Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Menciptakan Poc Dari Tanaman Marenggo Bandotan Yang Kaya Akan Unsur N (Urea)

Konten [Tampil]

KABARTANI.COM – Membuat POC Dari Tanaman Marenggo & Bandotan Yang Kaya Akan Unsur N (UREA) . Unsur N (Nitrogen) dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah besar, umumnya menjadi faktor pembatas pada tanah-tanah yang tidak dipupuk.  N berperan dalam mempercepat pertumbuhan vegetatif tumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, cabang, dan ranting. N juga menciptakan tumbuhan lebih hijau segar, lantaran banyak mengandung butir hijau daun. Unsur N juga merupakan materi penyusun klorofil daun, protein, dan lemak, menambah kandungan protein tanaman.


Kekurangan unsur N berakibat daun tumbuhan menjadi hijau pucat kekuningan hingga menguning seluruhnya, pertumbuhan tumbuhan lambat dan kerdil. Sebaliknya kelebihan N akan merangsang pertumbuhan vegetatif, laju fotosintesis tinggi, penggunaan CH2O juga tinggi,  balasannya menghambat kematangan tanaman, jaringan menjadi sukulen, tumbuhan rebah, gampang terjangkit penyakit.


Bentuk N yang diserap tanaman



  1. Bentuk NH3 (amoniak) diserap oleh daun dari udara atau dilepaskan dari daun ke udara, jumlahnya tergantung konsentrasi di udara.

  2. Sebagian besar N diambil akar dalam bentuk  anorganik yaitu NH4+ (ammonium) dan NO3- (nitrat). Jumlahnya tergantung kondisi tanah, nitrat  lebih banyak terbentuk kalau tanah hangat, lembab dan aerasi baik. Penyerapan NH4+ lebih banyak terjadi pada pH tanah netral, sedangkan NO3- pada pH rendah. Senyawa NO3- umumnya bergerak menuju akar lantaran fatwa masa, senyawa NH4+ bersifat tidak mobil, gerakan disebabkan oleh difusi juga fatwa masa.


CARA MEMBUAT:


Bahan-bahan:



  1.  Air “bersih“ 1 liter

  2.  Akar kacang tanah/kedelai sebanyak 9 kg

  3.  Daun bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides) sebanyak 9 kg

  4.  Daun marenggo/kapal terbang (Chromolaena odorata)  l 9 kg

  5.  Nanas matang/busuk sebanyak 1 buah

  6.  Air kelapa sebanyak 13 liter

  7.  Urine sapi/kerbau/kambing/kelinci/manusia sebanyak 99 liter

  8.  Mollase/gula jawa/gula aren/gula pasir sebanyak  300 gram

  9. Bioactivator/starter/Ragi kompos sebanyak 1 buah


Alat



  1. Drum plastik kapasitas 200 liter dan penutupnya

  2. Parang tajam untuk mencacah bahan

  3. Kayu pengaduk


Cara Pembuatan



  1. Itikadkan di dalam hati sanubari kepada Sang Pencipta Alam Semesta bahwa niat kita ialah semata untuk memuliakan tanah/lahan bumi pertiwi [khidmat dalam hati] dan hembuskan nafas kita pada air “bersih” 1 liter.  Siramkan/cipratkan pada semua bahan-bahan yang sudah tersedia hingga air “bersih”  habis.

  2. Cacah akar kacang tanah/kedelai hingga kecil, demikian pula untuk daun bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides),  juga untuk daun marenggo/kapal terbang (Chromolaena odorata).  Lumatkan buah nanas matang/busuk.

  3. Encerkan bioactivator/starter/ragi kompos  dengan memakai air kelapa, dan masukan ke dalam drum plastik tambahkan mollase/gula jawa/gula aren/gula pasir sebanyak 300 gram, aduk biar homogen. Tuangkan nanas yang telah dilumat [aduk kembali],  masukkan akar kacang tanah/kedelai dan daun bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides) dan terakhir daun marenggo/kapal terbang (Chromolaena odorata), tambahkan   urine sapi/kerbau/kambing/ kelinci/manusia sambil tetap diaduk-aduk hingga homogen.

  4. Tutup drum plastik tersebut dan biarkan selama 3 minggu, dengan catatan setiap 3 hari sekali dibuka dan diaduk-aduk sekitar 9 menit untuk kemudian tutup kembali demikian seterusnya hingga 3 ahad lamanya.

  5. Alhamdullilah, selesai sudah ramuan Pupuk Organik Cair berbasis Nitrogen Tinggi sebanyak ± 113 liter. Untuk aplikasi saring ramuan tersebut biar mendapat cairannya. Untuk ampasnya Jangan Dibuang lantaran sanggup kita gunakan untuk menciptakan Pupuk Organik Pasta/Kocor pada tumbuhan sayuran!.


 


Aplikasi:



  1. Sebelum aplikasi selalu “itikad kan” doa berniat untuk memuliakan lahan/tanah/bumi pertiwi kepada Nya.

  2. Digunakan sebagai pupuk dasar pada dikala pengolahan lahan/membajak/traktor dengan takaran 15 liter POC basis N tinggi dicampur air secukupnya dan disiramkan ke lahan secara merata.

  3. Sebagai pupuk susulan pada pertanaman padi, aplikasikan pada 7 HST [hari sesudah tanam] dengan takaran 1 liter POC basis N Tinggi dalam 15 liter air [tangki sprayer]. Ulangi setiap 7-10 hari sekali hingga menjelang tumbuhan mau berbunga.


Catatan:


Pengalaman mereka yang sudah mencoba resep ini dalam menciptakan dan mempraktekan pembuatan pupuk organik cair beranalisis N tinggi, sanggup menghemat penggunaan pupuk kimia sintetis [baca: urea]  kurang lebih sekitar 35%. Beberapa praktek lebih dari prosentase tersebut, namun sesungguhnya lebih kepada sejarah lahan itu sendiri (normalnya penambahan Pupuk Organik Padat ialah 10 s.d. 25 ton per hektar, sanggup ditambahkan tiap 2 ton per demam isu tanam)




Sumber https://kabartani.com