Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 7 Makanan Khas Bogor Yang Bikin Ngiler, Jangan Hingga Terlewatkan!

Konten [Tampil]

Tentang Bogor, Dahulu sekali orang-orang menjadikannya sebagai tempat persinggahan yang nyaman. Alamnya tercipta dari pegunungan surgawi yang memancarkan kesejukan.


Tanahnya ialah sumber kehidupan. Orang-orang menyebutnya dengan nama buitenzorg, yang berarti kondusif tenteram. Disanalah yang diyakini sebagai sentra pemerintahan kerajaan sunda pada era ke lima. Dan disana juga didirikan tempat peristirahatan orang nomor satu pada masa hindia belanda.


Bogor yang raya mempunyai alam yang kaya. Tak heran bila sudah semenjak usang bogor dijadikan sentra pendidikan dan penelitian pertanian nasional.


Karenanya banyak orang yang ingin sekali berkunjung ke kota hujan tersebut, untuk sekedar lewat saja atau untuk mengenalinya lebih jauh.


Bagi yang ingin mengenali bogor lebih dalam, sebaiknya mulailah dari hal sederhananya yaitu makanan. Sebab kata Jonathan Safran Foer, seorang novelis asal amerika “makanan ialah kebudayaan, kebiasaan, keinginan, dan identitas”.


Ada beberapa rekomendasi wisata masakan yang sangat dianjurkan untuk para pelancong yang ingin merasakan kuliner khas bogor, yang barangkali akan tidak gampang untuk ditemukan di kota-kota lainnya. Mari, silahkan disantap:


1. Asinan Jagung Bakar


Image Source: ksmtour.com

Boleh jadi asinan akan dengan gampang ditemukan di setiap kota di Indonesia. Tapi asinan asal bogor ini memang tergolong unik, pasalnya asinan tersebut terbuat dari jagung bakar.


Bisa dibayangkan bagaimana rasanya, asinan yang biasanya sangat cocok disandingkan dengan buah-buahan menyerupai mangga, bengkoang, kedondong, jambu air, dsb, diganti dengan jagung bakar.


Walaupun jagung sanggup dikategorikan sebagai jenis buah-buahan juga, tapi jagung bakar yang diasinkan masih cukup gila di pengecap para pelancong.


Sayangnya kita tidak akan tahu bagaimana rasa gotong royong kalau kita tidak merasakan asinan tersebut secara langsung. Konon asinan jagung bakar tersebut merupakan salah satu kuliner yang diburu para pelancong.


Nah bila para pembaca ingin menikmati jajanan satu ini, tak usah repot-repot berkeliling kota bogor sepanjang hari. Karena banyak pedagang kaki lima di setiap sudut kota menjajakan sajian asinan jagung bakar khas bogor tersebut. Tentu saja dengan harga yang terjangkau.


2. Cungkring


Image Source: wowbogor.com

Barangkali namanya sedikit ganjil untuk menyebut nama makanan. Tapi bukankah nama yang unik malah menciptakan orang semakin tertarik?.


Ya, cungkring khas bogor ini merupakan abreviasi dari cungur kering, yaitu kuliner olahan kaki sapi yang terdiri dari kikil, urat, ataupun kulit.


Berbeda dengan rujak cingur, Cungur kering ini disajikan dengan lontong, dan dua tusuk sate, yang kemudian disiram bumbu kacang, ditambahkan taburan bawang goreng diatasnya, dan disantap dengan gorengan tempe sebagai pelengkap.


Untuk sanggup menyantap jajanan ini pengunjung hanya perlu menyiapkan uang Rp.15.000. Juga tak perlu sulit mencari si cungkring ini, sebab olahan kaki sapi ini sudah menjadi jajanan khas bogor dari genenrasi ke generasi. Sehingga akan sangat gampang menemukan pedagang cungkring tersebut di sepanjang ruas jalan kotanya.


3. Bapatong


Image Source: inionline.id

Barangkali orang bogor memang suka menciptakan abreviasi pada makanan. Comro untuk menyebut oncom di jero, gehu untuk toge tahu, dan ya bapatong untuk menyebut baso kupat gentong.


Seperti baso pada umumnya, bapatong ini merupakan kuliner yang disajikan dengan kuah yang segar. Hanya saja kupat yang biasanya disandingkan dengan opor sekarang menjadi pemanis baso pada bapatong.


Untuk menyantap bapatong teman-teman sanggup mengunjungi taman kencana, bogor. Dan jangan lupa menyiapkan uang Rp. 15.000 untuk membelinya, meskipun biasanya harga bapatong dipatok dengan harga yang beragam. Jadi, tanya harga dahulu sebelum membeli ya.


