√ Pencegahan Dan Pengendalian Amis Akar Flora Lada (Phytophthora Capsici)
KabarTani.com – Pencegahan dan Pengendalian Busuk Akar Tanaman Lada (Phytophthora Capsici). Busuk akar merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi pada flora lada, apa yang mengakibatkan terjadi amis akar? bagaimana pencegahan dan pengendalian amis akar pada flora lada? sepakat mari kita bahas dilema ini.
Busuk akar pada flora lada disebabkan oleh jamur Phytophthora Capsici. Jamur Phytophthora capsici yang merupakan patogen penyebab penyakit ini, bersama-sama sanggup menyerang pada seluruh cuilan flora lada, namun serangan yang paling mematikan yakni pada pangkal batang atau akar.
Apa yang mengakibatkan jamur Phytophthora Capsici muncul?
Jamur Phytophthora Capsici muncul dikarenakan perubahan animo dan curah hujan yang sangat tinggi, sehingga menjadikan jamur Phytophthora Capsici akan gampang berkembang biak dengan cepat dan sanggup bertahan sampai cukup lama. Jamur Phytophthora capsici ini merupakan jamur tular tanah, sanggup membentuk struktur istirahat yang bisa bertahan dalam waktu cukup lama.
Simak juga Cara Budidaya Tanaman Lada
Penyebaran Penyakit :
Penyebaran jamur Phytophthora Capsici bisa melalui banyak sekali media, diantaranya yaitu terbawa air, angin yang terjadi ketika hujan, flora lain, binatang lain, insan dan bisa jadi melalui alat-alat pertanian. Jamur Phytophthora Capsici juga memiliki kisaran inang cukup banyak.
Gejala Serangan :
Gejala yang gampang dikenali dari serangan jamur Phytophthora Capsici yakni adanya bercak-bercak pada daun lada cuilan tengah atau tepi daun.
Sepanjang tepi bercak tersebut berwarna hitam bergerigi ibarat renda, yang akan terlihat terang ketika tanda-tanda masih segar. Bagian tersebut tidak nampak ketika daun sudah mengering atau pada tanda-tanda lanjut.
Daun-daun lada yang terjangkit itu merupakan sumber inokulum bagi tangkai atau cabang sehat yang berada di dekatnya.
Pangkal batang atau akar flora lada yang terjangkit akan berubah warna menjadi hitam, kemudian membusuk dan ketika keadaan lembab akan nampak lendir yang berwarna kebiruan.
Infeksi pada daun lada biasanya terjadi sesudah turun hujan. Apabila selama hujan yang disertai angin kencang, sanggup mengakibatkan propagul Phytophthora capsici terbawa dan menyebar ke daun flora di sekitarnya.
Jika serangan patogen terjadi pada satu flora dalam suatu kebun, maka bisa diperkirakan 1 sampai 2 bulan kemudian penyakit akan menyebar ke flora di sekitarnya. Ingat ! penyebaran penyakit ini akan lebih cepat pada animo hujan, terutama pada pertanaman lada yang disiang bersih.
Upaya Pengendalian :
- Untuk efektivitasnya pengendalian terpadu perhatian juga harus diberikan terhadap penataan kondisi lingkungan sekitar biar tidak terlalu lembab.
- Pemangkasan tajar dan pemeliharaan susukan drainase sangat berperan dalam pengendalian penyakit amis pangkal batang.
- Interaksi flora lingkungan patogen sangat memilih perkembangan penyakit amis pangkal batang ini.
Upaya Pencegahan :
Upaya pencegahan yang sanggup dilakukan antara lain,
- Menggunakan varietas tahan penyakit jamur,
- Menggunakan materi flora dari flora yang sehat,
- Menggunakan bibit yang sehat,
- Melakukan pengolahan lahan yang baik dan benar.
Pencegahan merupakan tindakan yang paling baik, alasannya akan sulit mengendalikan penyakit ini pada flora yang sudah terlanjur terinfeksi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Taufik, Andi Khaeruni, Abdul Wahab dan Amiruddin (2011). Aplikasi agensia hayati (Trichoderma sp. dan PGPR) serta A. pintoi. Baik secara tunggal maupun kombinasi meningkatkan pertambahan tinggi flora dan jumlah daun flora lada lebih dari lima kali serta mempercepat timbulnya sulur dibandingkan dengan kontrol dan fungisida. Aplikasi Trichoderma sp. yang dikombinasikan dengan A. pintoi menekan insiden penyakit kuning hampir 30%.
Simak juga Video Panduan Cara Budidaya Lada Perdu Agar Hasil Panen Melimpah
Demikianlah gosip mengenai Pencegahan dan Pengendalian Busuk Akar pada Tanaman Lada (Phytophthora Capsici). Semoga gosip ini bermanfaat bagi teman tani sekalian. Terima kasih.
Sumber https://kabartani.com