√ Satu Tewas, Puluhan Nelayan Hilang
Konten [Tampil]
- Ombak Besar di Pantai Jepara
Itu terjadi alasannya ombak di bahari yang tiba-tiba membesar jawaban hujan deras turun di Jepara semenjak Jumat (2/12) malam. Akibatnya, satu tewas, satu hilang, dan puluhan nelayan belum diketahui kabarnya. Hingga sore kemarin, Bidang Penanggulan Bencana Alam (PBA) Satpol PP Jepara, bersama Basarna, dan relawan lain ibarat Jepara Rescue dan SAR Jepara masih terus mendata.
Korban tewas yaitu Legimin (50), warga RT 1 RW 8 Desa Karanggondang. Seorang nelayan yang hilang yaitu Kastani (60), warga RT 8 RW 3 Desa Karanggondang. Menurut keterangan Ratno (45), warga RT 5 RW 10 Desa Karanggondang, selaku pemilik bahtera yang ditumpangi Legimin, insiden itu terjadi sekitar pukul 09.00 ketika akan menepi di Pantai Empurancak. Tapi, alasannya kondisi ombak masih tinggi, bahtera diterjang ombak dan terbentur karang sehingga pecah pada jarak sekitar 150 meter dari bibir pantai.
Meski bahtera berhasil menepi, Legimin tewas alasannya tidak sanggup berenang. Sedangkan dua penumpang lainnya yaitu Parman (55), dan Cipur (35), keduanya asal RT 5 RW 9 Desa Karanggondang, berhasil menepi dengan selamat. ‘’Legiman tewas kemungkinan alasannya tidak sanggup berenang. Parman sudah di rumah dan Cipur di rumah sakit alasannya luka parah di kaki terkena karang,” terperinci Ratno.
Adapun Kastani dinyatakan hilang di Pantai Bayuran antara Pantai Bondo dengan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) alasannya terpental sehabis bahtera yang ditumpanginya diterjang ombak besar. Rekan Kastani, Suharto dan Sugiono, tetangga Kastani dikabarkan selamat dan berhasil menepi di Pantai Bondo. Hingga sore kemarin tim relawan masih terus memantau kondisi bahari sebelum melaksanakan pencarian. Koordinator Basarnas Mahfud menjelaskan ketinggian ombak sekitar 3,5 meter sehingga sulit untuk melaksanakan pencarian. ‘’Kami pantau dulu kondisi bahari gres melaksanakan pencarian,’’ ucapnya.
Tiga Perahu
Mahfud menambahkan, masih mendata perahu-perahu yang belum kembali dari mencari ikan pada Jumat (2/12) sore. Data sementara yang didapat, di Pantai Empurancak masih ada tiga perahu dengan penumpangnya masing-masing tiga orang. Di Pantai Bondo dikabarkan masih ada tujuh bahtera nelayan yang belum kembali. Dengan demikian, masih ada 10 bahtera yang belum kembali dengan jumlah nelayan sekitar 30 orang. ‘’Kami masih terus memantau perkembangan kabar ini,’’ tuturnya.
Mahfiud menambahkan, ada laporan tiga bahtera yang berasal dari Empurancak masih terombang-ambing di tengah bahari alasannya bermasalah dengan mesin. Salah satu dari tiga bahtera itu juga ada yang mengalami kebocoran. ‘’Untuk menariknya dengan bahtera karet yang kami miliki juga tidak mungkin. Sejauh ini memang masih terus menunggu perkembangan,’’ ucapnya.
Saat ini, terperinci dia, kondisi gelombang sekitar 3,5 meter dan kecepatan angin di bahari sekitar 85 km/jam. ”Penyelamatan hanya sanggup dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dengan kapal besarnya. ”(H75-42
Sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/12/04/168673/Satu-Tewas-Puluhan-Nelayan-Hilang