Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 10 Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia Terlengkap

Konten [Tampil]

Tokoh-Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia



Dalam pembahsan kali ini kita akan secara singkat merangkum beberapa Tokoh–Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia. Untuk lebih jelasnya perihal daftar tokoh-tokoh pergerakan nasional di Indonesia ialah sebagai berikut:


Dalam pembahsan kali ini kita akan secara singkat merangkum beberapa Tokoh √ 10 Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia Terlengkap


1. Dr. Wahidin Sudirohusodo (1857-1917).


Dr. Wahidin Sudirohusodo ialah pencetus pendirian Organisasi Budi Utomo. Dr. Wahidin Sudirohusodo (1857-1917) ialah ide bagi pembentukan organisasi modern pertama untuk melihat priyayi Jawa.


2. H. Oemar Said Cokroaminoto


H.O.S. Cokroaminoto ialah ketua Sarekat Islam (SI). Perubahan SDI ke SI tidak sanggup dipisahkan dari luasnya wawasan Haji Oemar Said Cokroaminoto sebagai kekuatan pendorong untuk SI.


Dia ialah lulusan OSVIA, energi imajiner dari massa tradisional yang meramalkannya sebagai Ratu yang adil ‘fair king’ mungkin ialah Prabu Erucakra, nama yang sama dengan Chakra-aminata, Cokroaminoto. Ratu Keadilan Tradisional yang telah usang ditunggu.


3. R.M. Noto Suroto


Dia ialah seorang penulis yang berkualitas tetapi mereka pro-Belanda, pada tahun 1924 ia dikeluarkan dari Indonesische Vereeniging.


Tentang penggunaan kata “Indonesia” awalnya ialah konsep akademis murni, yang dinyalakan oleh Indische Vereeniging.


Mereka memakai nama-nama Indonesia sebagai kata-kata yang dianggap merendahkan; Hindia Belanda (Hindia Belanda), dan kata yang menjengkelkan yaitu inlander (penduduk asli).


4. K.H. Achmad Dahlan (1868-1923).


memiliki nama kecil Muhammad Darwis. Pada 18 November 1912, pedagang batik mendirikan organisasi Muhammadiyah.


Mulamula KH. A. Dahlan sendiri yang melaksanakan banyak sekali kiprah menyerupai tabligh, mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah, memimpin tilawah, dan mengumpulkan pakaian untuk orang miskin.


5. Ki Hajar Dewantara


Ki Hajar Dewantara mempunyai nama orisinil Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Pada tahun 1912 Ki Hajar Dewantara dan Dr. Cipto Mangunkusumo dan Dowes Dekker mendirikan Indische Partij yang bertujuan untuk memperjuangkan Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Mereka bertiga disebut sebagai Tiga Serangkai. Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah berjulukan Taman Siswa, ia menjadi Bapak Pendidikan Nasional.


6. Dr. Soetomo


Dr. Soetomo lahir pada 30 Juli 1888. Pada 20 Mei 1908 Dr. Soetomo bersama Dr. Wahidin Soedirohoesodo mendirikan organisasi Budi Utomo. Tujuannya ialah untuk meningkatkan status bangsa Indonesia dan meningkatkan kemuliaan masyarakat Jawa. Sutomo bercita-cita untuk memakmurkan rakyat Indonesia. Dia bertekad untuk mensterilkan orang kaya dan orang miskin, dan antara orang-orang berilmu dan orang biasa.


7. Wahid Hasyim


Wahid Hasyim ialah putra Hasyim Ashari, pencetus dan pendiri NU (Nahdatul Ulama). Tujuan NU ialah untuk menuntaskan banyak sekali kondisi Islam dalam hal agama dan kehidupan di masyarakat. Pada tahun 1938, Wahid Hasyim bergabung dengan NU. Empat tahun lalu ia diangkat sebagai ketua NU. Gerakan NU sebagai organisasi politik dan usaha tidak sanggup dipisahkan dari perannya.


8. Samanhudi


Samanhudi berguru Islam di Surabaya. Untuk memperjuangkan installer Indonesia, ia mendirikan Islamic Trade Union (SDI) di Solo pada tahun 1911. SDI ialah tujuan negara-negara Indonesia dan membantu anggotanya yang mengalami kesulitan.


9. Abdul Muis,Sang Pahlawan Pena


Lahir di Bukit Tinggi, 3 Juli 1883, Abdul Muis ialah p0juang yang terkenal dengan pena tajam yang menusuk tirani Belanda. Dengan pena, beliau juga membangkitkan semangat perlawanan dan memperjuangkan kemerdekaan. Mengambil pendidikan kedokteran di STOVIA, Batavia, ia memutuskan untuk berhenti dan aktif menulis di surat kabar De Express. Dia bergabung dengan Sarekat Islam, sebelum membentuk Komite Bumiputera dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional lainnya untuk melawan Belanda. Dia juga menulis sebuah buku berjudul berjudul Salah Asuhan.


10. H. Agus Salim, The Grand Old Man


Lahir di Sumatra, 8 Oktober 1884 dengan nama Mashudul Haq yang berarti pembela kebenaran. Ayahnya, Angku Sutan Mohammad Salim, ialah kepala jaksa di Pengadilan Tinggi Riau. Tindakan politiknya cukup mengganggu Belanda semenjak ia bergabung dengan koran Harian Neratja pada tahun 1915, dan memasuki organisasi Sarekat Islam. Namanya melejit di abad 1946-1950, dan dijuluki Orang Tua Besar (The Grand Old Man).


Demikian ulasan perihal Tokoh-Tokoh Pergerakan Nasional Indonesia Terlengkap yang sanggup untuk Anda pelajari dalam pembahasan kali ini. Semoga dengan adanya ulasan ini sanggup menambah wawasan Anda dan aku ucapkan terima kasih alasannya ialah sudah membaca ulasan ini.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com