√ Sejarah Dan Fakta Tentara Gurkha | Militer Bayaran Inggris Terkejam Di Dunia
Mungkin sebutan ini agak gila di pendengaran kita. Gurkha merupakan sekumpulan penduduk yang berasal dari Nepal dan India Utara.
Asal muasal sebutan dari Gurkha ini berawal dari sebuah nama orang suci Hindu pada masa ke-18 ialah Gorakhnath.
Tentara Gurkha

Sejak dulu, penduduk Gurkha memang dikenal dengan reputasinya yang tinggi sebagai tukang perang.
Tidak heran kalau banyak sekali kelompok etnik dari banyak sekali tempat setempat merekrut mereka untuk kepentingan perang.
Pada perang Nepal tepatnya di tahun 1814, Inggris secara mau tak mau harus rela mendapatkan kekalahan sehabis gagal untuk menganeksasi Nepal menjadi pecahan dari Kerajaan Inggris. Namun, disamping itu Inggris rupanya terkesan dengan kegigihan dan keberanian tentara Gurkha.
Disinilah letak chemistry itu bermula. Gurkha berhasil menarik perhatian para petinggi militer Inggris dengan kemampuan berperangnya yang alamiah namun tetap bergairah dikala berjibaku di medan pertempuran.
Loyalitas tinggi, tidak takut mati serta mempunyai daya tahan fisik yang amat berpengaruh merupakan salah satu keunggulan tersendiri dari tentara Gurkha ini.
Mungkin kondisi lingkungan Nepal yang keras itulah sehingga tentara ini menjadi berpengaruh di setiap medan. Hingga balasannya Kerjaan Inggris pun terpengaruhi untuk merekrut mereka sebagai tentara bayaran kala itu.
Sejarah Tentara Gurkha Menjadi Tentara Bayaran Inggris
Pada dikala Perang Pindare di tahun 1817, inilah awal debut dari tentara Gurkha sebagai tentara bayaran Inggris.
Tak hingga disitu, mereka juga ikut membela Inggris dalam peperangan lain menyerupai perang Bharatpur (1826) dan perang Sikh (1846-1848).
Dalam Pemberontakan Sepoy (1857-158), Gurkha juga melaksanakan sebuah pembuktian kepada Kerajaan Inggris sebagai tentara bayaran paling berani dan loyal dalam setiap medan peperangan.
Partisipasi Tentara Gurkha dalam Perang Dunia I
Perang Dunia I meletus, sebanyak 100.000 prajurit Gurkha ikut bertempur bersama dengan pasukan Inggris yang lain dalam perang Prancis, Persia, Palestina Mesopotamia dan Mesir.
Setelah itu, pada Perang Dunia II tercatat sebanyak 112.00 tentara Gurkha dan Pasukan Sekutu Commonwealth bertempur kembali dikala terjadi perebutan wilayah di Suriah, Afrika Utara, Yunani hingga dengan Malaysia dan Singapura.
Senjata Andalan Tentara Gurkha
Khukri, senjata ini menjadi andalan dikala Gurkha sedang berjibaku di medan pertempuran untuk mengalahkan lawannya.
Sudah diakui memang bahwa khukri ini merupakan senjata yang sangat khas dan identik bagi Gurkha.
Khukri merupakan sejenis pisau tajam yang berbentuk melengkung agak ke depan. Senjata ini memang sengaja didesain untuk menebas leher musuh hanya dengan sekali sabetan saja.
Ada sebuah mitos mengejutkan perihal senjata ini. Katanya, musuh yang telah terhunus oleh khukri tidak mengeluarkan sedikit pun darah pada sarangnya (Allahu A’lam).
Itulah sebabnya mengapa tentara Gurkha tiap ketika habis perang selalu mengasah dan membersihkan khukri dengan melumuri darahnya sendiri seraya mengiris jari tangannya.
Kekejaman Tentara Gurkha Saat Bertempur di Surabaya
Saat mendarat pertama kali di Surabaya, ada sebuah perjanjian yang harusnya di sepakati antara Malllaby dengan para pemimpin Surabaya.
Dalam perjanjian tersebut pasukan Inggris hanya diijinkan untuk mendarat sejauh 800 meter dari upaya mereka dikala saat mengurusi tawanan perang Jepang di pelabuhan. Sayangnya, kesepakatan ini sengaja dilanggar oleh Mallaby.
Tentara sekutu Inggris yang terdiri Gurkha dan beberapa Pasukan India non-muslim dinilai seringkali bertindak secara kurang ajar, bahkan mereka tak segan-segan untuk membunuh para p0juang dengan cara yang sadis dan amat kejam.
Saat pasukan Gurkha dan Inggris melaksanakan sweeping dalam perampasan senjata, secara eksklusif mereka akan main tembak kalau ada salah satu seorang p0juang yang tidak mau meyerahkan senjatanya.
Hal inilah yang menjadi penyebab dari menyulutnya rasa dendam para p0juang arek-arek Suroboyo.
Para p0juang pun balasannya menyerang beberapa pos keamanan yang ditempati oleh pasukan Inggris. Terutama pos-pos yang berada pada area di luar jarak 800 meter sesuai dengan perjanjian.
Kekalahan Miris Tentara Gurkha di Surabaya
Meskipun sebagian dari p0juang Surabaya tahu bahwa reputasi serta pengalaman tempur yang dimiliki oleh Gurkha sangatlah hebat, namun mereka tak pernah ada rasa takut sedikitpun untuk bertempur melawannya.
Bahkan sejarah mencatatkan bahwa setidaknya ada ratusan pos pasukan Inggris yang ada di Surabaya dibentuk morat-marit oleh para p0juang.
Sementara itu, segelintir pasukan Inggris yang masih selamat lari terbirit-birit demi menyelamatkan dirinya masing-masing.
Naasnya, para p0juang Surabaya membuang sebagian jenasah pasukan Gurkha ke Kali Mas bagi mereka yang tidak sempat dievakuasi oleh pasukan Inggris.
Tidak hingga disitu, sebagian jenasah yang masih terapung pun dijadikan target latihan menembak oleh p0juang arek-arek Suroboyo.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com