√ 3 Jenis Nyamuk Pembawa Penyakit Yang Ada Di Indonesia
Nyamuk merupakan salah satu binatang yang mungkin dibenci banyak orang. Keberadaan nyamuk sangat mengganggu manusia. Suaranya sangat menganggu ketika berdekatan dengan indera pendengaran kita dan lagi mereka ialah binatang pembawa penyakit.
Beberapa penyakit yang ada pada insan disebabkan oleh basil yang dibawa oleh vektor (hewan pembawa penyakit). Dimana nyamuk merupakan salah satu vektor yang paling sering berinteraksi pribadi dengan manusia.
Tubuhnya yang kecil menciptakan keberadaanya sering tidak disadari manusia. Meskipun kecil, tapi tetap mengganggu dan sanggup membahayakan manusia. Penyakit yang dibawa nyamuk bahkan sanggup membunuh sampai beberapa orang.
Jenis Nyamuk
Lebih jelasnya berikut klarifikasi mengenai beberapa jenis nyamuk yang banyak ditemui di Indonesia. Mereka merupakan nyamuk-nyamuk pembawa penyakit yang banyak terserang di masyarakat.
1. Nyamuk Aedes

Jenis nyamuk yang banyak ditemukan di kawasan tropis dan subtropis. Penyebaran nyamuk ini sudah ada di seluruh dunia kecuali benua Antartika. Mereka tersebar keseluruh dunia juga lantaran beberapa acara yang dilakukan manusia.
Nyamuk aedes memiliki beberapa spesies yang berperan sebagai vektor. Beberapa spesies tersebut, diantaranya Aedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes australis, Aedes cinereus, Aedes japonicus, Aedes polynesiensis, Aedes rusticus, Aedes vexans, dan masih banyak lagi.
Mereka sanggup dikenali lantaran tampilannya, yaitu belang-belang hitam putih. Tidak menyerupai kebanyakan nyamuk, aedes menggigit dan beraktivitas ketika siang hari. Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini, diantaranya ialah DBD, cikungunya, virus zika, dan beberapa penyakit mematikan lainnya.
2. Nyamuk Anopheles

Nama anopheles berasal dari bahasa Yunani anofelis yang berarti tidak berguna. Setidaknya ada sekitar 460 spesies jenis anopheles yang sanggup dikenali. 100 diataranya sanggup membawa penyakit malaria kepada manusia.
Tidak hanya malaria anopheles juga dikenal membawa bakteri, menyerupai cacing hati atau penyakit filariasis. Ada kasus dimana berawal dari penyakit malaria sanggup berubah lebih parah sampai menjadi tumor otak.
Habitat nyamuk ini berada pada kawasan yang beriklim tropis, tapi ada juga yang hidup di kawasan yang beriklim lebih dingin. Beberapa spesies anopheles yang banyak ditemukan, diantaranya Anopheles darlingi, A. gambiae, A. crucians, A. dirus, A. lantens, A. nili, dan masih banyak lagi.
Seperti nyamuk pada umumnya daur hidup nyamuk anopheles juga melewati empat tahap. Tahap pertama ialah telur yang berukuran 0,5×0,2 mm menetas sesudah 2-3 hari kemudian. Kedua ialah larva atau biasa disebut dengan jentik dalam waktu 7 hari.
Kemudian tahap pupa, dimana bentuknya masih menyerupai dengan larva hanya saja mulai bergerak-gerak kepermukaan air biasa disebut dengan uget-uget oleh orang Jawa. Tahap selanjutnya atau yang terakhir ialah imago atau nyamuk.
3. Nyamuk Culex

Nyamuk yang satu ini tidak hanya merugikan dan mengaggu manusia, tapi juga binatang terutama burung. Culex merupakan vektor pembawa arbovirus nematode, dan protist yang menyebabkan penyakit, menyerupai virus West Nile, ensefalitis (menyerang otak), filariasis, bahkan malaria pada burung.
Culex banyak ditemukan di beberapa kota besar di Amerika, terutama Los Angeles. Daur hidup nyamuk culex memakan waktu 2 ahad di cuaca yang hangat. Tahapan metamorfosis mereka sama dengan nyamuk pada umunya.
Pertama telur ditetaskan di air, menyerupai kolam, danau, kubangan, rawa, bahkan bejana dan kolam mandi. Betina culex sanggup bertelur sampai 300 ekor dalam sekali bertelur.namun tidak semua telur sanggup bertahan dan menetas hhingga menjadi nyamuk.
Itulah sedikit klarifikasi mengenai 3 jenis nyamuk pembawa penyakit yang ada di dunia, terutama Indonesia. Semoga isu diatas sanggup membantu sehingga kita sanggup mencegah datangnya penyakit yang dibawa nyamuk dengan membasmi nyamuk-nyamuk diatas.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com