak Bahasa Jawa


Berikut beberapa lagu bawah umur berbahasa Jawa yang asyik untuk didengarkan.


1. Cublak-Cublak Suweng



Lagu “Cublak Cublak Suweng” merupakan lagu tempat sering dipakai untuk dolanan (permainan) anak. Peraturan permainannya, yaitu ada satu anak yang duduk telungkup kemudian bawah umur lainnya meletakkan telapak tangan mereka yang terbuka di atas punggung anak yang telungkup.


Selanjutnya mereka bernyanyi “Cublak Cublak Suweng” sambil menggilir benda sebesar anting di masing masing telapak tangan hingga lagunya berhenti dan anak yang telungkup harus menebak siapa yang memegang benda kecil tersebut. Jika benar maka ia berhak menjadi pemain dan yang tertebak harus menggantikan posisinya.


2. Gundul-Gundul Pacul



Lagu “Gundul Gundul Pacul” juga salah satu lagu dolanan sekaligus lagu tempat yang sering sekali diputar. Tahukah kalian kalau lagu yang riang ini mempunyai pesan moral yang sangat bagus. Pesan dari lagu ini yaitu biar dihentikan sombong alasannya yaitu suatu ketika kesombongan itu sanggup mencelakakan. Saat itu terjadi maka akan sulit untuk mengembalikannya, menyerupai sebakul nasi yang tumpah berceceran.


3. Dondong Opo Salak


https://www.youtube.com/watch?v=iCFmHmmXsj8


Makna dari lagu “Dondong opo Salak” yaitu kita harus menentukan diantara dua pilihan. Sebagai orang bau tanah kita harus mengajarkan kepada bawah umur kalau hidup tidak selalu berjalan mulus. Seperti kedondong yang mulus diluar tapi berduri di dalam atau menyerupai salak yang berduri diluar tapi mulus didalam. Setiap hal juga ada proses tidak eksklusif instan.


4. Jaranan



“Jaranan” pernah dipopulerkan oleh penyanyi cilik Kiki “Boboho” bersama dan Okky Lukman di tahun 90-an. Lagu ini merupakan lagu dolanan jawa yang menerangkan wacana aristokrat Jawa zaman dahulu. Seperti yang tersurat pada lirik lagunya “sing numpak ndoro bei sing ngiring poro mentri” (yang naik yaitu tuan dan diiringi para menterinya).


5. Bang Bang Tut


https://www.youtube.com/watch?v=g2W0ulaGnD4


Orang bau tanah Jawa zaman dahulu biasanya suka mengetes kejujuran anak mereka dengan menyanyikan lagu ini disaat ada amis kentut. Orang bau tanah akan menyanyikan lagu ini hingga selesai dan melihat reaksi anak apakah iya kentut atau tidak.


6. Kidang Talun



Lagu “Kidang Talun” biasa orang bau tanah Jawa nyanyikan untuk bawah umur mereka sebagai lagu pengantar tidur. Biasanya para orang bau tanah akan menciptakan bayangan binatang kijang pada tembok memakai jari-jari tangan mereka. Hal itu dilakukan biar anak terhibur dan cepat tertidur.


7. Lir Ilir



Salah satu lagu Jawa yang populer, yaitu “Lir ilir” mempunyai kandungan makna yang religius. Itulah mengapa lagu ini pernah menjadi lagu yang diputar oleh salah satu stasiun televisi swasta sebelum adzan magrib ketika bulan ramadhan. Konon lagu ini merupakan ciptaan Sunan Kalijaga yang ingin mengajarkan wacana agama Islam kepada muridnya. Sunan Kalijaga memang terkenal dengan pendekatan seni dan budaya ketika membuatkan Islam di Tanah Jawa.


Makna yang terkandung dalam lirik lagu ini ialah wajangan untuk tidak meninggalkan shalat lima waktu. Pesan tersebut tersirat dari awal lagu hingga akhir. Terutama pada bab lirik “penekno blimbing kuwi” (panjatlah pohon belimbing itu). Seperti yang kita ketahui bahwa buah belimbing berbentuk bintang yang mempunyai lima sudut. Itu diartikan sebagai waktu sholat yang ada lima.