4. Toge Goreng


Image Source: cpcdn.com

Konon permulaan tauge ini dibawa oleh orang-orang tionghoa. Diperkirakan laksamana ceng ho pernah membawa tauge sebagai obat para prajuritnya ketika berlayar ke indonesia.


Kemudian singkat dongeng tauge diolah menjadi kuliner yang diubahsuaikan dengan pengecap pribumi, akibatnya tercetus lah tauge goreng.


Tauge ini ditumis dengan memakai sedikit air panas, kemudian dihidangkan dengan tambahan irisan tahu, kupat, atau lontong, dan juga mie kuning. Yang semakin menggugah selera ialah siraman saus atau kuah kental di atas tauge goreng tersebut.


Seperti jajanan khas bogor lainnya toge goreng juga dijajakan oleh pedagang kaki lima dengan harga yang cukup ramah di kantong para pelancong. Makara silahkan mencoba menikmati toge goreng.


5. Bir Kocok


Image Source: tstatic.net

Kalau di Betawi punya bir pletok, bogor juga punya bir yang dinamai bir kocok. Rasanya hampir sama sebab memang keduanya dibentuk dari rempah-rempah menyerupai jahe, kayu manis, gula aren, dsb.


Jadi bila meminumnya akan memperlihatkan dampak hangat di dalam badan sebagaimana bir, dan tentunya tidak akan menciptakan perut kembung atau mabuk.


Dinamai bir kocok sebab pembuatan minuman ini dikocok hingga berbuih. Penyajiannya sanggup dinikmati ketika hangat, ataupun juga dengan menambahkan sedikit es watu ketika cuaca sedang panas.


Akan sangat disayangkan bila sudah mengunjungi bogor dan tidak mencoba bir kocok ini, pasalnya bir kocok ialah minuman khas bogor yang sangat terkenal.


Satu plastik bir kocok dijual dengan harga Rp.3000 – Rp.5000, dan Rp.10.000 untuk satu botol bir. Bir ini sanggup ditemukan di Gang AUT Suryakencana atau di Jalan Roda Bogor.


6. Mie Janda


Image Source: limakaki.com

Lagi-lagi bogor memang lihai menciptakan singkatan-singkatan nama. Mie jenis apa yang berjulukan janda itu?. Sebenarnya mie janda merupakan varian mie ayam yang menyuguhkan dua varian mie yaitu mie kuning biasa, dan juga mie ungu, mie yang sudah diwarnai dengan buah bit.


Janda sendiri merupakan abreviasi dari Jawa-Sunda, dan juga awalnya mie janda ini di jual di jajanan tenda. Kedai yang berlokasi di Jl. Raya Mayor Oking, Cibinong ini, mematok satu porsi mie janda dengan harga Rp.13.000 – Rp. 29.000.


Menariknya lagi sebagian profit yang didapat dari hasil penjualan mie janda akan dialokasikan untuk mendukung kegiatan sosial bagi para janda, menyerupai kegiatan anak asuh, pinjaman anak yatim, dan juga penyediaan bimbel gratis.


7. Laksa Kampung Cincau


Image Source: reresepan.com

Nama kuliner satu ini juga cukup asing. Laksa, dari namanya rasa-rasanya menyerupai ada pertautan dengan etnis tionghoa atau melayu.


Memang benar laksa merupakan olahan mie yang diberikan bumbu hasil kebudayaan peranakan tionghoa dan melayu. Laksa dibentuk dengan banyak sekali bumbu, sehingga tak heran bila laksa penuh dengan cita rasa.


Laksa sendiri mempunyai banyak jenis, salah satunya yang wajib di coba ialah laksa di kawasan bogor ini, laksa kampung cincau yang tertelak di Jl. Ranggagading, bersahabat kampus kesatuan, tepatnya di belakang Supermarket Grand (Jl. Surya Kencana).


Sajian laksa kampung cincau memang patut menggiurkan lidah. Bisa dibayangkan dalam satu sajian laksa terdapat bihun putih, yang ditambahkan irisan tahu kuning, kemudian masih dilengkapi dengan telur rebus dan tauge.


Terakhir disiram dengan kuah kental kuning yang gurih dan sedikit manis, serta ditaburi irisan oncom dan serundeng di atasnya semakin menciptakan hidangan tersebut makin lengkap saja. Dan pengunjung hanya perlu menebus laksa yang kaya rasa itu dengan harga Rp.8000 saja.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com