√ Menciptakan Poc Dari Tanaman Marenggo Bandotan Yang Kaya Akan Unsur N (Urea)
KABARTANI.COM – Membuat POC Dari Tanaman Marenggo & Bandotan Yang Kaya Akan Unsur N (UREA) . Unsur N (Nitrogen) dibutuhkan oleh tumbuhan dalam jumlah besar, umumnya menjadi faktor pembatas pada tanah-tanah yang tidak dipupuk. N berperan dalam mempercepat pertumbuhan vegetatif tumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan, cabang, dan ranting. N juga menciptakan tumbuhan lebih hijau segar, lantaran banyak mengandung butir hijau daun. Unsur N juga merupakan materi penyusun klorofil daun, protein, dan lemak, menambah kandungan protein tanaman.
Kekurangan unsur N berakibat daun tumbuhan menjadi hijau pucat kekuningan hingga menguning seluruhnya, pertumbuhan tumbuhan lambat dan kerdil. Sebaliknya kelebihan N akan merangsang pertumbuhan vegetatif, laju fotosintesis tinggi, penggunaan CH2O juga tinggi, balasannya menghambat kematangan tanaman, jaringan menjadi sukulen, tumbuhan rebah, gampang terjangkit penyakit.
Bentuk N yang diserap tanaman
- Bentuk NH3 (amoniak) diserap oleh daun dari udara atau dilepaskan dari daun ke udara, jumlahnya tergantung konsentrasi di udara.
- Sebagian besar N diambil akar dalam bentuk anorganik yaitu NH4+ (ammonium) dan NO3- (nitrat). Jumlahnya tergantung kondisi tanah, nitrat lebih banyak terbentuk kalau tanah hangat, lembab dan aerasi baik. Penyerapan NH4+ lebih banyak terjadi pada pH tanah netral, sedangkan NO3- pada pH rendah. Senyawa NO3- umumnya bergerak menuju akar lantaran fatwa masa, senyawa NH4+ bersifat tidak mobil, gerakan disebabkan oleh difusi juga fatwa masa.
CARA MEMBUAT:
Bahan-bahan:
- Air “bersih“ 1 liter
- Akar kacang tanah/kedelai sebanyak 9 kg
- Daun bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides) sebanyak 9 kg
- Daun marenggo/kapal terbang (Chromolaena odorata) l 9 kg
- Nanas matang/busuk sebanyak 1 buah
- Air kelapa sebanyak 13 liter
- Urine sapi/kerbau/kambing/kelinci/manusia sebanyak 99 liter
- Mollase/gula jawa/gula aren/gula pasir sebanyak 300 gram
- Bioactivator/starter/Ragi kompos sebanyak 1 buah
Alat
- Drum plastik kapasitas 200 liter dan penutupnya
- Parang tajam untuk mencacah bahan
- Kayu pengaduk
Cara Pembuatan
- Itikadkan di dalam hati sanubari kepada Sang Pencipta Alam Semesta bahwa niat kita ialah semata untuk memuliakan tanah/lahan bumi pertiwi [khidmat dalam hati] dan hembuskan nafas kita pada air “bersih” 1 liter. Siramkan/cipratkan pada semua bahan-bahan yang sudah tersedia hingga air “bersih” habis.
- Cacah akar kacang tanah/kedelai hingga kecil, demikian pula untuk daun bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides), juga untuk daun marenggo/kapal terbang (Chromolaena odorata). Lumatkan buah nanas matang/busuk.
- Encerkan bioactivator/starter/ragi kompos dengan memakai air kelapa, dan masukan ke dalam drum plastik tambahkan mollase/gula jawa/gula aren/gula pasir sebanyak 300 gram, aduk biar homogen. Tuangkan nanas yang telah dilumat [aduk kembali], masukkan akar kacang tanah/kedelai dan daun bandotan/wedusan (Ageratum conyzoides) dan terakhir daun marenggo/kapal terbang (Chromolaena odorata), tambahkan urine sapi/kerbau/kambing/ kelinci/manusia sambil tetap diaduk-aduk hingga homogen.
- Tutup drum plastik tersebut dan biarkan selama 3 minggu, dengan catatan setiap 3 hari sekali dibuka dan diaduk-aduk sekitar 9 menit untuk kemudian tutup kembali demikian seterusnya hingga 3 ahad lamanya.
- Alhamdullilah, selesai sudah ramuan Pupuk Organik Cair berbasis Nitrogen Tinggi sebanyak ± 113 liter. Untuk aplikasi saring ramuan tersebut biar mendapat cairannya. Untuk ampasnya Jangan Dibuang lantaran sanggup kita gunakan untuk menciptakan Pupuk Organik Pasta/Kocor pada tumbuhan sayuran!.
Aplikasi:
- Sebelum aplikasi selalu “itikad kan” doa berniat untuk memuliakan lahan/tanah/bumi pertiwi kepada Nya.
- Digunakan sebagai pupuk dasar pada dikala pengolahan lahan/membajak/traktor dengan takaran 15 liter POC basis N tinggi dicampur air secukupnya dan disiramkan ke lahan secara merata.
- Sebagai pupuk susulan pada pertanaman padi, aplikasikan pada 7 HST [hari sesudah tanam] dengan takaran 1 liter POC basis N Tinggi dalam 15 liter air [tangki sprayer]. Ulangi setiap 7-10 hari sekali hingga menjelang tumbuhan mau berbunga.
Catatan:
Pengalaman mereka yang sudah mencoba resep ini dalam menciptakan dan mempraktekan pembuatan pupuk organik cair beranalisis N tinggi, sanggup menghemat penggunaan pupuk kimia sintetis [baca: urea] kurang lebih sekitar 35%. Beberapa praktek lebih dari prosentase tersebut, namun sesungguhnya lebih kepada sejarah lahan itu sendiri (normalnya penambahan Pupuk Organik Padat ialah 10 s.d. 25 ton per hektar, sanggup ditambahkan tiap 2 ton per demam isu tanam)
Sumber https://kabartani.com