8. Padang Bulan



Lagu dengan panjang syair empat baris ini mengandung pesan religi yang Islami. Makna dari lagu ini yaitu tidak memakai waktu luang hanya untuk tidur. Meskipun tidur itu lebih baik daripada berbuat sesuatu yang justru akan menyebabkan dosa, akan tetapi lebih baik lagi bila waktu luang dipakai untuk hal yang konkret menyerupai beribadah. Selain sehabis subuh waktu lain yang sebaiknya tidak dipakai untuk tidur yaitu sore hari. Oleh alasannya yaitu itu pada syair lagu “Padang Bulan” terdapat lirik “ngelikake ojo turu sore-sore”.


9. Suwe Ora Jamu



Mungkin ketika di taman kanak-kanak ada diantara kalian yang pernah diajarkan lagu “Suwe ora Jamu”. Lagu ini memang sebuah lagu tempat yang berasal dari Jawa Tengah jadi masuk akal bila lagu wacana pertemuan singkat sehabis usang berpisah ini diajarkan di sekolah-sekolah.


10. Kodok Ngorek



“Kodok Ngorek” merupakan lagu tempat yang berasal dari Jawa Timur. Berisi pesan moral biar bawah umur rajin tidak menyerupai kodok. Jika seorang anak rajin akan diberi hadiah sedangkan ia malas akan menerima hukuman.


11. Gambang Suling


https://www.youtube.com/watch?v=LYf9cANtymE


Lagu tempat yang berasal dari Jawa Tengah ini mempunyai arti wacana alat musik seruling bambu.


12. E Dayo’e Teko



Judul lagu ini berarti tamu, tetapi isi keseluruhan lagu ini bukan wacana tamu. Lagu ini bahu-membahu merupakan permainan sambung kata bawah umur Jawa.


13. Tri Legendri



14. Rek Ayo Rek



Sudah terlihat terang dari judulnya kalau lagu ini berasal dari tempat Jawa Timur, tepatnya Surabaya. Lagu ini merupakan lagu wacana anak muda menghabiskan malam Minggunya.


15. Siji Loro Telu



Lagu “Siji Loro Telu” biasanya diajarkan oleh guru-guru ketika taman kanak-kanak sebagai lagu pembuka pelajaran. Gunanya biar bawah umur duduk rapih dan mendengarkan guru.


16. Jamuran



Selain lagu, “Jamuran” juga merupakan permainan tradisional bawah umur Jawa yang sanggup dimainkan secara berkelompok. Saat memainkan permainan ini bawah umur harus menyanyikan lagu tersebut.


17. Sluku-Sluku Batok



“Sluku Sluku Batok” mempunyai lirik yang maknanya sangat dalam. Meskipun singkat tapi pesan yang terkandung dalam lagu Jawa yang satu ini patut diresapi. Makna dari lagu ini yaitu sebagai orang yang masih hidup kita harus banyak bersyukur dengan memperbanyak dzikir kepada Allah.


Makna tersebut tersirat pada lirik “bathoke ela-elo” (kepalanya geleng-geleng). Seperti yang kita ketahui orang-orang bau tanah sering menggeleng-gelengkan kepala mereka ketika sedang berdzikir. Selain itu dengan banyak berdzikir dan berbuat baik semasa hidup maka kita tidak akan menyesal bila tiba-tiba nyawa kita diambil. Hal itupun tersirat pada tiga baris lirik terakhir lagu ini.


18. Menthok Menthok



Terlihat dari judulnya kalau lagu ini menggambarkan binatang menthok atau sejenis bebek. Lagu ini juga memberi pesan yang baik untuk bawah umur biar jangan menyerupai bebek. Sebagai orang yang masih muda dihentikan berdiam diri saja menyerupai belibis yang hanya duduk atau tidur dikandang.


Anak muda haruslah aktif, tapi mereka boleh mencontoh belibis yang sanggup menghadirkan tawa hanya dengan cara jalannya. Dengan kata lain meskipun terlihat tidak rajin anak muda harus menunjukkan kalau mereka berkhasiat bagi orang lain.


19. Lelo Ledung



Lagu ini merupakan salah satu lagu pengantar tidur yang biasa dinyanyikan orang bau tanah untuk menidurkan bayi mereka yang menangis.


Bagi kalian yang berasal dari Jawa maupun penggemar lagu-lagu dolanan Jawa niscaya merasa bernostalgia dengan lagu-lagu diatas. Lagu tersebut patut dilestarikan dan diajarkan kepada generasi selanjutnya.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com